Permintaan

34K 1.1K 13
                                    


"Mulut Lo Alesha!" Geram Nolan dan Alesha langsung mendapatkan sentilan pelan di keningnya. Gadis ini baru sadar bahkan masih terlihat lemah tapi mulutnya tidak ada remnya.

"Kepala gue, sakit Nolan." Heboh Alesha mengelus-elus keningnya dengan ekspresi seolah-olah sangat kesakitan. Padahal Nolan menyentil keningnya sangat pelan.

"Lebay." 

"Sorry." Pasrah Nolan malas mengahadapi tingkah Alesha.

"Maaf aja gak cukup, Lo harus nikahin gue!" Ucap Alesha dengan wajah sok seriusnya.

"Sebagai bentuk tanggung jawab." Sungguh Alesha tidak bisa menahan senyumnya saat melihat ekspresi bingung Nolan dengan mata yang ikut melotot.

"Oke." Jawab Nolan singkat membuat senyum Alesha langsung luntur. Bukan karna tidak senang akan jawaban Nolan. Justru Alesha di buat terkejut tidak menyangka Nolan menanggapinya serius.

"Gue bercanda kok." Ucap Alesha kikuk.

"Serius juga gue terima." Balas Nolan membuat Alesha tertawa canggung. Niat hati ingin menggoda Nolan malah sekarang ia yang di buat tidak berkutik.

"Nolan, gue mau duduk." Mendengar itu Nolan langsung mengatur kepala ranjang tempat tidur Alesha agar membuat gadis itu nyaman.

"Permisi dek, ini makan siang nya." Nolan menoleh melihat suster yang berjalan sambil membawa troli makanan rumah sakit.

"Makasih suster." Jawab Nolan sambil menerima makan siang bagian Alesha.

"Ck, genit bangat susternya!" Ucap Alesha ketus setelah suster itu pergi dari ruangannya.

"Genit?"

"Iya! Lo gak lihat, dia senyum-senyum sedari masuk sampai keluar. Apalagi tuh matanya minta gue colek Karna terus-menerus lihat Lo!" Jawab Alesha menggebu-gebu karena kesal.

"Gak sadar diri." Gumam Nolan dengan senyum tipis andalannya.

"Apaan?" Tanya Alesha karna tidak mendengar ucapan Nolan.

"Lo makan." Balas Nolan.

"Gak mau, gak enak pastinya." Ucap Alesha menatap malas makanan yang di bawa suster itu.

"Sup daging kata lo nggak enak?" Menurut Nolan makanan ini sudah bisa dikatakan layak dimakan. Bagaimana tidak, ada nasi plus sup daging lengkap dengan wortel yang di potong kecil. Dan juga terdapat buah-buahan yang di potong kecil-kecil.

"Iya! Gue yakin sup-nya pasti gak ada rasa alias hambar!" Jawab Alesha mengutarakan pikirannya. Alesha tak sepenuhnya salah karna itu benar, makanan rumah sakit memang tidak menggunakan penyedap, hanya sebatas garam dan membuat makanan terasa kurang enak tapi masih bisa dimakan. Hanya saja Alesha yang banyak gaya.

"Ini enak, percaya sama gue."

"Gak mau!" Tolak Alesha keras kepala.

"Kalau Lo mau makan, gue bakal turutin satu permintaan Lo." Pasrah Nolan memijit kepalnya pusing.

"Serius! Janji?" Ucap Alesha merasa tertarik dengan negosiasi Nolan.

"Hm."

"Oke, gue makan."

Contoh makanannya:

"Gak mau suapin gue nih?" Tanya Alesha sebelum memasukan makanannya ke mulut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gak mau suapin gue nih?" Tanya Alesha sebelum memasukan makanannya ke mulut.

"Ada tangan kan?" Tanya Nolan balik membuat Alesha mendengus.

"Gak romantis Lo!" Ucap Alesha cemberut.
Beberapa menit Alesha menghabiskan makannya tidak sepenuhnya habis tapi sudah sangat cukup untuk memenuhi nutrisi di badan Alesha.

"Kencan sama gue selama tiga hari." Ucap Alesha langsung memberitahukan keinginannya setelah selesai dengan makannya.

"Gue gak ngerti?" Tanya Nolan pura-pura.

"Jangan pikun dulu, nanti aja kalau udah tua!"

"Ingat! Lo udah janji!"

"Besok kita kencan!" Lanjut Alesha.

"Lo masih sakit!" Tolak Nolan.

"Maksud gue kalau gue udah sembuh." Balas Alesha memutar bola matanya.

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now