Chapter 9 : The Morning in Uchiha's Family

4.3K 459 29
                                    

.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Sarada terbangun dari tidurnya ketika indra penciumannya menangkap aroma lezat yang sangat familiar. Apalagi kalau bukan masakan ibunya?

Sarada tersenyum lalu sesaat kemudian memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Hm. Mencium aromanya saja sudah membuatnya lapar. Ia jadi makin tak sabar mencicipi masakan ibunya itu.

Setelah meraih kacamata merahnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidur dengab masih mengenakan piyamanya, Sarada bergegas keluar kamar. Langkahnya membawanya ke dapur tempat aroma lezat itu berasal.

Benar saja, di sana ia melihat ibunya lengkap dengan apron yang biasa dikenakannya tengah berkutat dengan berbagai bahan masakan. Ia hendak menghampiri ibunya ketika menyadari bahwa ibunya tidak sendirian di sana. Seorang pria dengan warna rambut yang sama dengan dirinya tengah mendekat ke arah ibunya lalu melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

Blush

Wajah Sarada merona merah ketika disadarinya sosok itu adalah ayahnya.

"Sasuke-kun, tunggu di meja makan sana. Kalau kau begini terus aku jadi susah bergerak." Tangannya sibuk mengaduk sup di panci di depannya. Ia sedikit sulit bergerak dengan adanya tangan Sasuke yang melingkari pinggangnya.

"Hn."

"Sebentar lagi Sarada bangun." ucap Sakura sambil mencicipi sup itu, lalu kemudian menambahkan beberapa bumbu pada sup tersebut.

"Lalu?" Sasuke malah semakin membenamkan wajahnya di bahu Sakura.

"Kan malu kalau dia melihat kita seperti ini."

"Hn. Biar."

Mata Sarada menyipit. Cukup. Ia sudah tidak tahan lagi dengan apa yang ia lihat. Wajahnya sudah sangat merah sekarang. Walau memang ini bukanlah pemandangan yang asing lagi baginya sejak beberapa tahun belakangan. Tapi, melihat kedua orang tuanya yang tengah bermesraan di pagi hari tentu bukan sesuatu yang baik bagi jantungnya, kan? Terlebih lagi sepertinya kedua orang tuanya sama sekali tak menyadari keberadaannya.

Sarada jadi tak habis pikir, bagaimana ayahnya yang notabene seorang Uchiha Sasuke yang dikenal dingin oleh orang-orang bisa bersikap seperti ini di depan ibunya. Di mana imagenya yang dingin dan datar itu?

Sejak kapan pula ayahnya jadi romantis begini pada ibunya? Atau lebih tepatnya sejak kapan ayahnya memperlihatkan sisi romantisnya ini di depannya?

Padahal dulu ketika ia pertama bertemu dengan ayahnya lagi setelah sekian lama terpisah, sikap ayahnya pada ibunya di hadapannya tidak begini. Bahkan terkesan terlalu dingin untuk seukuran suami istri. Yah, hal itu juga yang dulu pernah membuatnya meragukan perasaan ayahnya itu pada ibunya. Coba saja dipikir bagaimana bisa sepasang suami istri yang sudah terpisah selama bertahun-tahun bereaksi biasa saja ketika akhirnya kembali bertemu satu sama lain? Dan waktu itu ibunya malah berlari memeluk dirinya, bukannya ayahnya yang sudah lama tak ditemuinya.

Sarada menggelengkan kepalanya ketika tanpa sadar memori beberapa tahun yang lau itu berputar di kepalanya. Akhirnya setelah cukup lama berdiam diri di ambang pintu, ia pun berdeham cukup keras hingga sedikit membuat orang tuanya terlonjak kaget.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now