Chapter 2 : Serial Killer (Part 2)

5.3K 485 20
                                    

.
.
.
Happy reading
.
.
.
Uchiha Sarada, 15 tahun
Uzumaki Boruto, 15 tahun
.
.
.

Seorang wanita tengah berjalan sendirian di kegelapan malam. Malam itu sinar bulan tertutupi oleh awan, sehingga tak ada cahaya yang terlihat selain lampu-lampu jalan yang redup. Malam itu terasa lebih mencekam dari malam-malam biasanya.

Wanita itu menghentikan langkahnya ketika samar-sama ia mendengar sebuah langkah kaki di belakangnya. Ia pun berbalik, tapi ia tak mendapati siapa-siapa di belakangnya. Ia pun mengendikan bahunya dan melanjutkan lagi perjalanan pulangnya, berpikir bahwa itu hanya perasaannya saja. Tapi baru beberapa detik ia berjalan, ia kembali mendengar suara langkah kaki itu, dan kali ini terdengar sangat jelas di telinganya.

Merasa ada yang tidak beres, wanita itu pun mempercepat langkahnya. Jantungnya berdetak kencang bersamaan dengan napasnya yang mulai tersengal-sengal. Ia mulai merutuki dirinya karena tadi malah mengambil jalan pintas lewat gang-gang kecil. Kalau tahu akan seperti ini, harusnya tadi ia mengambil jalan besar saja.

Ia terus mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia mulai berlari kecil. Ia sedikit lega ketika dilihatnya cahaya terang di ujung sana yang menandakan bahwa ia hampir sampai di jalan besar. Tapi tiba-tiba...

GREP

"Mpphh..."

Sebuah tangan membekap mulutnya paksa.

"Mmmpphhh... Siaphhaa khaauuu-"

"Sshhh... Diam..." Sang wanita membulatkan matanya ketika menyadari pemilik tangan itu adalah seorang pria.

"Lepashh.. Mmpphhhn..."

Wanita itu berusaha berontak sekuat tenaga, tetapi sepertinya orang yang membekap mulutnya itu jauh lebih kuat darinya. Hingga akhinya ia merasakan pandangannya mulai memudar. Dan ia tidak bisa mengingat apa pun lagi.

Sadar bahwa wanita itu sudah tidak bergerak lagi, pria itu menyeringai. "Sebentar lagi kau akan merasa nyaman, nona..."

Setelah itu terdengar kekehan yang mengerikan dari pria itu.

***

Sarada melompati atap-atap rumah dengan sedikit tergesa. Pagi ini ia dikejutkan oleh berita yang membuatnya geram. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa ini semua terjadi. Karena itu ketika mendengar berita tersebut dari ibunya, tanpa menyentuh sarapannya sedikit pun, Sarada langsung bergegas pergi ke tempat kejadian perkara. Tidak ada waktu untuk sekedar sarapan, pikirnya.

Saat ini desa sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Dan ia tidak bisa berdiam diri saja.

"Sarada!" Sebuah suara membuatnya menoleh.

"Boruto?!"

"Kau sudah dengar? Tadi malam..."

Sarada mengangguk. " Aku tahu."

Boruto mengepalkan tangannya. "Bagaimana bisa... Hanya dalam beberapa hari saja... Tiga orang sudah..." ucapnya seraya menggertakan giginya.

"Tidak bisa dimaafkan. Tak akan ku maafkan." sahut Sarada geram.

Mereka akhirnya tiba di lokasi kejadian. Sama seperti dua kejadian sebelumnya, pelaku memilih gang sempit sebagai tempatnya beraksi.
Ketika melihat Mitsuki yang sudah berada di sana, langsung saja mereka menghampirinya.

To Love and Heal (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang