Orang tua Asher

26.5K 972 44
                                    

Alesha melirik sekilas ke arah Asher yang sedang fokus menatap ponselnya. Alesha bisa menebak bahwa cowok itu sedang bermain game sebab posisi ponsel yang miring. Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang tamu dengan Asher yang berbaring nyaman di sofa panjang sementara Alesha yang duduk santai di sofa single minimalis.

Alesha memusatkan perhatiannya pada televisi yang menampilkan dua bocah botak yang sedang menikmati makan malamnya dengan lauk paha ayam. Alesha menikmati filmnya sampai seseorang tiba-tiba mengganggu kesenangannya.

"Kenapa Lo ganti!" Bentak Alesha menatap tajam Asher yang kini berganti posisi menjadi duduk.

Mendengar bentakan Alesha, cowok yang menjadi sumber masalah justru menampilkan wajah bingung membuat kekesalan Alesha bertambah. "Apa?" Tanya Asher.

"Kenapa Lo ganti siarannya!" Bentak Alesha.

"Ganti balik! Suruh Alesha.

"Gue juga mau nonton! Sebentar lagi pertandingan basket dimulai! Lagi pula film Lo itu tayang setiap hari!" Balas Asher tidak mau menuruti permintaan Alesha.

Alesha memuat bola matanya malas saat mendengar perkataan Asher. Sekilas Alesha melihat remote yang berada di atas meja. Alesha beranjak dari kursinya membuat Asher langsung menatap waspada gerak-gerik gadis itu. Menyadari sesuatu yang menjadi alasan Alesha berdiri. Asher dengan cepat langsung mengambil remote yang berada di depannya. Alesha berdecak kesal lalu berjalan mendekati Asher yang langsung beranjak dari sofa guna menghindari Alesha.

"Asher!" Teriak Alesha saat melihat cowok itu menaruh remote ke atas lemari membuat Alesha sama sekali tidak bisa mengambilnya sebab lemari tersebut cukup tinggi.

"Ambil aja kalau bisa!" Balas Asher tersenyum menyebalkan.

Jika saja nenek Tina sedang tidak beristirahat di dalam kamar. Alesha pasti langsung mengeluarkan jurus mengadunya. Dan itu pasti membuat Asher langsung menuruti semua perkataannya, sebab Asher tidak akan bisa membantah neneknya sementara neneknya Asher sangat menyayangi Alesha.

Di tengah kekesalannya Alesha tiba-tiba mendapatkan ide membuat senyum manis terukir di bibirnya. Alesha langsung berjalan ke depan tv kemudian mengganti siaran menggunakan tombol yang berada pada digital. Setelah siarannya terganti Alesha langsung menutup digital menggunakan kedua tangannya agar Asher tidak bisa menukar siaran menggunakan remote.

"Sha!" Asher menatap Alesha yang mendudukkan dirinya di lantai agar ia tidak bisa mengganti siaran.

"Gak akan gue ganti! Duduk di sofa sana! Kasihan gue lihat Lo!" Ucap Asher membuat Alesha langsung menoleh kebelakang dengan mata yang mendelik.

"Beneran!"

Melihat Asher mengangguk membuat Alesha tersenyum. "Lempar remote nya!" Pinta Alesha yang kini berbalik sepenuhnya menghadap Asher dengan posisi badan menutupi digital.

"Lo gak percaya sama gue?" Kesal Asher lalu melemparkannya remote ke arah paha Alesha.

"Enggak!" Balas Alesha santai sambil berdiri kemudian duduk di samping Asher. Baru beberapa detik Alesha mendudukkan dirinya di sofa, tiba-tiba suara bel berbunyi membuat Alesha seketika menatap Asher yang juga menatapnya.

"Lihat sana!" Suruh Alesha tanpa beban. Asher mendengus kesal lalu beranjak dari sofa menuju pintu.

Raut wajah kesal Asher langsung berganti menjadi raut wajah datar atau lebih tepatnya kaget saat melihat siapa yang datang. "Papa, mama!"

"Mama kangen sama kamu!"  Wanita yang Asher panggil mama itu langsung memeluknya.

"Kenapa mama gak bilang mau pulang?" Tanya Asher sambil melepaskan pelukannya.

"Kejutan!" Ucap wanita yang bernama Kinara yaitu ibu dari Asher.

"Lebih baik kita masuk dulu!" Ucap pria yang berdiri di samping Kinara. Dia Abian, ayah dari Asher.

