Menjenguk Hana

47.3K 1.6K 4
                                    

Rasanya Alesha ingin sekali meninju wajah datar Nolan. Alesha kini sedang berada di perpustakaan yang menurut Alesha lumayan besar. Walaupun Nolan hanya menyuruhnya membersihkan satu ruangan yang berisi buku lama tapi ini cukup merepotkan. Apalagi semua buku disini itu jarang di pakai dan itu membuat debu semakin tebal di bukunya.

Ingin melarikan diri tapi Nolan berjaga di depan sambil membaca buku. Ingin minta bantuan Alya dan Zea, Nolan babu malah gak bolehin. Dengan malas-malasan Alesha menggerakkan tangannya membersihkan lemari buku itu dengan kemoceng. Jangan pikir Alesha akan mengambil buku itu satu-satu dan membersihkannya. Ia hanya membersihkan sela-sela lemari saja.

Sudah hampir lima belas atau dua puluh menit Alesha berkeliling keseluruhan rak yang ada di ruangan ini. Dan sama seperti awal hanya membersihkan luarnya saja. Tiba-tiba Alesha teringat sesuatu, apakah Nolan masih diluar? Atau sudah pergi. Jika dia benar-benar pergi, Alesha-kan bisa melarikan diri juga. Alesha merapat ke dingding lalu mengintip dari pintu yang sama sekali tidak ditutup. Dan yang dilihatnya adalah Nolan tetap pada posisi tadi. Alesha berdecak merasa kesal, tapi tunggu... Alesha melihat seorang gadis mendekat ke arah Nolan dan Alesha mengenalinya, dia Kiya sahabat dari Hana.

"Kak sore ini Hana bakal pulang dari rumah sakit." Ucap Kiya dan alesha mendengarnya karena ia masih mengintip dan menguping. Ini tidak mencerminkan seorang Alesha bangat. Tapi ia merasa penasaran.

"Hubungannya sama gue?" Tanya Nolan dengan wajah datar andalannya.

"I-tu,.siapa tahu kakak mau jenguk Hana atau ngantar dia pulang." Jawab Kiya gugup.

"Sorry tapi gue lagi sibuk." Ucap Nolan menolak.

"Eh Kiya! Ngapain disini?" Tanya Alan tiba-tiba datang menghampiri keduanya.
Bukan cuma Alan tapi Alfan juga.

"Ini cuma bilang sama kak Nolan kalau Hana pulang hari ini." Jawab Kiya.

"Kita jenguk yuk." Ajak Alan menyenggol lengan Alfan.

"Ya udah Lo mau ke sana kan? Bareng kita aja." Tanya Alfan dan diangguki Kiya.

"Lo ikut?" Alan menepuk bahu Nolan menunggu jawaban.

"Gue-."

"Gue ikut dong!" Ucap Alesha memotong ucapan Nolan. Mereka menatap Alesha dengan tatapan yang sulit, seperti tidak yakin seorang Alesha mau ikutan menjenguk orang sakit yang dia sendirilah yang membuatnya.

"Mau ikut kemana Lo?" Tanya Alfan tak suka. Selain dengan Nolan, Alfan juga selalu membuatnya darah tinggi dengan ucapannya yang selalu ngegas.

"Jenguk Hana!" Jawab Alesha santai.

"Lo pasti mau buat masalah kan?" Tuduh Alfan.

"Gak usah sok tahu!" Ketus Alesha.

"Jelasin, kenapa Lo mau ikut?" Tanya Nolan menghentikan pertengkaran.

"Mau lihat kondisi dia." Jawab Alesha cuek. Sebenarnya Alesha jujur bahwa ia memang ingin melihat kondisi Hana.

"Itu aja?"

"Emang apalagi?" Alesha malah bertanya balik sebab ia memang bingung.

"Minta maaf." Ujar Nolan.

"Iya, Lo harus minta maaf sama Hana. Gak punya perasaan bangat Lo buat dia sampai gitu!" Sewot Alfan menanggapi.

"Iya-iya." Jawab Alesha malas.

"Kumpul di parkiran sehabis bel pulang." Titah Nolan.

"Kak Nolan jadi ikut?" Tanya Kiya sedikit takut.

"Hm."

***

"Kak Nolan!" Alesha mendengar suara yang terdengar semangat itu menyapa Nolan. Alesha menghentikan langkahnya tepat di depan pintu saat mendengar suara itu. Nolan dan lainnya memang berjalan didepan sementara Alesha dan temannya mengikuti dari belakang.

Alesha menyimpulkan ternyata Hana begitu berharap Nolan menjenguknya. Dan sepertinya sekarang ia sangat bahagia saat melihat kedatangan Nolan. Tapi apakah Hana bakal tetap bahagia jika tahu Alesha ikut?

Alesha tersenyum tipis melihat wajah tegang Hana saat ia muncul.

"Halo Hana!" Sapa Alesha.

"Tengang amat, gak suka ya gue datang?" Tanya Alesha menunggu jawaban Hana yang malah terdiam.

"Ini bingkisan buat Lo!" Ucap Zea menyerahkan bingkisannya.

"Kita cuma mau lihat kondisi Lo kok!" Ucap Alesha.

"Terus.... Apa tadi yang dibilang Nolan?" Tanya Alesha menepuk bahu Alan yang berada disampingnya.

"Minta maaf." Ucap Alan reflek.

"Nah itu tu." Ucap Alesha kemudian.

"Aku udah maafin kakak kok." Jawab Hana setelah cukup lama hanya diam.

"Baguslah." Jawab Alya sedikit ketus.

"Ulangi minta maafnya, mana ada gitu!" Sewot Alfan tidak terima cara Alesha dan temannya meminta maaf.

"Ribet amat hidup Lo!" Ucap Zea menatap tajam Alfan.

"Dia benar, ulangi!" Ucap Nolan memotong Alesha yang ingin menjawab sepertinya.

"Sorry!" Ucap Alesha singkat padat dan tentunya jelas.

"Iy-a." Jawab Hana canggung.

"Udah puas Lo pada?" Tanya Alesha.

"Makasih ya kak udah pada datang aku pikir cuma kak Nolan yang datang tadi." Ucap Hana tersenyum manis.

"Ucapan Lo salah!" Semprot Alesha langsung.
Semua orang menatapnya bingung kecuali Nolan yang selalu dengan wajah datarnya.

"Seharusnya Lo bilang gini, makasih ya Kak karena kalian kak Nolan mau datang!" Ucap Alesha menjelaskan.

"Soalnya gue dengar, Nolan menolak jenguk Lo karna dia sibuk. Tapi pas tahu kita ikut dianya jadi ikut!" Lanjut Alesha.

"Kok diam, gue benarkan?"

"Lo menguping?" Seingat Nolan ia tidak berkata seperti itu saat ada Alesha kecuali saat ia hanya berbicara berdua dengan Kiya tadi.

"Gak sengaja dengar!" Ucap Alesha ketus.

"Sama aja goblok!" Sewot Alfan memutar bola matanya malas.

"Ikut-ikutan aja Lo!" Ucap Alesha tak kalah sewot.

"Kalau sibuk seharusnya kak Nolan gak usah ikut." Ucap Hana dengar wajah sedikit sendu.

"Dia gak sibuk kok Hana, buktinya Nolan ikutkan." Ujar Alan menanggapi. Sebenarnya Hana ingin mendengar Nolan yang menjawab tapi Nolan hanya diam saja.


Alesha (TERBIT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant