Chapter 38 : Uchiha's Mom & Daughter

3.9K 389 36
                                    

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMENTAR yaa^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yang tadi itu..." Inojin tercengang saat menyaksikan apa yang baru saja ia lihat.

Shikadai berdecih lalu menyeringai. "Rupanya Boruto sudah menguasai jutsu itu."

"Jutsu?" tanya Chouchou tak mengerti.

"Hiraishin no jutsu."

"Jutsu apa itu?"

"Ninjutsu antar waktu yang diciptakan oleh Hokage Kedua, Tobirama Senju. Jutsu ini memungkinkan pengguna untuk segera berpindah diri secara instan ke lokasi yang sebelumnya ditandai. Yang kutahu, selain Hokage Kedua, kakek Boruto, Hokage Keempat adalah satu-satunya orang yang bisa menggunakan jurus ini. Sebenarnya tiga orang pengawal Yondaime juga bisa menggunakan jurus ini, hanya saja mereka hanya bisa melakukannya secara bersama-sama. Berbeda dengan Hokage Kedua dan Keempat yang bisa menggunakannya seorang diri." Masih nempertahankan seringai di bibirnya, Shikadai melanjutkan. "Akhirnya kini Boruto bisa menguasau jutsu itu."

Inojin mendengus. "Tak kusangka Boruto telah berkembang pesat sejak saat terakhir kita melihatnya. Padahal ini baru dua tahun."

Deepa yang geram karena sedari tadi diacuhkan terlihat bersiap melancarkan serangan. Dan semua itu tak luput dari perhatiannya Shikadai. Mata lelaki nanas itu berkilat. "Kalau begitu kita juga tidak boleh kalah. Kita tunjukkan hasil latihan kita selama ini. Ayo tunjukan formasi lengkap Ino-Shika-Cho!"

"Ha'i!" seru Inojin dan Chouchou.

***

"Mama!" Sarada yang baru saja tiba segera berlari menghampiri Sakura begitu pandangannya menangkap sosok merah jambu itu. Kedatangan Sarada yang tiba-tiba tak membuat wanita merah muda itu mengalihkan fokusnya pada apa yang tengah ia lakukan saat ini. Chakra hijau terlihat berpendar di kedua tangannya. Di depan wanita merah muda itu, seorang wanita dengan surai indigo terlihat terbaring tak sadarkan diri.

"Kaa-chan!" Boruto merasa hatinya tertohok saat melihat seseorang yang tengah berusaha Sakura obati itu ternyata adalah ibunya. Boruto melangkah mendekat. Bersimpuh di samping sang ibu. Disentuhnya perlahan pipi ibu yang sangat dirindukannya itu. Matanya terpejam.

"Apa yang terjadi, Sakura-san?" Boruto bertanya tanpa mengalihkan pandangannya pada Sakura.

Tak menjawab, Sakura hanya menggigit bibirnya. Tak tahu kata apa yang pas untuk menjelaskan semua yang telah terjadi.

"Mama..." panggil Sarada. Matanya menatap sekeliling, mencari sesuatu. Saat apa yang dicarinya tak kunjung ia temukan, ia berucap dengan suara bergetar. "Papa dan Nanadaime... ada di mana?"

Jauh di depan sana, ia hanya bisa melihat Mitsuki dan Kawaki yang tengah melawan Isshiki. Tak dijumpainya sosok ayahnya dan hokage ketujuh. Rasa takut dan khawatir tiba-tiba menyeruak dalam dadanya. Segala kemungkinan terburuk bermunculan di benaknya.

Tidak. Jangan katakan jika...

Ayahnya...

Tidak mungkin, kan?

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now