Chapter 30 : Competitor

3.5K 387 57
                                    

Jangan lupa tinggalkan ⭐(vote)️ dan 💬 (komentar) ^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di bangku taman kota, Sarada tengah menatap sebuah layar besar yang terpampang di salah satu gedung tinggi di sana, yang tengah menampilkan sebuah berita. Sang pembawa acara tengah meliput kabar mengenai pertemuan antar 5 kage yang akan dilakukan hari ini di Konoha. Tampaknya kelima kage beserta pengawalnya telah tiba di Konoha.

Sarada menghela napas pelan. Tiba-tiba terpikir sebuah kalimat yang pernah diucapkan Konohamaru. Selama ada cahaya pasti selalu ada bayangan. Dunia yang ia pikir telah damai ini, ternyata masih menyimpan berbagai misteri. Kejahatan yang tersembunyi masih membayang-bayangi kedamaian yang ada.

Ia menyadari bahwa saat ini ada bahaya besar yang tengah mengancam dunia shinobi. Dan melihat para kage yang berkumpul hari ini untuk membahas kejadian penyerangan di Konoha tempo hari, memperkuat dugaannya.

Sarada cemas, tentu saja. Sebenarnya bukan hanya karena serangan Isshiki kemarin, melainkan karena apa yang terjadi pada Boruto saat itu. Entah kenapa ia mempunyai firasat tidak enak mengenai hal ini. Rasanya seperti ada hal yang Boruto sembunyikan darinya. Ada sesuatu yang tidak bisa Boruto ceritakan padanya, dan hal itu membuat Sarada merasa... sedikit sedih.

Apa yang membuat Boruto enggan bercerita padanya? Apakah dirinya kurang bisa dipercaya oleh lelaki itu?

Tidak. Bukan seperti itu. Ia harus mengenyahkan segala pikiran negatifnya. Ia harus yakin Boruto pasti memiliki alasannya tersendiri. Iya benar, ia hanya harus percaya pada lelaki kuning itu.

Sarada terlalu terlarut dalam lamunannya hingga tak menyadari seseorang tengah mendekat ke arahnya. Orang itu lalu duduk di sampingnya. Sambil tersenyum geli, ia memandangi wajah serius Sarada. Tanpa bisa ditahan, kekehan pelan keluar dari mulutnya.

Sarada berjengit kaget saat mendengar suara tawa dari sampingnya. Ia menoleh dan tambah terkejut saat melihat siapa yang ada di sana.

"K-Karatachi-san?"

Sosok yang dipanggil namanya itu lalu menghentikan tawanya lalu menatap lurus pada mata Sarada. "Lama tak bertemu, Sarada."

Sambil berusaha menghioangkan rasa terkejutnya, Sarada tersenyum tipis menatap lelaki di depannya. Kagura Karatachi. Teman lamanya yang baru ditemuinya lagi setelah bertahun-tahun. Ia memperhatikan figur lelaki itu. Tak banyak yang berubah dari lelaki itu kecuali pembawaannya yang terlihat semakin dewasa.

"Senang bisa bertemu denganmu lagi, Kagura-san. Aku tidak tahu kalau kau yang menjadi pengawal Mizukage-sama." ujar Sarada.

Kagura tersenyum. "Saat mendengar bahwa akan ada pertemuan 5 kage, aku mengajukan diri untuk menjadi salah satu pengawalnya Mizukage-sama. Setelah bertahun-tahun lamanya, aku ingin bertemu lagi denganmu, Boruto, dan teman-teman yang lainnya."

"Ah, begitu."

Kagura menatap gadis di depannya yang tengah melemparkan senyuman padanya dengan dada yang berdebar. Ia sendiri tidak mengerti kenapa tiba-tiba jantungnya jadi berdegup sekencang ini. Sarada adalah salah satu orang yang ditemuinya dulu saat Konoha mengadakan field trip di desanya beberapa tahun lalu. Saat itu, Sarada masih murid akademi, masih seorang gadis berusia 12 tahun. Tapi, melihat Sarada yang sekarang, gadis itu telah telah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Dan entah kenapa, menyadari hal itu, membuat getaran aneh timbul dalam dirinya.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now