Chapter 26 : Interwine

4K 413 64
                                    

Jangan lupa tinggalkan ⭐(vote)️ dan 💬 (komentar) ^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Mendengar kabar bahwa sahabatnya tengah terluka parah, tentu adalah hal yang paling tidak Chouchou inginkan. Bisa dibayangkan bagaimana terkejutnya ia saat tadi siang ia tak sengaja berpapasan dengan Konohamaru dan kapten tim 7 itu mengatakan padanya bahwa Sarada tengah dirawat di rumah sakit. Mendengar kabar mengejutkan itu ia lantas segera melesat menuju rumah sakit, bahkan hingga meninggalkan keripik kentangnya yang baru habis setengah itu pada Inojin. Tanpa mengindahkan panggilan Inojin dan Shikadai ia terus melangkah ke depan.

Hatinya dilanda kecemasan yang teramat sangat. Sarada bukanlah gadis yang lemah, ia tahu betul itu. Sekedar luka kecil tidak mungkin bisa membuatnya hingga dirawat di rumah sakit. Maka, dengan kenyataan bahwa Sarada kini sedang dirawat di sana, bisa ia simpulkan bahwa luka yang yang di derita sahabatnya itu pasti cukup parah.

Dengan langkah gusar, ia akhirnya sampai di depan pintu kamar rawat Sarada. Ketika hendak membuka pintu, pintu itu sudah sudsh terbuka lebih dulu dari dalam.

"Boruto?!" pekiknya kaget.

"Chouchou?"

Chouchou sedikit mengamati wajah Boruto. Disamping raut terkejut di wajah lekaki itu, sangat terlihat jelas ada gurat kelelahan di sana. Ada kantung mata yang tebal di bawah matanya. Belum lagi matanya yang terlihat sayu dan rambut berantakannya. Apa Boruto terjaga semalaman?

Chouchou menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Ckckck. Kau menunggui Sarada semalaman ya? Lihat matamu itu. Apakah bahkan kau sempat tidur walau sebentar?"

Boruto menutup pintu di belakangnya, kahwatir membangunkan Sarada dengan suara mereka. "Bagaimana aku bisa tidur dengan keadaan Sarada yang seperti itu."

Pandangan Chouchou melembut. Terlihat jelas bahwa lelaki di depannya ini sangat mencemaskan Sarada. Ia lalu sedikit melirik ke balik bahu Boruto di mana ada kaca kecil transparan yang menembus dan memperlihatkan keadaan di dalam kamar.

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

Boruto menghela napas sambil mengusap wajahnya. "Sudah lebih baik. Tadi ia sempat bangun sebentar lalu tidur lagi."

Chouchou tersenyum kecil. "Ne, ne, karena aku sudah di sini. Kau istirahat dulu sana. Tenang saja aku akan menjaganya."

"Tapi..."

"Sudah sana. Bercerminlah dan lihat sudah sekacau apa wajahmu sekarang, Boruto. Kalau Sarada melihatmu yang seperti ini nanti ia malah khawatir, kan. Sudahlah pulang sana, cuci muka, ganti baju, tidur, baru nanti sore ke sini lagi."

Ucapan itu disertai dorongan di bahu Boruto, bermaksud menbuat lelaki itu menyingkir dari pintu. Tak ingin membantah dan membuat gadis di depannya menggeram marah, Boruro menggeser tubuhnya ke pinggir memberi ruang bagi Chouchou untuk masuk ke dalam kamar.

"Sudah, ya. Pokonya jangan kembali ke sini dengan penampilan yang seperti itu." ucapnya final. Bersamaan dengan terbuka dan tertutupnya pintu kamar rawat Sarada dengan cepat.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now