37. LuDo

7.5K 1.1K 156
                                    

Rasanya baru kemarin aku terbaring lemas tanpa daya, dan sekarang tubuhku sudah mulai sehat kembali. Karena Kyungsoo dengan telaten merawat juga mengurusku saat masih terkapar tanpa tenaga.

Aku berjalan ke ruang tengah sambil memegang gelas berisi air dingin, cuaca hari ini cukup gerah. Dan kurasa, segelas air dengan 3 butir es di dalamnya tidak salah, bukan??

Kyungsoo sedang anteng menonton televisi dengan acara yang itu-itu saja. Apalagi jika bukan Pororo? Merasakan kedatanganku Kyungsoo lantas menoleh.

"Air es lagi?" tanyanya dengan sedikit penekanan.

Dan aku hanya mengangguk lalu duduk di sampingnya. "Iya."

Kyungsoo lantas merebut gelas yang ada di tanganku dengan cepat. "Tidak ada air es lagi."

Kyungsoo lalu beranjak dan membuang air itu ke wastafel. "Kau ini 'kan belum sembuh sepenuhnya."

Melihat itu aku hanya bisa menganga sambil berdecak tak percaya. Ayolah! Rasanya aku ingin mati karena kegerahan.

Kyungsoo lalu kembali dan duduk di sampingku, diletakannya gelas yang ia rebut tadi di atas meja. Atau lebih tepatnya di hadapanku. "Tada! Gelasnya kosong!"

Aku hanya menggerutu dalam hati, kenapa dia jadi perhatian sih? Netraku pun tertumbuk pada layar televisi yang memperlihatkan Pororo yang sedang asyik melempar bola salju ke arah teman-temannya.

Aku melirik Kyungsoo yang sepertinya sudah melupakan isi Dunia jika melihat tayangan ini.

"Pororo lagi?" tanyaku Denham sedikit penekanan.

Kyungsoo bergeming.

"Pororo lagi?" tanyaku sekali lagi dengan penekanan yang sungguh-sungguh.

Kyungsoo menoleh, lalu kembali membuang muka. "Hm."

ASTAGA! SETIDAKNYA JAWAB YANG BENAR!

Melihat reaksi seadanya dari seorang Do Kyungsoo, aku pun berinisiatif untuk mengambil remote lalu mematikan televisi.

Blub!

Sekarang televisi sudah mati, dan aku merasa menang bukan main.

"Hei!" sergah Kyungsoo. "Kau ini kenapa sih?"

Aku menyilangkan tangan di dada. "Kau yang kenapa?"

"Kenapa apanya apa?" tanya Kyungsoo balik.

Aku mendengkus mendengarnya. "Apanya yang apa kau kenapa?"

"Kenapa dimatikan?!" tanya Kyungsoo heran dengan nada agak tinggi.

"Kenapa minum air es saja tidak diperbolehkan?" tanyaku balik.

"Kau masih sakit!" elak Kyungsoo.

"Kau sudah dewasa!" kataku balik.

"Lalu kau mau nonton porno lagi?" Kyungsoo bertanya dengan nada tinggi lalu tak lama raut wajahnya berubah. "Jika Pororo hilang, porno pun datang, ah, bukannya porno itu film dewasa, hm?"

Ia lalu menggeser tubuhnya dan semakin mendekat ke arahku. Alisnya naik turun penuh arti. "Hm?"

SEKARANG TOLONG ARTIKAN KATA 'HM' YANG DIA UCAPKAN!!

"Tidak!" tolakku cepat. "Astaga, wajahmu saja yang polos. Nyatanya pikiranmu lolos."

"Lolos?" tanya Kyungsoo heran.

"Lolos pengawasan," ucapku. "Makanya kotor."

"Kotor, kotor begini jika sudah kucium bibirmu malah kau yang menikmati," ledek Kyungsoo. "Munafik."

Mr. Cold is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang