Kebenaran

28.4K 948 20
                                    

"Alesha! Alya! Zea!" Teriak ibu Vita membuat langkah ketiga gadis itu berhenti. Dengan kompak, mereka bertiga berbalik kebelakang sambil tersenyum cengengesan saat melihat wajah kesal guru bahasa Indonesianya itu.

"Kalian mau kabur! Ha!" Ucap ibu Vita sambil berjalan mendekati ketiga murid nakalnya.

"Enggak kok Bu!" Balas Zea.

"Terus ngapain kalian disini? Seharusnya kalian bantuin teman-teman kalian kebersihan di kelas?" Tanya ibu Vita.

"Cari tong sampah Bu!" Bohong Alya.

Seluruh siswa SMA Banua di wajibkan membersihkan kelasnya masing-masing untuk menjelang ujian di hari Senin nanti. Kebersihan itu dilakukan pada jam terkahir. Dan sialnya ibu Vita mengajar di kelas mereka pada jam terkahir dan itu membuat Alesha dan kedua sahabatnya sulit untuk melarikan diri.

"Alasan aja! Sekarang kalian pergi bersihin taman sekolah!" Suruh ibu Vita.

"Yang benar aja Bu! Masa ibu tega nyuruh kita bersihin taman di bawah panasnya terik matahari!" Ucap Alesha tidak setuju.

"Salah sendiri! Kenapa kalian berniat kabur."

"Ibu..." Ucap mereka bertiga berbarengan.

"Ibu akan memeriksa pekerjaan kalian nanti! Jadi jangan mencoba kabur!" Peringatnya.

"Jangan bersihin taman dong Bu! Kita nyapu kelas aja! Gimana Bu?" Tanya Alya berniat bernegosiasi.

"Ya sudah-" ibu Vita menggantungkan ucapannya membuat senyum senang terbit di bibir ketiga gadis itu sebab berpikir gurunya menyetujui permintaan mereka.

"Setelah selesai membersihkan taman kalian bertiga segera membersihkan ruang guru!" Lanjut ibu Vita membuat senyum mereka seketika luntur.

"Enggak mau! Kita bersihin taman saja!" Ucap mereka kompak kemudian berlari meninggalkan ibu Vita. Lebih baik mereka bergegas pergi dari pada mendengar perintah gurunya yang semakin keterlaluan.

***

"Buat Lo." Alesha tersenyum tipis saat melihat Chelvan duduk disampingnya sambil memberikan sebotol minuman.

"Lo datangnya telat, Alya sama Zea udah gue suruh beliin minuman di kantin." Ucap Alesha saat melihat kantong plastik berisi minuman yang Chelvan letakkan di tengah-tengah mereka.

"Iya! Padahal gue udah beliin banyak minuman!" Balas Chelvan dengan senyum tipisnya. Chelvan menatap intens Alesha yang mengipasi lehernya dengan tangannya. Chelvan meraih sesuatu di dalam kantongnya. Cowok itu berpikir bahwa benda itu berguna untuk Alesha.

Chelvan mengubah posisi badannya menjadi menyamping mengarah Alesha. Tangan cowok itu tanpa izin mengelap kening Alesha yang berkeringat menggunakan sapu tangannya. Alesha tentu terkejut dengan mata yang kini menatap Chelvan yang tersenyum tipis padanya. Sadar akan sesuatu Alesha langsung merebut sapu tangan yang Chelvan gunakan mengelap keringatnya.

"Sapu tangannya bersih! Belum gue pakai kok!" Beritahu Chelvan.

"I-ya!" Ucap Alesha gugup dengan mata yang tertuju pada seseorang yang berada tidak jauh di belakang tubuh Chelvan.

"Apa dia marah?" Batin Alesha saat melihat Nolan yang sedang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan didalam saku dengan tatapan tajam yang mengarah pada Alesha.

"Alesha!" Panggil Chelvan membuat Alesha langsung menatap cowok itu.

"Lo sibuk gak nanti? Gue mau ajak Lo jalan." Ujar Chelvan membuat Alesha kebingungan sendiri. Alesha sangat tahu bahwa Chelvan masih menyimpan perasaan padanya. Senyum manis Chelvan yang dulu selalu membuat jantungnya berdebar. Tapi sekarang debaran itu sudah tidak ada, semuanya hilang.

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now