Chapter 37 : Encounter

3.2K 381 33
                                    

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMENTAR yaa^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sumire jatuh terkapar lemah di atas tanah dengan beberapa luka di tubuhnya. Chakranya sudah terkuras habis. Di depannya, Nue yang kini berbentuk lebih kecil dari sebelumnya karena telah kehabisan banyak chakra, berdiri sebagai pelindung yang melindungi tuannya.

Sarada, sang gadis Uchiha yang menjadi lawan bertarungnya barusan, tengah berjalan mendekat ke arahnya dengan chakra yang terkumpul di tangan kanannya. Wajahnya tak berekspresi sama sekali.

Sumire tersenyum getir. "Akhirilah, Sarada. Pertarungan ini harus diselesaikan."

"Apa kau puas sekarang? Ini yang kau inginkan, kan?" Sarada menatap lurus pada gadis di depannya.

Sumire menggigit bibirnya. Harusnya ia sudah tahu bahwa akhirnya akan jadi seperti ini. Kekuatan Sarada jelas jauh di atasnya. Bahkan sepanjang pertarungan mereka tadi, gadis Uchiha itu tak terlihat kewalahan sedikit pun. Sarada serada berada di atas angin. Pertarungan tadi bukanlah pertarungan yang seimbang. Padahal, Sumire yakin jika sedari tadi Sarada hanya menggunakan sebagian kecil dari chakranya, tapi kemampuan gadis itu sangat besar hingga bisa mengalahkannya. Bahkan, dirinya saja saat ini sudah sangat terengah dan tidak bisa bertarung lagi, tapi Sarada tak terlihat lelah sedikit pun. Gadis itu tetap terlihat bugar seperti sebelum pertarungan mereka dimulai.

Harusnya ia tahu, sedikit pun tak ia tak akan pernah bisa menang dari Sarada. Baik dalam hal bertarung secara fisik, mau pun dalam hal memenangkan hati Boruto. Keduanya tak akan pernah bisa ia menangkan.

Tertawa pahit, perlahan air mata mengalir di pipi Sumire. "Aku memang tak akan pernah bisa mengalahkanmu." lirihnya. Dipejamkan matanya dengan erat, lalu membukanya lagi dan kembali menatap Sarada. "Akhirilah, Sarada. Aku mengaku kalah. Bunuh aku."

Nue kecil yang berada di depan Sumire, menggeram saat Sarada mengepalkan tangan kanannya, mengangkatnya ke udara. Hewan panggilan itu siap menyerang Sarada ketika tiba-tiba sebuah teriakan terdengar.

"Sarada!"

Kepalan tangan Sarada terhenti di udara. Bukan. Bukan karena teriakan dari Chouchou yang tengah berlari ke arahnya. Tapi karena, sejak awal membunuh gadis yang tengah tergeletak di depannya ini bukanlah menjadi tujuannya. Ia tak pernah berniat membunuh Sumire sedikit pun. Bahkan kalau boleh jujur, melukainya pun Sarada enggan. Tapi, ajakan bertarung Sumire tadi harus ia terima, karena kalau hanya dengan kata-kata, ia tak akan bisa menghentikan Sumire. Setidaknya ia harus menbuat gadis itu sedikit tak berkutik di depannya.

"Kenapa berhenti, Sarada? Lakukanlah!" lirih Sumire.

Sarada menarik kembali tangannya ke samping tubuhnya.

Sumire menatap tak percaya ketika bibir gadis di depannya ini perlahan membentuk senyuman. Bukan. Bukan senyuman mengejek atau sinis, tapi senyuman lembut yang sangat tulus. Ia tak tahu kenapa ia bisa menyimpulkan demikian, tapi hanya saja hatinya berkata begitu. Tak ada kepalsuan di wajah Sarada. Yang bisa ia lihat hanya ketulusan. Saat tangan gadis Uchiha itu terulur ke arahnya, Sumire seakan tersadar. Apa... apa yang telah ia lakukan selama ini?

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now