Turnamen

42.9K 1.4K 4
                                    

"Tumben Lo ngajak kita nonton turnamen basket!" Tanya Alya. Saat ini mereka sedang berada di antara barisan siswa yang begitu semangat menonton turnamen ini. Alya menoleh menatap Alesha karna tak kunjung mendengar jawaban. Alya melihat arah pandang Alesha yang tertuju pada tim basket putra sekolah mereka.

"Sha!" Alya meninggikan suara membuat Alesha menoleh.

"Penasaran aja pengen nonton!" Alasan Alesha. Sebenarnya Alesha datang karena suruhan Asher. Sahabatnya itu memintanya dan tidak mungkin ia tidak datang. Tidak ada yang tahu hubungan antara Asher dan Alesha selama ini. Alesha yang malas memberi tahu atau tidak ada yang menyadari kedekatan mereka.

"Berisik bangat!" Ucap Alya jengkel mendengar teriak heboh siswi yang melihat  Asher memasukkan bola.

"Itu biasa kali!" Jawab Zea yang juga menikmati pertandingan.

"Wah Asher senyum! Ke siapa?" Heboh Zea melihat Asher tersenyum ke arah mereka tapi Zea tidak menangkap untuk siapa sebab terlalu tidak percaya. Asher itu sebelas dua belas sama Nolan. Jajaran cowok ganteng dengan gaya cool.

"Sama Lo! Puas!" Ketus Alya merasa jengkel dengan tingkah lebay Zea.

"Lo buat gue baper tahu!" Ucap Zea senyum-senyum. Sedangkan Alya memutar bola matanya malas.

***

"Duluan aja ke parkiran, gue ke toilet dulu." Saat ini pertandingan sudah selesai dan dimenangkan oleh SMA Banua. 

"Gak kita temani aja?" Tanya Zea.

"Gak usah, kalian ambil mobil gue aja di parkiran!" Alesha menyerahkan kuncinya lalu melangkah ke arah toilet.

Setelah beberapa menit di toilet Alesha membuka pintunya lalu terkejut melihat Asher yang berdiri menyandar pada dinding yang ada di depan pintu toilet.

"Kaget gue!" Ucap Alesha sambil berjalan menghampiri Asher lalu memukul dada cowok itu kesal.

"Gimana? Keren kan gue?" Tanya Asher narsis. Sifat yang jarang bangat keluar seharusnya Alesha merekam dan menyebarkannya agar semua orang tahu sifat lain cowok itu.

"Pede amat Lo! Biasa aja kali!" Ketus Alesha.

"Masa? Taman Lo aja heboh bangat lihat gue!" Balas Asher.

"Teman gue kan? Bukan gue!" Jawab Alesha  berjalan cepat meninggalkan Asher dan langsung di ikuti cowok itu.

"Iya-in aja kenapa Sha! Biar gue senang gitu!" Ucap Asher dengan wajah memelas.

"Ck, jijik gue! Zea!" Teriak Alesha lalu menatap wajah Asher yang menatap dia datar. Alesha tahu jika Asher cuma seperti hanya padanya makanya Alesha berpura-pura memanggil nama Zea padahal orangnya kagak ada. Dan betapa bodohnya Asher percaya tanpa melihat yang di ucapkan Alesha.

"Datar bangat, orangnya gak ada kok." Ucap Alesha cengengesan sedangkan Asher langsung melihat ke penjuru tempat  dan memang tidak ada. Menghela nafas kasar Asher menatap Alesha yang tersenyum menampakkan giginya.

"Senang ya kerjain gue!" Sambil mengatakan itu Asher mengacak-acak rambut Alesha sampai berantakan sampai membuat gadis itu menatap Asher tajam siap membunuh sepertinya.

"Asher! Rambut gue, perawatannya mahal tahu!" Teriak Alesha sambil berjalan mengejar langkah lebar Asher.

"Bodoh amat!" Jawab Asher santai.

***

"Bibi, ayah  dimana ?" Tanya Alesha saat melihat pembantunya itu sedang menyiapkan makan malam di dapur.

"Bibi lupa bilang, ayah Alesha lagi pergi keluar kota. Katanya ada urusan." Jawab bibi Inah. Setelah itu tidak terdengar suara apapun hanya suara dentingan sendok sebab Alesha sudah asik dengan makanannya. Alesha sudah biasa.

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now