Sementara diruang tamu, Alesha masih fokus pada tv tanpa menyadari siapa yang datang. "Siapa yang datang?" Tanya Alesha dengan mata yang masih tertuju pada tv saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

"Dia siapa nak?" Suara asing yang menyebut kata nak membuat Alesha langsung mengalihkan fokusnya pada tv.

Alesha langsung berdiri dari duduknya menatap wanita dan pria yang berdiri di samping Asher. "Halo Tante! Om!" Sapa Alesha ramah.

"Kamu kenal Tante dan om?" Tanya Kinara dan dibalas anggukan kepala oleh Alesha.

"Om sama Tante orang tua Asher kan." Jawab Alesha membuat Kinara langsung menoleh ke arah Asher.

"Duduk dulu ma! Papa juga!" Suruh Asher membuat Alesha langsung berlari kecil ke samping Asher guna membuat ruang untuk kedua manusia yang baru datang itu. Rasanya canggung sekali membuat Alesha tidak nyaman. Ini kali pertama Alesha bertemu dengan orang tua Asher. Orang tua Asher yang selama ini berada di luar negeri membuat Alesha tidak memiliki kesempatan untuk berkenalan. Alesha bisa mengenal kedua orang tua Asher dari foto dengan ukuran besar yang tertempel di dinding

"Nama kamu siapa?" Tanya Kinara lembut menatap Alesha yang sedari tadi menempel pada anaknya.

"Alesha Tante!" Jawab Alesha sopan.

"Abian! Kinara!" Ucap nenek Tina saat melihat anak dan menantunya. Semua mata kini menoleh ke sumber suara. Kinara langsung berdiri begitu juga Abian.

"Apa kabar ma?" Tanya Kinara sambil memeluk mertuanya.

"Mama sehat sayang! Kamu sehat kan?" Tanya nenek Tina setelah melepaskan pelukannya dan dibalas anggukan oleh Kinara.

"Kenapa kalian tidak mengatakan ingin pulang? Kalau saja mama tahu, mama bisa masakin makanan yang banyak." Lanjutnya.

"Kinara larang aku buat kasih tahu ma! Katanya buat kejutan." Ujar Abian dan dibalas senyuman oleh nenek Tina.

"Sebaiknya kalian istirahat dulu! Udah capek kan? Mama mau masak buat makan malam!" Tutur nenek Tina.

"Aku ikut bantu ma!"

"Kamu istirahat aja! Lagian ada Alesha yang bantu mama!" Mendengar namanya disebut membuat Alesha langsung menatap nenek Tina. Sebenarnya Alesha ingin pulang saja. Tapi ucapan neneknya membuat Alesha menjadi lebih lama di rumah ini.

"Sebenarnya Alesha ini siapa? Pacar Asher?" Tanya Karina sambil tersenyum dengan tatapan menggoda kepada Alesha.

"Bukan! Alesha cuma sahabat Asher Tante!" Bantah Alesha tidak ingin terjadi kesalahpahaman.

"Cuma sahabat." Gumam karina.

***

Alesha ingin pulang! Ia merasa canggung di tengah-tengah keluarga ini. Jika hanya ada nenek dan Asher ia tidak masalah. Tapi ini! Ada kedua orang tua Asher dan Alesha merasa tidak nyaman. Bukan karena mereka tidak baik mereka sangat ramah akan kehadirannya tetapi Alesha merasa malu? Atau canggung? Alesha tidak bisa mendeskripsikan perasaannya.

Alesha sudah mengatakan berkali-kali kepada neneknya untuk tidak ikut makan malam bersama mereka. Tetapi neneknya itu sangat keras kepalanya. Memaksa Alesha untuk pulang setelah mereka selesai makan malam bersama.

"Alesha mau sup?" Tanya Kinara saat melihat Alesha hanya diam sambil menatap hidangan di atas meja.

"Alesha alergi daging sapi Tante." Jawab Alesha.

"Papa Asher juga alergi daging sapi. Kalian punya alergi yang sama." Ucapan Tante Kinara membuat Alesha seketika menatap Abian yang duduk dihadapannya.

"Bukan hanya itu!" Timpal nenek Tina.

"Alesha juga tidak menyukai aroma bawang putih! Dia pasti tidak akan memakan makanan yang terdapat bawang putihnya!" Lanjut nenek Tina membuat Kinara tidak percaya.

"Om juga tidak suka aroma bawang putih! Sangat bau! Benar bukan?" Tanya Abian dengan senyum tipisnya.

"Benar om! Aromanya bau banget!" Ucap Alesha setuju.

****

Cuma mau bilang kalau aku punya tiktok
Namanya: authorwattpad7




















Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now