Misterius

26.3K 1K 56
                                    

Alesha menajamkan matanya kala melihat pria paruh baya yang baru keluar dari mobilnya. Alesha baru saja sampai di parkiran apartemennya setelah menempuh perjalanan pulang dari rumah Asher dengan diantarkan cowok itu.  Atha yang baru saja turun dari mobil itu berbalik kebelakang dimana Alesha diam berdiri menatapnya datar.

"Apa anak kesayangan mu mengadu perihal masalah hari ini?" Tanya Alesha dengan nada datar.

Atha menggelengkan kepalanya menyayangkan sikap tidak sopan Alesha. Putrinya itu semakin tidak memiliki akhlak terbukti dari masalah yang dibuatnya hari ini.

"Kenapa ayah diam? Kenapa tidak memarahi Alesha?"

"Alesha.." tidak ada nada suara membentak ataupun kesal membuat kening Alesha berkerut heran.

"Ayah tidak ingin memarahi mu, ayah hanya kecewa dengan sikap kamu hari ini. Bunda Sandra menyayangi mu begitu juga dengan Hana. Tapi kenapa kamu justru menghina mereka?"

Alesha memutar bola matanya malas. "Jadi dia mengadu pada ayah?" Atha diam, membuat Alesha dapat menyimpulkan bahwa Hana memang mengadu pada ayahnya.

"Apa ayah tahu? Hana juga menghina bunda! Bukankah itu setimpal?"

"Hana menyesal mengatakannya Alesha. Dia ingin meminta maaf padamu. Hana melakukan itu karena kamu yang lebih dulu menghina ibunya bukan?" Tanya Atha membalas ucapan Alesha.

"Jangan mengganggu Hana di sekolah Alesha!" Ucap Atha penuh penekanan.

"Kenapa ayah lebih mencintai mereka dibandingkan Alesha? Kenapa ayah tidak pernah mengerti perasaan Alesha! Hati Alesha sakit saat melihat mereka! Alesha membenci Tante Sandra tapi kenapa ayah justru menikahinya? Alesha tidak bisa menerima orang yang menjadi penyebab utama bunda meninggal menggantikan posisi bunda Alesha dirumah itu! Apa ayah tidak mengerti?"

"Alesha membenci mereka jadi jangan menuntut Alesha untuk bersikap baik pada mereka!" Bentak Alesha dengan sorot mata tajamnya, menandakan begitu Alesha membenci setiap orang yang berkaitan dengan kematian bundanya.

Alesha juga membenci Atha! Tapi rasa cinta Alesha pada Atha lebih besar dari pada rasa bencinya. Alesha kehilangan bundanya maka dari itu Alesha tidak ingin kehilangan ayahnya. Alesha sangat mencintai pria itu walaupun selalu bersikap dingin padanya.

"Apa yang harus ayah lakukan agar kamu bisa memaafkan ayah dan juga Sandra?" Atha menyayangi putrinya itu, sangat malahan.

"Usir mereka dari rumah!" Jawab Alesha dengan mudahnya.

"Itu tidak mungkin Alesha!"

"Lihat! Ayah bahkan tidak bisa memilih antara anak kandung dengan orang asing seperti mereka!" Bentak Alesha membalas tatapan datar Atha dengan tatapan datar juga.

"Sebaiknya ayah pulang!"  Ucap Alesha kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Atha. Alesha tidak menghiraukan teriakan Atha yang memanggil namanya.

"Alesha, ayah sangat menyayangi kamu..." Gumam Atha sambil menatap punggung Alesha yang semakin menjauh dari jangkauannya.

***

Alesha melempar kaleng minuman bersoda  yang telah habis sehingga menimbulkan suara bising di dalam ruang tamu Alesha. Hanya dalam beberapa detik Alesha menghabis satu kaleng minuman bersoda.

Alesha meminum satu kaleng minuman bersoda kemudian menghisap satu batang rokok. Alesha terus mengulang kegiatan itu selama tiga puluh menit lebih. Alesha merasa kesal melihat ayahnya datang hanya untuk membela Sandra juga Hana.

"Gue benci kalian!" Teriak Alesha sambil meremas bungkus rokok yang telah habis.
Alesha melemparkan bungkus rokok secara sembarangan. Apartemen Asher sudah sama kacaunya dengan hati Alesha.

Beberapa saat Alesha melamun sampai suara bel apartemen yang berbunyi membuat Alesha seketika menoleh ke arah pintu. Alis Alesha menyatu menandakan gadis itu tengah kebingungan. Siapa yang bertamu di tengah malam begini?

Alesha melangkahkan kakinya ke arah pintu dengan rasa penasaran siapa yang datang ke apartemennya di tengah malam.
Dan setelah membuka pintu, rasa penasaran Alesha bukannya menghilang justru bertambah besar sebab Alesha sama sekali tidak melihat seseorang saat ia membukakan pintu. Alesha justru menemukan satu bungkus Oreo roll rasa strawberry yang tergeletak di lantai.

"Siapa yang memberikannya?" Gumam Alesha sambil mengambil Oreo dari orang misterius. Iya! Misterius sebab Alesha tidak mengetahui siapa yang memberikannya dan apa tujuannya memberikan Alesha Oreo ini.

Alesha meletakkan Oreo tersebut ke atas meja kemudian melangkahkan kakinya keluar dari apartemen. Alesha memutuskan untuk keluar sebentar untuk membeli rokok. Alesha ingin mengisap rokok itu sampai rasa kesal dihatinya hilang.

Alesha baru saja memasuki lift dan hendak menekan tombol tetapi kehadiran seseorang membuat terkejut. Nolan memasuki lift dengan wajah datarnya tanpa menatap Alesha. Suasana yang canggung! Alesha tidak menyukainya tapi tidak bisa berbuat apapun. Alesha merindukan dimana ia bisa bersikap manja di depan Nolan. Alesha juga merindukan sikap dingin dibalik perhatian Nolan. Alesha merindukan cowok itu. Alesha menyesali semuanya! Tapi mencoba memperbaiki hubungan yang sudah hancur ini sangat sulit sebab Nolan tidak membuat celah untuk dirinya masuk kembali kedalam kehidupan cowok itu.

Alesha menghela nafas kasar saat menangkap bahwa tujuannya dengan Nolan sama yaitu grosir rokok dan sembako yang berada tidak jauh dari apartemen mereka. Alesha memasuki toko sambil memperhatikan Nolan yang sepertinya mencari sesuatu.

"Mbak! Rokoknya satu bungkus!" Pinta Alesha.

"Rokok?" Alesha menoleh ke sampingnya dimana  Nolan yang menatap datar dirinya. Alesha tidak menjawab, gadis itu justru menerima rokok yang disodorkan penjual kemudian memberikan uangnya.

"Bagaimana Lo bisa mencintai seseorang  saat Lo masih belum bisa mencintai diri sendiri!" Alesha menghentikan langkahnya kala mendengar perkataan menusuk dari Nolan.


















Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now