Nolan babu

68.2K 2.1K 7
                                    

"Kak Nolan!" Panggil Hana saat melihat Nolan menaiki motornya. Hana memang sudah menunggu Nolan di parkiran sejak tadi.  Hana meremas roknya gugup saat Nolan sama sekali tidak menjawabnya dan malah mengerutkan keningnya.

"Kak, makasih udah nolong aku tadi." Ucap Hana menjelaskan tujuannya memanggil Nolan.

"Lain kali Lo harus lawan, jangan mau di rendahkan!" Jawab Nolan datar lalu menyalakan motornya.

"Iya kak." Hana tersenyum menatap motor Nolan yang sudah keluar dari gerbang sekolah. Sosok yang sudah lama ia kagumi. Tanpa Hana sadari bahwa Alesha dan kedua sahabatnya juga berada tidak jauh dari tempatnya sekarang.

"Dia suka sama Nobu!" Ucap Alesha tiba-tiba membuat kedua gadis itu menatapnya dengan alis berkerut.

"Nobu? Siapa?" Tanya Zea bingung.

"Singkatan dari Nolan babu!" Jawab Alesha dengan senyum mengejeknya.

Alya menganggukkan kepalanya mengerti. "Gue kesal lihat senyum dia!"

"Kita kasih pelajaran!" Alesha menatap tidak suka pada Hana.

"Cari tahu dia kelas berapa, besok kita kasih hadiah spesial!" Titah Alesha lalu berjalan menuju mobilnya di ikuti Alya dan Zea.

***

Bruk.....

Alesha meringis merasakan perih di lututnya. Benar-benar pagi yang sial, sudah kocar-kacir agar tidak terlambat sampai ke sekolah tapi tetap saja ia telat sampai ke sekolah ini. Beruntung Alesha melihat ada tangga yang tersembunyi di balik pohon sehingga Alesha bisa menaiki tembok pembatas sekolah.  Dan sialnya Alesha bisa naik tapi turun tidak. Pada akhirnya Alesha jatuh mengenaskan dan mengakibatkan lututnya tergores.

"Mau kemana Lo?" Alesha mendengus lalu menoleh ke belakang melihat Nolan yang yang berdiri dengan tangan yang dimasukkan di saku celananya.

"Ke kelas!" Jawab Alesha santai.

"Gak usah pura-pura bego! Lo telat lima belas menit!" Ucap Nolan sambil berjalan mendekati Alesha.

"Oke, Lo mau hukum gue apa? Lari Keliling lapangan, bersihin toilet, bersihin perpustakaan, atau bersihin seluruh sekolah ini? Tanya Alesha jengkel.

"Lepasin gue! Lo cukup bilang gak usaha tarik-tarik gue!" Teriak Alesha saat Nolan malah menarik tangannya.

"Lo suruh gue bersihin UKS!"

"Duduk!" Nolan menunjuk ranjang lalu berjalan ke arah lemari membuat alis Alesha berkerut bingung.

"Ngapain Lo!" Heran Alesha saat Nolan berjalan mendekatinya dengan sebuah kotak ditangannya.

"Duduk gue bilang." Nolan mendorong Alesha sampai terduduk di ranjang UKS lalu berjongkok didepan gadis itu.

"Lo yakin mau bersihin seluruh sekolah dengan luka selebar ini?" Nolan dengan telaten mengobati luka di kaki Alesha akibat nekat manjat tembok sampai jatuh dengan mengenaskan.

"Gak usah sok perhatian Lo! Awas!" Pinta Alesha yang ingin berdiri tapi kembali di tahan oleh Nolan.

"Jangan pede! Gue lakuin ini biar Lo gak punya alasan menghindar dari hukuman!"

"Siapa juga yang mau menghindar!" Elak Alesha.

"Gue tahu, otak kecil Lo itu punya seribu satu cara buat menghindar! Seperti di toilet sebelumnya." Jawab Nolan tapi masih setia mengobati kaki Alesha. Tangan Alesha terangkat berniat memukul pundak Nolan tetapi terhenti sebab melihat Nolan menatapnya dingin seolah-olah mengetahui niat jahat Alesha.

"Makasih!" Ketus Alesha saat melihat Nolan sudah selesai mengobati kakinya.

"Lo tulis "saya tidak akan terlambat lagi" di kertas sebanyak lima lembar!" Ujar Nolan membalas ucapan terima kasih Alesha dengan hukuman.

"Seriusan? Lima lembar? Berarti sepuluh halaman dong! Lo ngobatin kaki gue tapi Lo mau lukai tangan gue!" Bentak Alesha.

"Maksud Lo?"

"Lima lembar itu banyak Nobu! Bisa lecet jari gue!" Teriak Alesha kesal.

"Nobu?"

"Nolan babu!" Ucap Alesha mengejek.

"Gue tunggu sampai jam istirahat kedua!" Setelah mengatakan itu Nolan melangkah keluar dari UKS.







Alesha (TERBIT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