Porseni

29.2K 1K 23
                                    

Tidak terasa sudah satu minggu sejak ia bertemu dengan Abian di makam bundanya. Alesha sungguh muak dengan sikap Abian yang selalu mendatanginya ke sekolah hanya untuk mengungkapkan bahwa ia benar-benar menyesali perbuatannya dulu.  Namun untuk saat ini Alesha belum siap menerima Abian sebagai ayahnya. Dan Asher, mereka tidak pernah melakukan komunikasi setelah kejadian waktu itu. Alesha menyadari bahwa Asher sedang menghindarinya beberapa hari ini.

Beban di pikiran Alesha saat ini bukan hanya tentang Abian maupun Asher tetapi ayahnya, lebih tepatnya ayah tirinya. Sekarang Alesha tahu posisinya sama dengan Hana yaitu sama-sama anak tiri. Pria yang sangat Alesha cintai itu sama sekali belum sadarkan diri hingga kini. Atha koma, itu adalah berita buruk bagi Alesha dan keluarganya.

Selama ini Alesha berpikir bahwa Sandra adalah wanita yang telah merusak hubungan antara bundanya dan Atha. Dulu Alesha kecil memang tidak mengerti arti pembicaraan kedua orangtuanya di malam ulang tahunnya yang kesepuluh tetapi sekarang Alesha sudah paham dan dapat menyimpulkan bahwa penyebab bundanya meninggal karena Sandra.
Alesha jelas akan berpikir seperti itu saat Atha lebih mementingkan wanita lain di bandingkan permintaan bundanya lebih mementingkan anak orang lain dibandingkan dirinya.

Sekarang Alesha mengerti maksud dari sikap dingin Atha pada bundanya juga dirinya. Atha Maheswari harus kehilangan wanita yang ia cintai hanya karena kedatangan mereka berdua. Pria itu tidak bisa merima kehadiran mereka berdua dalam hidupnya. Tetapi Alesha sangat bangga sebab Atha tidak menduakan bundanya. Atha tetap bertahan pada pernikahan yang tidak pernah ia harapkan.

Sekarang Alesha bisa mengerti bahwa saat itu Atha hanya ingin menolong Sandra dan putrinya. Atha Maheswari hanya ingin menolong wanita yang masih ia cintai sampai detik itu. Alesha tahu sekarang, bahwa Atha tidak berniat meninggalkan dirinya pada acara ulangtahun itu tetapi pada saat itu Atha pasti berpikir bahwa menolong Sandra dan putrinya lebih utama dibandingkan mengikuti acara pesta ulangtahun Alesha.

Meskipun pada akhirnya keputusan Atha menolong Sandra adalah kesalahan menurut Alesha. Karena keputusan Atha tersebut Alesha harus kehilangan bundanya.

Satu Minggu berlalu dan seluruh siswa SMA Banua telah menyelesaikan ujian untuk penilaian semester ganjil. Dan saat ini sekolah Alesha sedang melangsungkan pekan olahraga dan seni atau Porseni.  Sekolah mereka mengadakan Porseni dalam dua Minggu dengan beberapa perlombaan. Untuk perlombaan di bidang olahraga terdapat tiga yaitu futsal untuk lelaki dan basket untuk perempuan serta lomba tarik tambang untuk lelaki dan perempuan.  Sementara perlombaan di bidang seni terdapat tari kreasi, lagu solo pop, dan fashion show adat.

"Nobu!" Teriak Alesha heboh saat melihat Nolan berhasil merebut bola dari lawannya. Cowok terlihat keren di mata Alesha saat ini. Raut wajah Nolan yang terlihat fokus juga rambut yang basah akibat keringat membuat kadar ketampanan Nolan bertambah.

"Nolan!" Suara teriakan beberapa perempuan  menyebutkan nama Nolan membuat Alesha seketika menoleh ke sumber suara. Alesha memberikan tatapan tajam pada sekumpulan perempuan yang tadi kompak meneriaki nama pacarnya.

"Sayang!" Teriak Alesha membuat seluruh mata menatap padanya termasuk Nolan yang seketika berhenti sesaat sambil menggelengkan kepalanya. Alesha tahu bahwa sekumpulan perempuan yang tadi memanggil Nolan kini sedang menatapnya.
Alesha menoleh dengan tatapan tajam andalannya membuat sekumpulan perempuan itu mengalihkan pandangan darinya.

Masing-masing siswa dari kelas yang sama menjadi suporter penyemangat untuk anggota futsal yang membawa nama kelas mereka dalam pertandingan. Dengan semangatnya sampai-sampai mereka membuat bendera dengan nama kelasnya. Bukan hanya itu mereka bahkan mempersiapkan yel-yel untuk pertandingan ini.

Pertandingan futsal menjadi acara pembuka untuk kegiatan Porseni di SMA Banua. Pertandingan yang di mulai antara kelas XII MIA1 dengan XI MIA6. Babak pertama di menangkan kelas XII MIA1 dengan skor lima kosong. Masing-masing anggota futsal menghampiri kumpulan siswa kelasnya. Waktu istirahat selama lima menit mereka gunakan untuk meminum Aqua botol yang telah di siapkan kelas mereka.

Berbeda dengan anggota futsal lainnya, Nolan tidak menghampiri siswa kelasnya. Cowok itu justru menghampiri Alesha yang berdiri sambil tersenyum menatapnya.

"Minum buat kamu." Nolan tersenyum tipis sambil menerima botol minum pemberian Alesha.

"Maksudnya apa tadi?" Tanya Nolan  menatap lekat mata Alesha.

"Apa?"

"Pura-pura enggak tahu!" Balas Nolan.

"Emang aku gak tahu! Kalau mau bicara itu jangan setengah-setengah!" Ucap Alesha memutar bola matanya malas.

Nolan tersenyum tipis sambil menunduk mendekatkan wajahnya ke arah telinga Alesha. "Sayang." Bisik Nolan membuat mata Alesha melotot seketika. Kini Alesha mengerti! Cowok dihadapannya ini pasti ingin menggodanya!

"Bercanda! Jangan baper!" Ketus Alesha memalingkan wajah ke samping dimana ke tiga sahabat juga menunjukkan raut wajah mengejek.

"Udah mulai itu! Sana pergi!" Usir Alesha dengan dagu yang terangkat menunjuk anggota futsal yang kembali memasuki lapangan. Nolan menggelengkan kepalanya sambil mengacak-acak rambut Alesha sesaat kemudian melangkahkan memasuki  lapangan.

"Pacaran teross!" Alesha menatap sinis Alya, Zea juga Chelsea saat mendengar ucapan kompak mereka bertiga.

"Iri Lo pada!" Balas Alesha mengejek lalu kembali mendudukkan dirinya.




Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now