Sandiwara

25.5K 844 8
                                    

Sudah lima hari berlalu, dan sejak hari itu Alesha sama sekali tidak pernah bertatap muka dengan Nolan. Iya! Alesha sengaja menghindari cowok itu. Nolan ingin dirinya pergi bukan?

Alesha sudah mengakui semua kesalahannya dan meminta maaf pada Nolan tetapi cowok itu sama sekali tidak bisa menerima maaf dari Alesha. Dan Alesha memakluminya sebab kesalahannya memang sangat sulit untuk dimaafkan. 

Cowok itu membencinya, tidak mempercayai dan juga memutuskan hubungan mereka. Dan menurut Alesha, menjauh dari Nolan adalah solusi yang terbaik.

Tidak terlambat, bolos, ataupun membuat kenakalan lain adalah cara untuk Alesha tidak bertemu dengan Nolan. Bahkan beberapa hari ini Alesha selalu berkurung di dalam kelas saat jam istirahat agar tidak bertemu dengan Nolan. Tapi hari ini berbeda, sebab Alesha tidak lagi berkurung di dalam kelas tetapi gadis itu memutuskan untuk tidur di UKS.

Alesha merebahkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi miring membelakangi pintu. Di dalam ruangan yang sepi itu hanya terdengar suara video dari ponsel Alesha. Beberapa menit Alesha masih bisa menikmati ketenangannya sampai akhirnya ia mendengar suara pintu yang di buka membuat Alesha langsung berbalik menoleh ke arah pintu.

Alesha datang ke UKS untuk menghindar dari Nolan tetapi kenapa justru bertemu dengan cowok itu di sini. Alesha langsung bangun dari tidurnya saat melihat Nolan berjalan masuk ke dalam UKS. Alesha terus memperhatikan pergerakan Nolan, mulai dari membuka lemari tempat obat-obatan. Dan yang membuat Alesha sakit hati adalah saat Nolan sama sekali tidak menganggap kehadirannya. Buktinya sampai cowok itu menemukan obat yang ia cari, Nolan sama sekali tidak menatap Alesha yang sedari tadi menatap dirinya.

Alesha turun dari kasur dan menarik tangan kiri Nolan guna menghentikan langkah cowok itu sebab Alesha tidak sengaja melihat luka di tangan kanan Nolan.  "Tangan Lo kenapa?" Tanya Alesha menatap punggung tangan kanan Nolan yang memerah.

"Lepasin tangan lo!" Suruh Nolan dengan mata yang melirik tangan Alesha yang menahan tangan kirinya. Alesha tidak menghiraukan ucapan Nolan. Alesha justru menarik Nolan sampai terduduk di kasur yang tadi ia jadikan tempat tidur.

"Biar gue obatin!" Ucap Alesha merampas salep yang berada tangan kiri Nolan.

"Gak perlu!" Nolan hendak berdiri tapi kedua tangan Alesha menahan pundaknya membuat Nolan tidak bisa bergerak dari tempatnya.

"Jangan keras kepala!" Ucap Alesha sambil mengoleskan salep ke punggung tangan Nolan yang memerah. Alesha bisa menebak penyebab tangan Nolan seperti ini pasti karena terkena air panas.

Pergerakan tangan Alesha yang mengolesi salep ke luka Nolan berhenti kala mendengar perkataan tidak menyenangkan dari Nolan. "Lo tahu? Gue muak lihat sandiwara Lo!"

Alesha menatap lembut wajah datar Nolan.  Ia bisa merasakan kebencian dari tatapan tajam Nolan padanya. Alesha meraih tangan kiri Nolan memberikan salep yang telah selesai ia oleskan pada tangan kanan cowok itu.

"Gue gak ada niat lain selain mau bantuin Lo. Dan gue kecewa dengar ucapan Lo itu! Karna ucapan Lo menjelaskan bahwa sedangkal itu perasaan Lo sama gue!" Ucap Alesha kemudian keluar meninggalkan Nolan yang hanya diam sambil menatap  punggung Alesha yang semakin menjauh dari penglihatannya.

***

Alesha mendudukkan dirinya di kursi panjang yang berada di depan Alfamart. plastik putih yang berisi cemilan yang baru ia beli tergeletak di sebelahnya. Alesha mengembuskan nafas kasar lalu mengambil cemilan favoritnya dari dalam plastik.

Seragam putih abu-abu dan juga tas ransel masih melekat di tubuh Alesha. Setelah bel pulang sekolah berbunyi Alya juga Zea memaksa Alesha ikut bersama mereka berdua berkeliling mengitari luasnya salah satu mall di Jakarta. Sebenarnya Alesha malas, maka dari Alesha melarikan diri dari kedua sahabatnya dan berakhir di depan Alfamart ini.

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now