20. Really, It's Hurt

8.7K 1.2K 81
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Mataku terbuka begitu saja ketika mendengar suara berisik di dapur.

Dan saat aku terbangun, kulihat Leyo sedang memasak makanan yang aku duga itu untuk sarapan.

"Oh, tidurmu nyenyak?" tanyanya saat aku sedang melangkah ke arah meja makan. "Mandilah, handuknya ada di sofa."

"Kau memasak?" tanyaku mengalihkan topik. "Kenapa?"

Sejenak spatula yang sedang Leyo pegang berhenti berputar di atas wajan. "Um, kenapa ya?"

Dengan tidak tahu diri aku mengambil air di atas meja makan lalu meneguknya.

"Untukmu dan anak-anak kita mungkin."

"UHUK!!"

Aku menoleh dengan terkejut ke arahnya. "Apa?!"

"Hahaha, tenang saja, aku hanya bercanda."

Setelahnya aku hanya berbalik untuk menyembunyikan rona pipiku dan memelesat ke arah sofa untuk mandi.

Tunggu.

"Leyo, di mana kamar mandinya?"

"Di kamarku."

Sekarang aku makin salah tingkah, pertama, perkataannya tadi membuat aku kesulitan bernapas.

Kedua. Apa iya aku harus mandi di kamar mandi pria setampan dirinya?

"Mandi saja," ucapnya dari jauh. "Aku tidak akan mengintip."

"Kalau begitu, di mana kamar mandinya?" tanyaku agak rendah.

Leyo kemudian berjalan dan membuka sebuah pintu yang aku duga itulah kamar tidurnya.

"Kamarmu di sini?" aku bertanya saat sudah ada di hadapannya. "Lalu kenapa kau tidak tidur di sini tadi malam?"

"Aku hanya ingin memastikan kau tidur nyenyak." Leyo berujar yang membuat mulutku rapat seketika.

Kami pun masuk ke dalam ruangan yang cukup besar.

Warna putih mendominasi langit-langit sedang warna netral seperti hitam dan abu-abu menjadi pelengkap di bagian bawah.

Sungguh pria dengan selera warna yang elegan.

"Lurus, balok kanan, pintu warna hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lurus, balok kanan, pintu warna hitam." Leyo berujar sambil menunjukkan arah. "Kau ingat?"

Aku mengangguk kencang. "Tentu."

"Kalau begitu aku keluar ya?" kata Leyo sambil membuka pintu bersiap keluar.

Dan aku hanya mengangguk lalu mulai berjalan ke arah kamar mandi.

ⓛⓛⓛ

Setelah selesai mandi, aku pun kembali izin masuk kembali ke kamarnya untuk memakai baju. Aku baru saja teringat kalau hari ini ada pertemuan penting yang harus aku hadiri.

Mr. Cold is My Husband Where stories live. Discover now