Part 21

75.4K 3.7K 61
                                    

Jangan lupa komen dan vote
Happy reading

📑📑📑

Hari ini Naya berangkat ke sekolah bersama Aran, ia tidak ingin bertemu dulu dengan Nathan, ia masih merasa kesal dan sakit hati dengan perlakuan Nathan kemarin. Bahkan setelah melakukan itu Nathan tidak menghubunginya sama sekali seakan Nathan benar-benar melupakan Naya.

"Nay, kok bengong?" Tanya Tanisa yang baru saja datang.

"Nggak kok, Naya nggak bengong" ucap Naya dengan senyum manisnya.

"Lo nggak bisa boong sama kita Nay" ucap Azila, seketika membuat senyum Naya luntur dan tergantikan dengan wajah murungnya.

"Nay?" Ucap Tanisa sambil melambai-lambaikan tangannya di depan Naya, sehingga membuat lamunan gadis itu menjadi buyar.

"Lo kenapa?" Tanya Tanisa sekali lagi membuat Naya menghembuskan nafasnya dengan kasar mendengar itu.

"Kak Nathan jahat" cicit Naya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Sedangkan Azila dan Tanisa menghembuskan nafasnya dengan kasar mendengar itu.

"Udah gue duga sih" ucap Azila sambil menatap iba ke arah Naya.

"Kenapa bisa?" Tanya Tanisa membuat Naya menatap kedua sahabatnya itu. Naya mulai menceritakan semuanya, mulai dari Nathan yang mengajaknya keluar sampai Nathan meninggalkannya sendiri di cafe dan berakhir Aran yang memberi tumpangan untuknya pulang ke rumah.

"Kok kak Nathan bisa gitu sih? Apa coba yang ngebuat dia sampe lupa sama lo" ucap Azila dengan wajah tidak sukanya.

"Naya juga nggak tau, padahal kak Nathan udah janji sama Naya" ucap Naya dengan lesunya, hatinya kembali sakit saat mengingat Nathan yang meninggalkannya waktu itu.

"Sabar ya Nay, mungkin kak Nathan lagi punya urusan mendadak sampe ngebuat dia lupa sama lo" ucap Tanisa membuat Naya terdiam dan tak tau harus berbuat apa.

Kringg kringg

Bel masuk pun berbunyi dan membuat lamunan Naya menjadi buyar saat mendengar bel tersebut. Gadis itu mengambil buku biologi nya yang akan di pelajari hari ini.

Seorang guru masuk ke dalam kelas dan membuat kelas yang tadinya sangat ribut menjadi hening seketika.

"Sekarang buka halaman 51 sampai 54 dan kerjakan soal yang ada di dalamnya" ucap Bu Mina membuat murid-murid di sana menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Bu kurangin dikit dong, ini soalnya banyak banget" protes Akbar.

"Iya nih Bu" sambung Ipul yang duduk di bangku pojok.

"Diam! Kalian mau saya tambah soalnya?" Ucap Bu Mina dengan wajah garangnya.

"Galak amat" gumam Azila.

Setelah itu tak ada lagi yang memprotes ucapan Bu Mina, mereka sibuk mengerjakan soal-soal yang di berikan, lagi pula siapa juga yang ingin di tambah soalnya? Oleh karena itu murid-murid di sana lebih memilih diam dari pada macan betina itu mengamuk lagi.

Naya bergerak gelisah di tempatnya membuat Azila mengernyitkan dahinya menatap Naya.

"Kenapa lo?" Tanya Azila sedikit berbisik, takut ketahuan sama Bu Mina.

"Naya udah kebelet banget"

"Udah sana, minta izin aja sama Bu Mina" ucap Azila yang di balas anggukkan kepala dari Naya.

Naya berdiri dari tempatnya, membuat Bu Mina menatap gadis itu dan membuka bicara.

"Kenapa Sanaya?" Tanya Bu Mina.

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now