19♡

18.5K 1.4K 46
                                    

Kangen ga?

Cus baca aja!!;)

Tak ada yang lebih berharga dari kenangan, apalagi kenangan yang diukir bersama orang tersayang.

(Aleena Putri Elnara Gemilang)

***

Sesuai janjinya, Alif kini melajukan mobil pajeronya menuju sebuah mall yang baru saja dibuka. Ia tak sendiri melainkan ada Alin yang menemaninya.

Sesampainya di mall yang maksud, Alif langsung turun tepat di depan pintu utama mall. Alin mengerutkan keningnya.

"Om kok turun disini?" tanya Alin.

"Nanti saya jelasin. Ayo turun," ajak Alif.

"Ish... Apa sopan turun disini?" tanya Alin sekali lagi. Ia takut jika ditegur oleh para penjaga didepan pintu itu. Alif peka langsung keluar dari mobilnya. Penjaga itu turun untuk mempersilahkan Alif masih namun Alif malah memutari mobilnya dan membuka pintu untuk Alin.

"Ayo habibati!" ajak Alif.

Alin masih diam, ia tak mengerti apapun. Mengapa para penjaga itu malah mempersilahkan Alif bukannya menegur mereka karena parkir sembarangan.

"Hei, kenapa nglamun?" tanya Alif sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Alin.

Alin menoleh ke arah Alif. Wajah tampan itu tersenyum kearahnya. Tangan Alif pun mengelus pelan kepala Alin yang masih terbalut hijab putih khas SMK.

"Gue masih pake seragam sekolah om."

"Gapapa, pake hoodie ini aja," saran Alif sembaru menunjuk hoodie hitam milik Alin yang tertinggal di mobilnya.

"Emm oke." Alin memakai hoodie itu.

"Beneran ini gapapa om?" tanya Alin. Tampak sekali di matanya ketakutan melihat tubuh kekar para penjaga itu.

"Gapapa zawjati. Ayo!" ajak Alif sembari mengulurkan tangannya. Alin pun menggenggam tangan Alif dengan erat. Alif terkekeh gemas.

Kini Alin bergelayutan di lengan kekar Alif. Sesekali melirik para penjaga itu. Dari wajah mereka tampak sangar. Tapi ketika ia dan Alif melewatinya mereka menunduk sopan.

"Parkirkan mobil saya!" titah Alif pada salah satu penjaga. Penjaga itu pun mengangguk.

"Baik tuan," jawabnya.

Alif dan Alin pun masuk ke dalam mall yang lumayan ramai saat itu. Alin melirik Alif, wajah yang tadinya menenangkan berubah dingin dan datar di depan orang banyak. Alin tersenyum tipis. Alif memang idaman, sama seperti para ayangnya di aplikasi wattpad. Dingin di luar, lumer di dalam.

"Habibati," panggil Alif. Alin yang tadinya senyam-senyum sendiri, terperanjat kaget.

"E-eh ya? Kenapa?" tanya Alin.

"Kamu kenapa senyam-senyum sendiri?" tanya Alif balik. Alin panik. 'Si*l ketauan gue senyam-senyum tadi.' Ujarnya dalam hati.

"Ga ada. Em kita mau ngapain kesini?" tanya Alin mengalihkan topik. Alif memeluk Alin dari samping. Lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Alin.

"Jalan-jalan aja. Saya tau mood kamu dari pagi sedang tidak baik. Jadi saya ajak kamu kesini. Kamu bebas mau pilih apapun barang yang ada disini. Mau main juga boleh," ujar Alif. Seketika mata Alin berbinar-binar.

"Beneran om?" tanya Alin. Tak lupa dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Na'am zawjati," jawab Alif.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang