Akhir?

33.1K 1K 6
                                    

Pandangan Alesha tertuju pada sosok pria paruh baya dengan pakaian rumah sakit sedang duduk sendirian di bangku taman. Pria itu hanya fokus menatap ponsel sampai-sampai tidak mengetahui bahwa Alesha sudah berada di sampingnya.

"Tolong maafin ayah...." Ucap Atha lirih dengan tatapan yang tertuju pada layar ponsel yang menunjukkan foto Alesha.

Menghembuskan nafas kasar Alesha yang beberapa detik lalu sampai di samping Atha tentu mendengar ucapan pria itu. "Ayah?"

Kepala Atha mendongak kemudian menoleh ke sumber suara. Alesha bisa melihat raut wajah bahagia Atha saat menatapnya. "Alesha.."

Alesha mengangguk kemudian mendudukkan dirinya di samping Atha.
"Setelah sadar dari koma, ini kali pertama ayah melihat wajah mu. Kenapa kamu begitu lama datang menjenguk ayah?" Tanya Atha.

"Kamu tidak mengkhawatirkan ayah? Ayah sangat merindukan kamu." Ucap Atha sambil mengelus kepala Alesha lembut.

"Tidak perlu berpura-pura menjadi ayah yang peduli! Alesha sudah tahu kebenarannya! Tidak perlu memperdulikan Alesha lagi!"

Atha menggelengkan kepalanya saat mendengar suara bernada tinggi yang keluar dari mulut Alesha. "Kenapa berkata seperti itu Alesha? Aku ini ayah mu! Kebenaran itu tidak berarti sama sekali!" Ucap Atha tegas.

"Bagaimana mungkin itu tidak berarti sama sekali! Kebenaran itu mengartikan bahwa ayah dan Alesha adalah orang asing!" Bentak Alesha dengan mata berkaca-kaca.

"Itu tidak mengubah apapun! Kamu tetap putri ayah sampai kapanpun! Ayah akan terus melindungi dan menyayangi mu!" Ucap Atha lembut sambil menatap mata tajam Alesha yang berkaca-kaca.

Alesha memberontak saat Atha mencoba membawanya kedalam pelukan pria itu. "Lepaskan!" Bentak Alesha.

"Ayah.." ucap Alesha lirih sambil berhenti memberontak. Gadis itu memeluk Atha dengan Isak tangis yang terdengar menyakitkan. Kebenaran itu benar-benar sangat menyakiti Alesha. Bahkan dadanya sesak saat memikirkan kebenaran itu. Alesha tidak ingin menerimanya tetapi ia harus tetap menerima kenyataan pahit itu bahwa Alesha bukan putri kandung dari Atha Maheswari.

Alesha melepaskan pelukannya kemudian menunduk enggan menatap mata Atha. "Maafin Alesha karna selama ini telah menyusahkan ayah. Maaf karena selama ini Alesha hanya beban untuk ayah. Maaf karena selalu membuat ayah malu dengan kenakan yang selalu Alesha perbuat di sekolah. Tolong maafin Alesha..."

"Kamu bukan beban, tidak pernah sekalipun terbesit didalam pikiran ayah bahwa kamu adalah beban untuk ayah. Jangan meminta maaf pada ayah, seharusnya ayah yang meminta maaf sebab telah bersikap dingin padamu."

"Maafkan ayah Alesha..." Alesha menganggukkan kepalanya kemudian memeluk Atha erat seolah-olah bahwa ini akan menjadi hari terakhir ia memeluk pria itu.

***

"Kenapa Lo lihatin gue?" Alesha langsung menoleh ke sampingnya dimana Hana sedang duduk. Saat ini Alesha masih berada di rumah sakit tepatnya di kamar rawat inap Atha. Di ruangan serba putih itu hanya terdapat Alesha juga Hana serta Atha yang beristirahat di atas kasur rumah sakit.

"Kak, makasih udah datang lihat ayah."

"Gue datang bukan karena ucapan Lo!" Balas Alesha ketus.

"Intinya aku senang kakak datang." Balas Hana.

"Terserah!" Ucap Alesha dengan pandangan yang tidak sengaja mengarah pada pintu kamar.

"Nobu!" Alesha refleks berdiri dari duduknya kala melihat Nolan masuk bersama Sandra. Seingatnya, Alesha tidak memberitahukan Nolan bahwa ia berada di rumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now