Kecewa?

34.4K 1.1K 18
                                    

"Cuma truth or dare." Ucap Alesha mengulangi perkataan mengejek dari Alfan. Alesha benar-benar datang menghampiri Nolan ke apartemen cowok itu. Tapi yang ia dapat justru tatapan mengejek dari Alfan. Sementara Nolan? Cowok itu tetap dengan wajah datarnya.
Alesha mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam yang menandakan gadis itu begitu marah saat ini. Atau mungkin kecewa?

Tapi lebih dari apapun Alesha lebih marah pada dirinya sendiri. Alesha marah pada perasaan yang muncul pada hatinya. Ada apa dengannya tadi? Kenapa Alesha bahagia saat Nolan mengutarakan perasaannya tadi? Kenapa juga Alesha merasa sesak saat mengetahui itu hanyalah sebuah permainan? Alesha membenci perasaan ini.

"Gue bisa jelasin." Ujar Nolan menatap mata Alesha lembut. Tapi Alesha tidak menyadarinya karna saat ini hanya amarah yang menguasainya.

"Gue gak butuh penjelasan Lo!" Bentak Alesha sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen Nolan.

"Dia lagi marah dan penjelasan Lo gak akan berguna." Ujar Asher membuat langkah Nolan yang semula ingin mengejar Alesha berhenti. Nolan menatap tubuh Alesha yang melangkah cepat dengan kedua sahabat yang ikut mengekor di belakang tubuh Alesha menuju apartemen gadis itu.

***

"Lo nangis?" Tanya Alya tidak menyangka saat ia melihat Alesha duduk di sofa dengan mata yang berkaca-kaca. Alya mendekati Alesha lalu duduk di samping kanan gadis itu sementara Zea gadis itu duduk di samping kiri Alesha. Mereka kaget dengan reaksi Alesha sekarang.

"Lo suka sama Nolan?" Ini kali kedua Alya bertanya seperti itu. Yang pertama saat mereka di parkiran, dimana Alesha begitu kesal saat Nolan meninggalkannya pulang.

Alesha hanya diam tidak menjawab pertanyaan Alya gadis itu malah menyenderkan bahunya di kursi dengan mata yang menatap langit-langit. Bukankah itu cara yang ampuh untuk menahan tangis?

"Lo jatuh pada perangkap yang Lo buat sendiri?  Sekarang bukan Nolan maupun Hana yang tersakiti tapi Lo! Hati Lo yang terluka sebab Nolan tak memiliki perasaan yang sama buat Lo! Seharusnya Nolan dan Hana yang merasakannya bukan Lo!" Bentak Alya menatap tajam Alesha yang kini hanya menunjukkan wajah datarnya.

"Siapa bilang gue punya perasaan buat dia?" Tanya Alesha menatap tajam Alya.

"Gue cuma gak mau Lo tersakiti Alesha!"

"Ini perasaan gue dan Lo gak berhak ikut campur!" Bentak Alesha.

"Kenapa jadi berantem!" Teriak Zea yang pusing saat kedua sahabatnya justru saling membentak.

"Gue gak suka sama Nolan! Sampai kapan pun itu gak akan pernah terjadi! Lo gak perlu khawatir. Bukan gue yang akan tersakiti tapi Nolan dan juga Hana!" Jelas Alesha tegas.

"Perkataan Lo sulit dipercaya sebab perlakuan dan perkataan Lo berbeda." Balas Alya.

"Lo bilang gak akan suka tapi sikap Lo berbeda Alesha. Lo itu suka sama Nolan! Gue bisa lihat tadi!" Ucap Alya.

"Itu cuma trik biar Nolan percaya sama gue." Ucap Alesha sambil menyenderkan kepala di sofa dengan mata yang terpejam.
Alesha pusing, ia bingung sendiri. Benar kata Alya, perkataan dan sikap Alesha berbeda. Jika pun Alesha memiliki perasaan dengan Nolan sebisa mungkin Alesha akan membuang itu. Seperti perkataannya itu tidak akan pernah terjadi.

Tujuannya adalah menyakiti perasaan Hana. Membuat anak dari wanita yang sudah menyakiti bundanya itu merasakan sakitnya cinta tidak terbalaskan. Membuatnya merasakan apa yang dirasakan oleh bundanya dulu.

***

Seharusnya di hari Minggu ini mereka akan kencan sesuai permintaan Alesha. Nolan sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Cowok itu terus menatap layar ponselnya menunggu Alesha membalas pesan yang ia kirim semalam. Nolan mengrimkan pesan yang berisi permintaan maaf pada Alesha bukan hanya itu, Nolan juga bertanya tentang rencana kencan mereka hari ini. Tapi Alesha sama sekali tidak membalas ataupun membacanya. Sejak semalam hati Nolan tidak tenang sejak dimana Alesha menatapnya dengan tatapan tajam tapi ada yang berbeda dari tatapan itu. Seperti tatapan kecewa mungkin?

Nolan bingung, sumpah! Selama ini Nolan hanya mengira Alesha melakukan drama mendekatinya dengan alasan jahat. Tapi melihat tatapan Alesha semalam membuat  perasaan aneh muncul dihatinya.

"Mau kemana Lo?" Tanya Asher.

"Gak ada." Nolan mendongak sambil mengalihkan perhatiannya dari ponselnya. Matanya menatap Asher yang kini duduk disampingnya.

"Kencan bareng Alesha jadi?" Tanya Asher membuat Nolan mengerutkan keningnya bingung dari mana Asher mengetahui itu.

"Alesha yang bilang." Lanjut Asher saat melihat kebingungan Nolan.

"Dia cerita sama Lo."

"Apa yang enggak di ceritain Alesha sama gue." Balas Asher.

"Kalian sangat dekat?"

"Dari yang Lo lihat, kita lebih dari hanya sahabat. Dia bahkan berani tinggal di apartemen gue." Asher tersenyum tipis saat melihat wajah datar Nolan yang terkesan tidak suka mendengar ucapannya.

"Sepertinya kencan kalian akan gagal. Soalnya Alesha mengirimkan pesan mengajak gue ke suatu tempat hari ini." Ungkap Asher menunjukkan pesan yang Alesha kirimkan.

"Buat apa Lo cerita?" Tanya Nolan dingin.

"Biar Lo gak mengharap pergi dengan Alesha lagi." Jawab Asher membuat Nolan tanpa sadar mengepalkan tangannya.




Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now