Chapter 18 : The Bloodstained Labyrinth (Part 2)

2.9K 370 40
                                    

.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Setelah kejadian menghilangnya Naoko, kini semua orang dengan gencarnya berusaha mencari keberadannya di setiap ruang yang ada di rumah itu. Tapi walau begitu, ada terlalu banyak tempat yang tak terjangkau oleh mereka, seperti ruang-ruangan rahasia yang terdapat di bawah tanah dan di samping tangga.

Hingga suatu ketika mereka menemukan sebuah lantai kayu dengan pintu yang menembus ke ruangan bawah tanah. Mereka menemukan sebuah baju yang sudah usang di sana. Di baju tersebut terdapat tulisan 'Rumah Sakit Miyami'.

Dari yang mereka ingat, rumah sakit tersebut didirikan oleh kepala keluarga sebelumnya. Tapi, kenapa baju rumah sakit ini bisa ada di sini?

"Ada sesuatu di dalamnya." seru Boruto. Ia meraih saku baju itu dan menarik sebuah benda keluar.

"Uang?" gumam Mitsuki.

"Bukankah itu uang lama?" tanya Sarada.

Kawaki meraih uang itu dari tangan Boruto. "Ada sesuatu yang tertulis di sini." Ia pun berusaha membacanya. Tapi sedikit sulit karena kondisi uang itu yang sudah termakan usia dan tulisan di atasnya sudah memudar hingga hanya ada beberapa suku kata yang bisa terbaca.

Sebelumnya mereka telah mendapatkan beberapa informasi mengenai pendiri rumah ini. Miyami Kaneyuki. Dia dikenal sebagai pribadi yang tidak suka bersosialisasi. Dan juga dikatakan bahwa ia telah banyak mempekerjakan banyak pembantu rumah tangga di rumah ini. Tapi anehnya, selain keluarganya dan para pembantunya, ia tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumahnya. Karena itu mulai beredar kabar di masyarakat bahwa mungkin ada sesuatu yang mencurigakan di rumah ini.

Saat orang-orang bertanya mengapa ia terus merenovasi rumahnya, ia selalu menjawab bahwa ada hantu di sana dan dia melakukan itu untuk mengurung hantu yang ada di dalam sana, juga untuk menghalangi hantu itu keluar.

Malam harinya, pintu kamar Sarada lagi-lagi diketuk oleh seseorang. Kali ini dipatinya Tsurugi Hiro yang terengah-engah dengan tatapan khawatir saat ia membuka pintu. Pria itu menanyakan apakah ia melihat Atsugi-san sebelumnya. Dan saat itu Sarada menyadari, bahwa Atsugi telah menghilang. Sama seperti Naoko.

***

Sudah empat hari berlalu sejak tim 7 tiba di desa ini. Tapi kasus ini sama sekali belum ada perkembangan. Naoko dan Atsugi pun masih belum ditemukan.

Siang itu, Boruto dan Mitsuki menemukan sebuah ruangan tersembunyi lagi. Letaknya tepat di samping tangga menuju lantai dua. Dengan desain pintu yang sama seperti dinding, mungkin cukup bagi orang-orang yang kurang teliti untuk menukan ruangan tersebut. Boruto masuk ke dalamnya dengan susah payah, mengingat pintunya yang berukuran kecil, membuat ia harus sedikit merangkak.

Kondisi di sana sangat berdebu dan juga pengap. Mereka menemukan sebuah lukisan tua yang tergantung di dinding. Setelah memutuskan untuk membawa lukisan itu, mereka pun menemui Konohamaru dan yang lainnya.

Pada lukisan tersebut tertulis sebuah nama.

'Urado'

Begitu melihat tulisan itu, seolah menyadari sesuatu, sarada segera mengambil uang kertas yang mereka temukan sebelumnya. Matanya melebar saat melihat kembali tuisan pada uang kertas tersebut. Ia lalu mengambil sebuah pena dan kertas. Menulis ulang setiap kata yang tertera pada uang itu.

"Apa yang kau lakukan Sarada?" tanya Mitsuki.

"Sebentar." Sarada berucap sembari terus menulis. Setekah selesai, ia memperlihatkan tulisannya pada semua orang.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now