45♡

7.8K 727 76
                                    

Lanjuuuutttttttt...

Btw yang mau gabung di GC MDIY UNIVERSE, link-nya ada di bio Instagram sama wattpad yaaa...

***

Sesuai janjinya kemarin malam, Alif dan Alin telah berada di cafe milik Alif. Apalagi kalo bukan dearest cafe. Alin sedari tadi merengek ingin makan es krim goreng pun berhenti sejenak ketika Alif sedang memarkirkan mobilnya di parkiran VIP.

"Ayo turun," ajak Alif.

"Kok kesini? Katanya mau beliin aku es krim goreng?!" tanya Alin sedikit kesal. Alif tersenyum tipis, ia mengelus puncak kepala Alin yang tertutupi oleh hijab segi empat berwarna biru denim, senada dengan gamis yang dikenakan oleh Alin.

"Saya udah pesenin es krim yang kamu mau. Udah diatur kok sama chef profesional di cafe saya," ujar Alif dengan tenang. Mendengar ujaran Alif, mata Alin seketika berbinar-binar.

"Beneran?" tanya Alin dengan senyum lebar sehingga gigi rapinya terlihat. Alif pun ikut tersenyum. "Na'am habibati, ayo turun," ajak Alif lagi.

"Gendong," pinta Alin sembari merentangkan kedua tangannya. Ntah mengapa ia sangat ingin digendong.

"Yaudah sebentar." Alif pun turun dari mobil civic merah miliknya. Ia menyempatkan diri untuk memakai kacamata hitamnya yang senada dengan setelan tuxedonya. Alif pun berjalan memutari mobil untuk membukakan pintu bagi Alin.

"Sayang, ayo turun," ajak Alif dengan tangan diulurkan untuk membantu sang bumil cantiknya turun dari dari mobil.

Setelah turun, Alif menutup pintu mobilnya. Ia menempatkan tangannya di bahu dan belakang lutut Alin. Setelah itu mengangkat tubuh mungil istrinya dengan mudahnya.

Alin pun mengalungkan tangannya di leher Alif. Ia tersenyum melihat Alif memenuhi keinginannya. Merekapun berjalan menuju pintu utama cafe. Disana mereka disambut oleh dua penjaga pintu. Kedua penjaga itu membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada Alif selaku pemilik cafe.

"Assalamualaikum," ucap salam Alif dan Alin.

"Wa'alaikumussalam, selamat datang tuan dan nyonya muda," sapa kedua penjaga itu. Alin dan Alif menganggukkan kepala. Merekapun beranjak pergi menuju ruang milik Alif. Beberapa pelanggan melihat kedatangan Alif dan Alin sedikit speechless karena keromantisan keduanya tampak jelas.

"Tuh cewe beruntung banget ya bisa dapetin CEO sekaligus pemilik cafe ini. Udah ganteng agamanya, ganteng juga wajahnya," ujar salah satu pelanggan perempuan sembari melirik Alin yang tampak nyaman dengan pelukan paksugannya.

"Iya beruntung banget. Katanya sih mereka itu sahabatan pas waktu kecil," sahut salah satu pelanggan lainnya.

"Tetanggan juga loh," sahut yang lain.

"Jadi pengen nikah gue kalo liat orang pada romantis sama pasangannya," ujar si pelanggan perempuan tadi. Ucapannya pun diangguki oleh kedua temannya.

Tanpa disadari, tiga orang perempuan di seberang meja mereka juga sedang memperhatikan pasangan suami istri itu. Diantara mereka ada yang bertopi hitam dan putih dan satu gadis lagi menutupi wajahnya dengan cadar hitam. Hati mereka terasa panas ketika mendengar percakapan ketiga gadis itu. Salah satu diantara mereka sudah mengepalkan tangannya.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang