48♡

6K 550 84
                                    

HAYOWWW welcome back to me... Silahkan dibaca semoga suka, jangan lupa votenya☺️

***

"Via, tenang ya. Cerita sama Umi, kamu kenapa? Kenapa tadi teriak-teriak? Siapa yang bikin kamu nangis ketakutan kaya gini nak?" tanya Umi Ana lembut. Ia berusaha membuat Alivia tenang. Akhirnya Alivia mendongakkan kepalanya menatapnya wajah uminya yang menenangkan.

"U-umi, ta-tadi via ke kamarnya bidzar..."

Flashback on...

"Bosen banget di kamar. Ajak Abidzar ke taman belakang ah sekalian muroja'ah," gumam Alivia. Ia pun segera beranjak dari kasur empuknya. Tak lupa tangannya menyambar kitab suci Al-Qur'an untuk muroja'ah nanti. Sungguh ia sangat bosan berada di kamar. Jika ada Alin tak masalah, ia bisa belajar materi pelajarannya dengan kakak iparnya yang cantik itu. Tapi Alin harus pergi menemani Alif keluar kota, sekaligus baby moon.

Alivia pun pergi ke kamar Abidzar yang terletak bersebelahan dengan kamarnya. Sesampainya ia di depan pintu, rupanya sang empu tak menutup pintu kamarnya. Sehingga Alivia dapat melihat Abidzar sedang bermain game online di handphonenya.

"Assalamualaikum bidzar?" ucap salam Alivia.

"Wa'alaikumussalam, eh kak via? Kenapa?" tanya Abidzar tapi matanya masih fokus pada game yang ia mainkan.

"Aku bosen di kamar terus. Mau temenin aku ke taman belakang ga? Kita nyantai-nyantai di gazebo deket kolam. Sejuk tau disitu," ajak Alivia. Sedangkan Abidzar masih fokus pada gamenya.

"Ah iya, boleh tapi bentar ya ini lagi seru," ujar Abidzar.

"Ih ayo sekarang bidzar," paksa Alivia. Abidzar tak menghiraukannya. Ia masih tetap fokus pada game online yang sedang ia mainkan.

"Kak via duluan aja. Nanti kalo udah selesai bidzar susulin," ujar Abidzar. Alivia menghela nafas panjang. Akhirnya mau tak mau ia harus mengalah. Ia pun keluar dari kamar Abidzar.

"Yaudah aku kesana duluan. Tapi nanti jangan lupa nyusul! Assalamualaikum," pamit Alivia.

"Iya-iya bawel! Wa'alaikumussalam," balas Abidzar. Alivia pun segera pergi dari kamar Abidzar. Sungguh menyebalkan memang adik dari kakak iparnya itu. Tapi tak apa lah, selagi Abidzar masih sibuk dengan gamenya ia bisa menghabiskan waktu dengan menikmati suasana di taman yang asri itu.

Sesampainya di taman belakang, Alivia segera menaiki jembatan yang menghubungkan ujung kolam ikan dengan ujung lainnya. Di seberang kolam itu ada sebuah gazebo yang lumayan besar.

Alivia segera berlari menuju gazebo itu. Namun di saat ia akan duduk tiba-tiba ada suara benda jatuh dari sebelah gazebo. Alivia mengira mungkin hanya ulah tikus. Tapi setelah di cek, ternyata benda itu adalah kotak kardus. Tapi ntahlah apa isinya Alivia tak tahu.

Karena rasa penasarannya yang tinggi, Alivia mendekat ke arah kotak kardus itu dan mengangkatnya untuk dibawa ke gazebo. Alivia sempat menaruh curiga saat ia mengangkat kotak kardus itu. Aroma anyir darah begitu tercium, dan setetes cairan merah menembus di salah satu sisi kotak kardus itu.

"Positif thinking mungkin kotak ini punyanya Bik Jumi yang ketinggalan pas waktu bersih-bersih," ujar Alivia menenangkan pikirannya yang sedang tak karuan karena kotak kardus itu.

Alivia meletakkan kotak kardus itu disampingnya. Ia mencoba membuka kotak kardus itu. Aroma anyir menyeruak kembali. Alivia sampai menutup hidungnya saking tak kuat dengan bau dari dalam kotak kardus itu.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang