21. Perforce

8.9K 1.3K 184
                                    

Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak punya rasa sakit. Tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan rasa sakit.

- Luna

ⓛⓛⓛ

"Luna!" panggil Leyo dari depan membuat lamunanku buyar. "Sini!"

Aku pun menghampirinya tanpa melirik Hye Ri sedikitpun. Mungkin akan terbilang aneh, tapi sekarang, perasaanku lebih dominan daripada pertemanan kami.

"Mau main air?" tanyanya antusias.

"Apa bisa?" tanyaku ragu, sekilas aku melirik Kyungsoo yang ada di samping Leyo hanya melihatku dengan tatapan yang sulit aku jelaskan. Tidak jangan bercanda, mana mungkin dia cemburu.

Leyo tidak banyak bicara, dia kemudian menarik tanganku dan kami pun akhirnya menghambur ke pantai dan mulai menyambut bibir pantai.

"Uwaaaa!" teriak Leyo ketika ada air yang datang tiba-tiba. Tanganku masih dipegang olehnya. Membuat terkadang aku gugup sendiri.

CPRAHS!!

Leyo menyiramku dengan air. Dan itu tidak terduga sebelumnya.

Aku hanya memekik kesenangan saat Leyo kembali menyiramiku dengan air. Merasa kesal karena perlakuannya, kini giliran aku membalas kejahilan Leyo.

Aku maju selangkah ke arah air. Dan mulai menendang air hingga akhirnya mengenai seluruh tubuh Leyo.

"Uwaaa! Luna!!" teriaknya saat tubuh Leyo sudah basah.

"Licik!" teriaknya sambil tertawa. "Sini kau!"

Dia terdiam sambil kembali tertawa ke arahku lalu menggerakkan tangannya mengelus rambut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dia terdiam sambil kembali tertawa ke arahku lalu menggerakkan tangannya mengelus rambut. Sumpah, jika tahu dia bakal lebih tampan, aku tidak akan melakukan ini.

Leyo lalu mengejarku sambil menyiram air ke arah tubuh yang tak kunjung kena.

"Leyo! Berhenti! Leyo!!" aku memekik kegirangan sambil berlari karena Leyo sangat gigih mengejarku.

Leyo menyalip dari arah kanan, dan pandanganku bukannya tertuju pada Leyo. Arah pandangku malah jatuh pada Kyungsoo yang menatapku datar namun sorot matanya membuatku merinding, sungguh, dia kenapa sih?

"Kena kau!" Leyo mengejutkanku dengan merentangkan tangannya, dan karenanya aku sedikit kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terjatuh. Mataku terpejam karena tidak mau membayangkan betapa sakitnya punggungku berciuman dengan pasir. Tapi tunggu.

Aku tidak terjatuh di pasir. Empuk. Hei apa ini?

Setelah kubuka mata, ternyata aku ada di atas tubuh Leyo, tepatnya di atas dadanya. Dan sekarang aku bisa mendengar detak jantungnya, detak jantung Leyo.

Tuhan, kenapa detaknya sangat cepat?

"Kau baik-baik saja?" tanya Leyo terdengar khawatir. "Ada yang sakit?"

Mr. Cold is My Husband Where stories live. Discover now