51♡

5.6K 433 45
                                    

Assalamualaikum, YOK DIBACA!!

***

Alif dan Alin tengah dalam perjalanan menuju sebuah cafe yang terletak dekat dengan resort mereka. Alif mengenakan pakaian formal. Kemeja putih dengan dasi hitam melingkar di lehernya. Tuxedo hitam juga melengkapi tampilan Alif.

(Contoh outfit Alif)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Contoh outfit Alif)

Sedangkan Alin, wanita cantik itu mengenakan inner berwarna senada dengan hijabnya. Tak lupa cardigan berwarna coklat susu melengkapi tampilannya. Tas selempang berwarna coklat muda juga sudah tersampir di bahunya.

 Tas selempang berwarna coklat muda juga sudah tersampir di bahunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Contoh outfit Alin)

Kini keduanya telah berada di mobil. Alif fokus menyetir dengan salah satu tangan menggenggam erat jemari kecil istrinya. Alin terlihat murung hari ini. Meskipun berkali-kali Alif merayunya, tetap saja ia akan kembali mengerucutkan bibirnya.

Seperti sekarang, Alif mengelus pelan tangan istri cantiknya. Ia melihat ke arah Alin yang masih saja cemberut. Ntah mengapa Alin begitu sensitif. Ia tak tahu menahu mengenai perubahan mood bumil kesayangannya itu.

"Habibati, kamu tau?"

"Nggak!" potong Alin cepat.

"Saya belum selesai bicara habibati, jangan dibiasakan memotong ucapan orang!" tegur Alif dengan lembut. Alin merasa bersalah, ia memilih menundukkan kepalanya.

Melihat Alin menundukan kepalanya, Alif langsung meminggirkan mobilnya. Ia takut Alin merasa pusing karena menunduk saat perjalanan. Alif memutar tubuhnya untuk menghadap Alin.

"Habibati, kamu marah?" tanya Alif pelan. Perlahan Alin mengangkat kepalanya. Netra coklat Alif yang meneduhkan dapat Alin lihat.

Sontak Alin menggeleng memberi jawaban. "Lalu, kamu kenapa sayang? Dari semalam kamu ga banyak ngomong, biasanya kamu bakal berceloteh tentang apapun kepada saya," ujar Alif.

"Aku mau sesuatu tapi takut kak Alif ga mau nurutin," ujar Alin pelan. Nyaris seperti orang yang berbisik. Alif mengerutkan keningnya.

"Kamu ngidam?" tanya Alif. Bagi Alin itu adalah pertanyaan yang konyol. Tentu saja jika ia menginginkan sesuatu yang bayinya inginkan, artinya ia sedang ngidam.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now