Prolog♡

59.5K 2.5K 43
                                    

Assalamualaikum semuanyaa...
It's my first story, jadi mohon maaf apabila ada salahnya...
Selamat menikmati!!

***

Seorang anak laki-laki tampan berusia 10 tahun berlari kearah anak perempuan kecil yang duduk termenung dibawah pohon besar. Gadis kecil itu tak menyadari ada sebuah batang pohon hampir jatuh mengenainya. Dengan sigap anak laki-laki itu menarik tangan gadis mungil itu.

Gadis kecil itu terlonjak kaget ketika tangannya ditarik paksa oleh seorang anak laki-laki.

"Heyy lepacin ih... Kenapa kamu talik tangan aku? Atit tau!!" rengek gadis kecil itu dengan logat cadelnya.

"Kalo aku ga tarik tangan kamu nanti kamu bakal kena dahan yang bakal jatoh itu," ujar si anak laki-laki.

"H-HAH!? mana ada!?" bantah gadis kecil.

"Lihatlah itu." Bocah laki-laki itu menunjuk kearah dahan pohon yang akan jatuh.

'Brukk'

Dan benar saja, dahan pohon itu jatuh tepat diatas tempat gadis kecil tadi duduk.

"DAHANNYA BECAL BANGET." Mulut gadis kecil itu menganga.

"Hm." Bocah laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan gadis kecil itu.

"HEY... NAMA KAKAK CIAPA?" teriak gadis itu ketika menyadari bocah laki-laki yang tadi menolongnya pergi.

Bocah laki-laki itu berbalik menghadap si gadis kecil.

"Alif," jawab si bocah laki-laki cuek.

Alif Muhammad Naufal Azhar, itulah namanya. Memang ia tak pernah suka berbicara dengan lawan jenis, kecuali uminya Umi Ana dan saudara kandungnya yaitu Alisya kakaknya dan Alivia adiknya.

"Haii... Namaku Alin. Makacih udah nolongin Alin." Ya, gadis kecil itu adalah Aleena Putri Elnara Gemilang. Putri bar-bar keluarga Gemilang.

Bocah laki-laki itu hanya menganggukkan kepalanya dan tanpa Alin ketahui Alif tersenyum tipis.

"Ayo pulang!" ajak Alif.

Namun bukannya menjawab ajakan Alif, justru Alin berlari menuju jalan depan kompleks perumahan. Alin melihat bunga-bunga ditaman seberang jalan. Matanya berbinar terlihat sangat menggemaskan. Diwaktu yang sama ada sebuah mobil yang melaju kearah Alin. Alin yang baru menyadari hal itu berteriak sembari menyilang tangannya hingga menutupi wajahnya.

"AAAAA!!!! BUNDAAA!!!"

Hal itu justru membuat Alif panik dan dengan segera ia berlari menuju gadis kecilnya. Lantas ia menarik Alin kedekapannya. 'Alhamdulillah' batin Alif.

Hampir saja mobil itu menyentuh tubuh mungil Alin.

Alin yang masih syok hanya bisa menangis dalam dekapan Alif. "Hiks... hiks... K-kak A-lif, A-Alin a-tut." Isakan Alin terdengar menusuk indra pendengaran Alif. Entah mengapa hati Alif begitu sakit mendengarnya.

"Udah ya Alin, gapapa kamu udah aman sekarang," bujuk Alif. Tangannya terangkat mengelus punggung Alin.

Alin mendongak menatap wajah Alif. Tangan alif terulur menangkup pipi tembam Alin dan menghapus sisa air mata Alin.

"Kita pulang yaa," ajak Alif setelah Alin tenang walaupun masih tersisa isakan kecil yang keluar dari bibir gadis kecil itu. Bocah cantik itu hanya menganggukkan kepalanya.

Tangan alif terulur menggenggam tangan gadis mungilnya agar tak kabur lagi.

***

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang