Extra Chapter Part 1

5.1K 421 86
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Boruto menghela napas lelah. Ini adalah hari yang panjang. Malam terus merangkak naik, tapi belum terlihat tanda-tanda semua orang di sana akan mengakhiri pesta ini. Semuanya masih sibuk berbincang-bincang sambil menyantap hidangan yang tersedia.

Boruto sesekali menjawab celotehan atau pertanyaan dari teman-temannya sambil menyantap potongan daging yang diberikan Sarada padanya. Boruto menoleh ada gadis itu. Kekasihnya itu terus memanggang daging dengan telaten. Beberapa kali, ia menyuapkan potongan daging yang telah matang itu pada mulutnya sendiri. Boruto sedikit terheran melihatnya. Selama kurang lebih lima tahun ia meninggalkan Sarada, apa nafsu makan gadis itu telah berubah? Karena saat ini, nafsu makan Sarada terlihat besar dari yang ia ingat dulu. Tapi kalau dilihat-lihat tubuhnya terlihat lebih kurus. Masa iya seseorang bisa makan banyak tapi tubuhnya malah tambah kurus?

"Sarada, kau ini lapar apa doyan?"

Boruto menoleh pada Chouchou yang terlihat menganga sambil menatap Sarada yang masih dengan asyiknya menyantap beberapa potong daging.

"Sejak kapan nafsu makanmu sebesar ini?" Mitsuki turut penasaran.

Sarada menelan daging yang telah dikunyahnya, lalu menatap mereka polos. "Hm? Kenapa? Memangnya ada yang salah?"

"Tidak sih. Hanya saja tumben kau makan sebanyak ini. Lihat, kau bahkan mengalahkan Chouchou." Inojin
menunjuk pada Chouchou yang anehnya malah terduduk diam tanpa menyentuh potongan daging di depannya.

"Aku jadi kenyang hanya dengan melihatmu makan. Ini, makan saja punyaku." seru Chouchou sambil mendorong piring di depannya pada Sarada yang dengan senang hati menerimanya.

Boruto semakin menatap Sarada dengan bingung. Tuh, kan? Bukan hanya dirinya yang menyadari hal ini.

"Kau baik-baik saja, Sarada?"

Kini giliran Sarada yang memandang Boruto dengan heran. "Tentu saja. Kalian kenapa sih? Entah kenapa aku hanya merasa sangat lapar belakangan ini. Mungkin karena sudah cukup lama sejak terakhir aku menikmati makanan yang aku makan." Sarada tersenyum.

Akhirnya semua orang yang ada di sana mengerti. Jadi karena itu. Selama kepergian Boruto, selera makan gadis itu menurun. Ia hanya makan jika merasa benar-benar lapar. Itu pun hanya sekedar makan, tidak ada rasa menikmati atau apa pun. Dan sekarang setelah Boruto kembali, sepertinya Sarada mulai bisa menikmati makanannya lagi.

Chouchou mengangguk mengerti. Tatapannya melembut melihat senyuman di wajah Sarada yang selama tiga tahun belakangan ini tak pernah ia lihat. Mata onyx yang sempat redup itu kini kembali menemukan cahayanya. Chouchou harap, selamanya cahaya itu tak akan pernah lagi meninggalkan matanya. Ia sungguh-sungguh mengharapkan kebahagiaan sahabat Uchihanya itu. Dan jika kebahagianya itu adalah bersama Boruto, sebagai sahabat, ia tentu akan selalu mendukungnya.

Seulas senyum terbentuk dibibirnya saat melihat tingkah Sarada dan Boruto di depannya. Lelaki kuning itu tampak menyeka sudut bibir Sarada yang belepotan dengan tangannya lalu menjilatnya. Eh tunggu. Apa? Menjilatnya?!

"Hei! Boruto! Hentikan, itu menjijikan!"

Boruto terlonjak kaget. "Apa yang salah?"

To Love and Heal (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang