50♡

5.8K 501 41
                                    

Assalamualaikum, ANNYEONG!!!! YOK GAS DIBACAAAAA!!!

***

"PAKSUGAN!" teriak Alin dari dapur. Alif yang sedang fokus pada berkas-berkas laporan yang menumpuk pun terlonjak kaget.

"Astaghfirullah," gumam Alif sembari memegang dadanya. Dapat ia rasakan jantungnya berdetak cepat serasa ingin melompat dari tubuhnya.

Tanpa menunggu lama, Alif segera berdiri untuk menghampiri istrinya yang sedang sibuk dengan berbagai peralatan tempurnya, alias alat-alat masak. Yups, Alin sedang memasak soto ayam untuk menjamu teman-teman Alif. Alif sudah melarang tapi Alin keukeh ingin memasak. Katanya itu keinginan debay.

"Sayang, jangan teriak-teriak. Kenapa sih, hm?" tegur Alif lembut. Ia menghampiri sang istri yang sedang cemberut. Celemek berwarna pink pun masih bertengger manis di tubuh Alin.

"Kapan teman-teman kamu dateng? Sotonya udah siap," ujar Alin tanpa menatap Alif.

"Mereka masih dalam perjalanan. Udah yuk istirahat dulu kamu pasti capek," ajak Alif. Alin membalikkan badannya menghadap sang suami, bibirnya mengerucut sembari menatap lantai. Alif mengerutkan keningnya.

"Gamau kak, aku mau sesuatu boleh ga?" tanya Alin sembari memilin jari-jari tangannya.

"Mau apa habibati?" tanya Alif.

"Di samping resort aku liat ada pohon mangga. Aku pengen bikin rujak mangga, tapi mangganya yang mentah aja jangan yang udah mateng," ujar Alin sembari menunduk takut. Ia takut jika Alif tak akan mengizinkannya.

"Istri cantiknya Alif mau ngrujak, hm? Boleh sayang, asal jangan banyak-banyak ya, nanti kacian debay-nya," ujar Alif sembari mencubit pipi gembul Alin hingga memerah.

"Aahhkkk... sakit kak Alif!" rengek Alin. Bibirnya mengerucut lucu. Alif tak tahan melihat Alin yang begitu menggemaskan baginya. Dengan gerakan yang gesit, Alif menangkup kedua pipi Alin yang memerah menggunakan tangan besarnya.

'Cup'

'Cup'

'Cup'

"Masih sakit, hm?" tanya Alif. Alin menge-freeze seketika. Ia tak mampu menggerakkan badannya. Jantung Alin hampir copot, suaminya malah tertawa.

"Ciee pipinya makin merah cieee..." goda Alif. Wajah Alin yang semula masih terkejut berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ja-jantung ak-aku hampir copot, kak Alif malah ketawa," ketus Alin lalu menutupi wajahnya menggunakan tangannya.

"Hahaha, saya suka bikin kamu salting kaya gini. Gemes banget liatnya," ujar Alif sembari menoel-noel pipi Alin yang tak tertutupi oleh tangan mungil istrinya.

"Udah ish... Ayo ikut aku!" ajak Alin. Tanpa menunggu jawaban dari suaminya, ia malah menarik paksa Alif ke samping resort. Alif hendak protes tapi ia melihat raut Alin yang masih memerah, jadi ia urungkan. Senang sekali melihat wajah Alin yang memerah karena salting seperti itu.

"Mau kemana sih, sayang?" tanya Alif yang pasrah tangannya ditarik paksa oleh istri kecilnya itu. Kecil-kecil cabe rawit.

Alin tak menjawab, lantas ia membuka pintu kaca samping resort yang mengarah langsung pada dua pohon mangga yang sedang berbuah lebat. Diantara buahnya ada yang sudah matang.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now