Chapter 35 : Some Thing Has Changed

3K 359 33
                                    

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMENTAR yaa^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kawaki terdiam di tempatnya saat Sarada perlahan berjalan mendekat ke arah Boruto. Ia memandang nanar punggung Sarada yang mulai menjauh. Ia ingin menahan gadis itu, tapi semesta seakan tak mengizinkannya. Perannya di sini seolah hanya sebagai pengamat saja, walau jauh di lubuh hatinya mulai tercipta banyak goresan luka.

Terlebih ketika ucapan lembut keluar dari bibir gadis itu yang memohon kepulangan Boruto, Kawaki semakin merasa bahwa dirinya memang tidak ada artinya di hidup gadis itu.

Walau begitu, melihat Sarada yang rapuh seperti ini jauh lebih membuat hatinya sakit ketimbang saat gadis itu menolak pernyataan cintanya. Kemana perginya tatapan tajam dan nada dingin yang beberapa waktu lalu gadis itu layangkan padanya? Karena yang ia lihat sekarang hanyalah seorang gadis rapuh yang tengah bersimpuh menatap putus asa di hadapan lelaki yang dicintainya.

Kawaki tersenyum pahit. Sebesar ini pengaruh seorang Boruto dalam diri Sarada, hingga mampu menjungkirbalikan hati dan perasaan gadis itu. Dan ia tahu, hal yang sama berlaku juga pada Boruto. Bagi lelaki itu, Sarada adalah segalanya. Sarada adalah dunianya. Itu bisa ia lihat pada perubahan wajah Boruto saat Sarada mendekat dan menggenggam tangannya, walau hanya bertahan selama dua detik sebelum lelaki itu kembali pada tatapan dinginnya.

Ia tahu ini bagian dari rencana Boruto. Ia tahu Boruto tidak akan mungkin menyakiti Sarada. Tapi... saat katana itu melesat dengan cepat ke arah Sarada, ia mulai meragukan segala pikirannya tadi.

"SARADA!!!"

SREETT

Shikadai terengah-engah engah di tempatnya. Tangannya membentuk membentuk sebuah segel.

"Kage Mani no Jutsu, berhasil."

Sarada telah terikat pada bayangan Shikadai. Ternyata sesaat sebelum katana itu sempat mengenainya, Shikadai telah memgunci pergerakan Sarada dengan jurus bayangannya sehingga gadis itu akan mengikuti gerakannya. Untunglah Shikadai dengan sigap menghindar ke samping, hingga ujung katana itu hanya memberikan goresan sedikit pada pipi Sarada.

Shikadai melepaskan jurus bayangannya. "Mitsuki!"

Seakan mengerti maksud Shikadai, sgera saja Mitsuki memanjangkan tangannya lalu meraih tubuh Sarada, menariknya mendekat ke arahnya.

"Sarada kau baik-baik saja?"

Shikadai dan yang lainnya segera menghampiri Sarada seraya masih memasang posisi siaga kalau-kalau serangan lain muncul.

"Apa yang kau lakukan, Boruto? Cepat bunuh gadis itu! Ini perintah!" Isshiki menatap tajam.

Boruto terdiam di tempatnya. Dimasukkanya kembali katana miliknya ke tempat asalnya.

"Kita... pergi saja." ujarnya tiba-tiba.

Salah seorang orang berjubah di sana berseru, "Apa? Apa kau tidak sanggup membunuh gadis itu? Kalau begitu biar aku saja yang-"

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now