Chapter 5 : Serial Killer (Part 5)

4K 447 25
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

"Jadi begitu..."

Konohamaru mengangguk mengerti mendengar penjelasan Boruto. Tangannya yang sedari tadi ia letakkan di dagunya kini berpindah mengusap tengkuknya pelan. Ia lalu menyandarkan dirinya di batang poho yang ada di belakangnya.

"Hhh..." ia menghela napas pelan. Kasus ini cukup memakan waktu ternyata. Hampir 2 minggu berlalu tapi mereka belum juga menemukan titik temu. Bahkan tersangkanya pun belum ada. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa timbul korban lagi. Sejauh ini saja dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu, sudah ada 3 korban yang tewas dan 1 orang ninja yang nyaris menjadi korban juga.

Konohamaru menoleh ke arah Boruto, lelaki bersurai kuning itu sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia pun turut terdiam dan sejenak kemudian beralih menatap langit biru tanpa sedikit pun awan yang menghiasi siang itu.

Saat ini ia dan Boruto sedang berada di tempat tim 7 biasa latihan. Tidak seperti biasanya, tetapi saat ini mereka hanya berdua. Sarada dan Mitsuki sedang mencari petunjuk lain terkait pembunuh berantai yang akhir-akhir ini meresahkan warga desa dan baru akan menyusul ke sini setelah tugas mereka selesai.

"Sepertinya dugaan Sarada benar." ucap Boruto tiba-tiba yang membuat Konohamaru menoleh.

"Maksudmu, soal pelaku yang memanfaatkan kebaikan korban untuk menjebak mereka?"

Boruto mengangguk. "Benar. Sumire bilang malam itu ia melihat seorang pria tua yang terlihat kesusahan dengan barang bawaannya. Ia pun membantunya dan yang terakhir ia ingat adalah seseorang membekapnya dengan obat bius dari belakang -ttebasa."

"Tapi Sumire bilang ia tidak melihat wajah orang itu dengan jelas.  Bisa saja dia menyamar." ucap Konohamaru.

"Sumire bilang pria itu memakai masker jadi wajahnya tidak terlihat jelas."

Konohamaru berdecak kesal. Sama sekali tidak ada petunjuk yang mengarah pada pelaku. Kalau informasi yang mereka miliki hanya segini saja, pelaku akan semakin jauh di depan mereka.

"Sarada dan Mitsuki lama sekali. Mereka melakukan apa saja sih -ttebasa." gerutu Boruto tiba-tiba.

"Sabar Boruto. Kita tunggu saja." ucap Konohamaru.

Mereka lalu terdiam. Memejamkan mata sebentar, menikmati semilir angin yang menyejukkan di tengah panasnya matahari siang itu.

***

"Tega sekali..." ucap seorang gadis bersurai hitam dengan pandangan yang menyendu. Tangannya mengepal erat.

"Manusia macam apa yang tega melakukan ini." geramnya kemudian.

Mitsuki menyentuh pelan pundak rekan setimnya itu, berusaha menenangkan. Kemudian ia beralih menatap petugas kepolisian di depan mereka.

"Sejak kapan laporan ini muncul?" tanya Mitsuki.

"Sebenarnya kami sudah menerima laporan dari warga desa sejak sekitar 2 minggu yang lalu."

"Lalu kenapa baru ditindak lanjuti sekarang?" seru Sarada.

Petugas kepolisian itu mengusap tengkuknya pelan. "Awalnya kami tidak terlalu ambil pusing pada kejadian ini. Toh hanya kucing. Hanya saja sejak laporan pertama hingga saat ini, jumlah kucing yang mati terus bertambah. Sampai saat ini tercatat lebih dari 20 ekor kucing telah ditemukan mati."

Sarada membulatkan matanya. Informasi tersebut cukup membuatnya terkejut. Belum selesai kasus pembunuhan berantai itu, kini muncul lagi kasus lain yang tak kalah mengerikannya.

To Love and Heal (Completed)Where stories live. Discover now