25. Another Feelings

8.6K 1.2K 198
                                    

Cinta bahkan bisa membuat wanita pandai menjadi pandir.

- Anomaly

ⓛⓛⓛ

Aku masuk kamar dengan langkah yang tak bisa dibilang normal. Jika ada orang mabuk jalan sempoyongan, maka aku lebih dari itu. Dan jika orang mabuk badannya lemas. Maka itu tidak berlaku untukku, karena bukannya badan. Tapi hati juga pikiranku lemas pasi.

Kamar yang baru saja aku pesan seolah hampa karena isinya hanya aku, yang bahkan pikiranku pun sedang membumbung tinggi entah ke mana.

Setelah sebelumnya aku bertemu Leyo hanya untuk mengambil koper dan segera datang ke sini. Tanpa banyak ini itu, aku segera pergi dari hadapannya. Bisa repot jika aku berlama-lama dengan pria itu, Setelah Byan, Leyo, Lay dan jangan lupakan Kyungsoo. Keempat pria itu selalu sukses membuat jantungku malfungsi untuk sesaat.

Tidak, aku masih menyayangi jantungku, masalahnya, jika jantungku rusak, tidak akan ada suku cadang yang dapat memberi aku jantung asli. Dasar pria. Hanya bisa menggombal, tanpa bisa menerima balasan setimpal.

Wanita itu lemah ditutur kata bijak. Runtuh jika diperlakukan baik.

Pintu kamar tertutup sesaat setelah aku membanting tubuh ke atas kasur. Mataku terpejam dan tertutup oleh tangan yang bersarang di atasnya.

Air mataku perlahan kembali mencuat keluar. Masih dilema aku dibuatnya. Kenapa ini semua harua terjadi padaku? Polemik tak apik selalu saja menjadi penghias hidupku.

Apa salah jika aku yang hina ini hanya mengharapkan hidup normal seperti wanita lainnya yang mempunyai pekerjaan tetap, mempunyai kekasih yang bisa berkencan setiap malam libur, atau bahkan saling memadu kasih di malam Natal?

Tidak.

Mustahil itu terjadi pada manusia sepertiku. Kasarnya, bertemu nasi saja sudah merupakan keajaiban.

Sekarang aku harus membersihkan diri. Tubuhku lengket oleh keringat, mataku juga masih basah oleh cucuran air mata. Dan lupakan fakta bahwa tubuhku remuk akibat pertemuan melelahkan dan presentasi tadi.

Segera tubuhku beranjak dari tempatnya. Berniat pergi menuju kamar mandi.

Menenangkan diri. Ya, aku perlu itu semua.

ⓛⓛⓛ

Aku mungkin akan memukul kepala pria di hadapanku jika saja aku tidak segera menyadari siapa pria itu.

Bayangkan saja, aku yang baru keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakkan handuk sampai leher bagian bawah hampir-hampir melompat histeris karena cukup tersentak dengan kehadiran Kyungsoo.

Kyungsoo, pria itu duduk dengan rapi sambil membaca buku. Jaket beludru navy yang ia kenakan kini memperindah kata 'tampan' dari dirinya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mr. Cold is My Husband Where stories live. Discover now