24. Penolakan

8.4K 1.3K 144
                                    

Drama? Siapa takut.

ⓛⓛⓛ

Niatnya memang aku dan Kyungsoo akan keluar Hotel untuk jalan-jalan. Dia terlihat sangat antusias karena tadi aku mengiakan ajakannya.

Kyungsoo nampak lucu karena tersenyum seperti anak kecil yang baru saja dibelikan balon oleh ibunya.

Tapi sayang. Semuanya pupus saat aku menerima sebuah pesan.

Hye Ri: Kira-kira Kyungsoo suka apa ya? Aku ada di pusat perbelanjaan. Ah, atau aku ajak saja Kyungsoo jalan-jalan? Aku ada di perjalanan. Sebentar lagi sampai.

Perih aku membacanya. Meski iya Kyungsoo kekasih sahabatku sendiri. Entah mengapa aku malah tak rela.

Astaga! Sadar diri wanita sialan! Pernikahan kalian ini tidak berdasarkan cinta!!

"Maaf Kyungsoo. Aku tidak bisa." Aku berkata rendah.

Kyungsoo yang semula tersenyum sambil berjalan. Mendadak mendatarkan wajahnya. "Kenapa?"

Baru saja aku ingin menjelaskan alasannya. Sebuah mobil putih mewah berhenti di hadapanku, tak lama Hye Ri keluar dari dalam mobil.

"Hai sayang," katanya. "Sudah selesai?"

Aku bermuram durja mendengarnya.

Sayang? Bagus Hye.

Sejenak Kyungsoo terdiam. Terlihat bingung mau berkata apa, lalu saat itu juga dia menjawab.

"Sudah, kau sendiri, sudah bertemu client-nya?"

"Sudah, kebetulan aku mampir di pusat perbelanjaan. Dan melihat beberapa barang bagus, kau mau ikut? Aku sengaja loh kembali ke sini demi menyusulimu." Hye Ri berucap.

Kyungsoo menggeleng. "Tidak bisa, aku ada pertemuan penting dengan tamu dari Swedia. Dan Luna harus ikut."

Aku tahu dia berbohong demi bisa berjalan-jalan di luar Hotel denganku. Tapi maaf, aku cukup tahu diri untuk merasa layak mensejajarkan diriku dengan dirimu.

"Oh iya?" kata Hye Ri tak percaya. "Apa itu benar Luna?"

Kyungsoo dan Hye Ri menatapku penuh arti. Jika Kyungsoo melirikku dengan penuh harapan agar aku berkata 'iya'. Beda cerita dengan Hye Ri. Dia terlihat murni tidak tahu dan memang mengharap jawaban seutuhnya.

"Tidak kok," ucapku singkat. "Tadi aku mendapat pesan bahwa kebetulan, jadwalnya bentrok."

Kyungsoo terpejam tak rela. Bisa kulihat dia mengigit bibir bawahnya geram.

"Nah kan!" seru Hye Ri semangat. "Ayo temani aku."

"Tetap saja Hye," tolak Kyungsoo kukuh. "Aku sedang capek."

Hye Ri merengek seraya memukul dada Kyungsoo pelan. "Ayolah, pacarmu sedang butuh quality time."

Dan aku isrinya, mau bicara apa kau?

"Atau kita ajak saja Luna?" tawar Hye. "Bagaimana?"

DEG!

Mr. Cold is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang