Chapter 29 : Great Fear

3.5K 391 31
                                    

Jangan lupa tinggalkan ⭐(vote)️ dan 💬 (komentar) ^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sasuke berdiri menatap sosok yang tergeletak tak berdaya di depannya. Dari pakaian dan hitai atte yang dikenakan orang itu, Sasuke mengenalinya sebagai salah satu jounin yang bertugas menjaga gerbang desa Konoha. Beberapa saat yang lalu, jounin tiba-tiba menyerangnya. Dalam sekali lihat saja, Sasuke sudah tahu bahwa jounin itu tengah berada dalam pengaruh genjutsu. Dengan cepat, Sasuke pun bergerak menyentuh pundak jounin itu dan membebaskannya dari genjutsu. Tapi, tidak berhasil. Tak terlihat tanda-tanda bahwa ia telah terbabs dari genjutsu. Karena itu tanpa punya pilihan lain, Sasuke bergerak memukul pundak jounin itu, membuatnya tak sadarkan diri.

'Sebenarnya apa yang terjadi?' pikirnya.

DUAARR!!

Belum sempat Sasuke memikirkan semua kemungkinan yang terjadi, sebuah ledakan terdengar tak jauh dari tempatnya. Sasuke membelalak saat menyadari dari mana asal ledakan itu. Segera saja, dengan jutsu teleportasi ruang dan waktunya, Sasuke berpindah tempat ke sana.

Hal pertama yang Sasuke lihat saat sampai adalah asap tebal yang berasal dari ledakan yang menyelimuti tempat itu. Reruntuhan bangunan terlihat berserakan, bersamaan dengan rintihan kesakitan orang-orang yang tertimpa reruntuhan itu.

Sasuke menggeram. Tangannya mengepal erat. Pemandangan di depannya sanggup membuat rasa sakit di ulu hatinya. Tanpa menunggu lagi, ia pun bergerak, hendak membantu orang-orang yang tertimpa reruntuhan itu, saat tiba-tiba ia merasakan kehadiran yang asing di sana bersamaan dengan kehadiran chakra yang sangat familiar baginya.

Sasuke mendongak. Di sana, di atas gedung hokage, seseorang dengan jubah hitam tengah berdiri. Di depannya, Naruto dengan sanin mode nya tengah menatap nyalang. Melihat itu, Sasuke segera berpindah tempat ke sana.

"Sasuke!" seru Naruto.

"Apa yang terjadi?" Sasuke bertanya sambil menatap sosok berjubah di depannya. "Apa dia..."

Naruto menangguk. "Isshiki Otsutsuki."

"Uchiha Sasuke. Senang bertemu denganmu lagi." sosok itu berucap lantang.

"Apa maumu, sialan?!"

Sosok itu menyeringai. "Tenang, aku hanya mampir. Kebetulan aku sedang ada urusan di sekitar sini. Selain itu, aku melihat langsung sebuah pertunjukan yang menarik."

Naruto dan Sasuke saling melempar pandangan sejenak sebelum kembali memfokuskan pandangannya pada sosok di depan mereka. Waktu seakan berjalan dengan lambat ketika tiba-tiba cahaya terang terlihat bersinar tak jauh dari tempat mereka berada.

Naruto membelalak saat matanya menangkap sosok yang sangat di kenalinya tengah terangkat naik ke udara. Dengan segera ia melesat melompati atap-atap gedung dan rumah menuju ke tempat sosok itu berada, diikuti Sasuke dan Isshiki di belakangnya. Saat ia sampai di atas sebuah gedung yang cukup dekat dengan sosok itu, Naruto terpaku di tempatnya.

"Boruto..."

Sesaat pandangan mereka bertemu. Jantung Naruto berdetak dengan kencang, entah kenapa sosok di depannya ini seakan terasa asing baginya. Karma yang terdapat di telapak tangan kanan Boruto tampak telah menyebar. Jougan di mata kanannya pun telah aktif. Selain itu, terdapat sebuah tanduk aneh di kepalanya.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now