Part 35

64.7K 2.8K 31
                                    

Hari ini di SMA Tunas Bangsa di hebohkan akan kedatangan murid baru dari Bandung, dan terlebih lagi murid barunya adalah seorang cowok dan membuat gadis-gadis di sana terlihat antusias mendengarnya termasuk Azila dan Tanisa. Sedangkan Naya, gadis itu sedari tadi cuma sibuk dengan novelnya dan tak memperdulikan Azila dan Tanisa.

"Ih, Zila sana Tani berisik tau" ketus Naya dengan wajah yang sudah di tekuk dan menyimpan novelnya ke dalam tasnya.

"Hehe, maaf Nay" ucap Azila dengan cengiran khasnya.

"Tau nih si curut kalo udah berkaitan sama cowok mah gercep dianya" ucap Tanisa membuat Azila menatap gadis itu dengan tatapan sinis.

"Biarin" ketus Azila lalu mengalihkan pandangannya dari Tanisa dengan bibir yang sudah maju beberapa senti.

"Inget tuh kak Fino lo gantungin mulu" ucap Tanisa membuat Azila kembali menatap gadis itu dengan lesunya.

"Ya abisnya banyak banget yang deketin kak Fino, terus semuanya cantik-cantik kan gue jadi insecure" ucap Azila dengan lesunya.

"Zila cantik kok, buktinya kak Fino mau deketin Zila dan nggak ngerespon cewek yang deketin kak Fino" ucap Naya.

"Iya juga sih"

"Makanya jangan di gantungin mulu kak Fino nya, entar kalo ilang lo sendiri kan yang nyesel" ucap Tanisa membuat Azila menganggukkan kepalanya.

"Ya udah, bentar malem gue mau kasih kepastian buat kak Fino" ucap Azila tersenyum senang. Selama ini gadis itu memang sedang dekat dengan Fino sahabat Aran, Fino selalu mendekati Azila, cowok itu sudah terlalu lama memendam perasaanya.

"Nah gitu dong" ucap Naya yang juga ikut tersenyum menatap Azila.

Saat mereka sedang asik berbincang bel masuk pun berbunyi, murid-murid pun langsung pindah ke tempat masing-masing.

Selang beberapa menit dari situ muncul lah wali kelas mereka, Bu Ayu. Dengan seseorang yang mengikuti guru itu dari belakang.

"Nay, ada murid baru" ucap Azila berbisik pada Naya yang sedang sibuk mengambil buku-bukunya di dalam tasnya dan meletakkan buku itu di atas meja.

"Iya Zila, Naya juga tau" ucap Naya lalu pandangannya tertuju pada murid baru tersebut. Naya membelalakkan matanya saat mengetahui murid baru itu.

"Anak-anak kalian kedatangan murid baru. Nak, silahkan perkenalkan dirimu" ucap Bu Ayu dan di balas anggukkan kepala dari orang itu.

"Hai semuanya, perkenalkan nama saya Kevin Andreas, panggil aja Kevin. Saya pindahan dari Bandung. Semoga ke depannya kita bisa berteman baik. Terima kasih" ucap Kevin tersenyum tipis dan seketika membuat gadis-gadis di dalam sana memekik tertahan melihatnya.

"Baik anak-anak, ada yang mau di tanyakan?" tanya Bu Ayu.

"Vin, sini duduk sama gue aja"

"Boleh minta Wa nya nggak?"

"Ya ampun ganteng banget"

"Sudah-sudah, semuanya tenang. Kevin, kamu duduk di samping Tanisa. Tanisa angkat tangan kamu" ucap Bu Ayu, Tanisa mengangkat tangannya dan Kevin pun langsung berjalan ke arah Tanisa dan duduk di samping gadis itu. Setelah mengucapkan itu, Bu Ayu pun langsung pergi meninggalkan kelas karena masih ada rapat di ruang guru, yang artinya kelas Naya hari ini sedang free.

Sedangkan Naya dan Azila sudah senyum-senyum sendiri melihat Tanisa dan Kevin, pasalnya gadis itu terlihat salah tingkah saat Kevin ingin berkenalan dengannya.

"Kevin, akhirnya kita sekelas juga" ucap Naya tersenyum senang membuat Azila dan Tanisa mengernyitkan dahinya melihat Naya dan Kevin.

"Kalian udah saling kenal ya?" tanya Tanisa yang di balas anggukan kepala dari Naya dan Kevin.

"Naya itu sahabat gue waktu SMP" ucap Kevin yang di balas anggukkan kepala dari Azila dan Tanisa.

"Oh iya, Nay. Temenin gue keliling sekolah ini ya" ucap Kevin membuat Naya menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"Iya nanti Naya temenin" ucap Naya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.

📑📑📑

"Nay, jadi nemenin kan?" tanya Kevin pada Naya yang sedari tadi memakan cemilannya.

"Jadi dong, Kevin maunya sekarang apa gimana?" tanya Naya sambil memasukan potongan cemilan ke dalam mulutnya.

"Sekarang aja" ucap Kevin yang di balas anggukan kepala dari Naya. Naya pun berdiri dari tempat duduknya dengan cemilan yang berada di genggamannya.

"Ayo" ucap Naya lalu berjalan keluar kelas dan di ikuti Kevin di belakangnya.

Mereka berjalan beriringan, kadang Naya tertawa karena ulah konyol Kevin dan itu tak lepas dari pandangan murid-murid di sana, mereka menatap Naya dengan tatapan tak sukanya. Namun Naya tak memperdulikan mereka selagi mereka tidak mengganggu dirinya.

Naya dan Kevin sedari tadi sudah berkeliling sekolah, banyak tempat yang mereka jelajahi, mulai dari perpustakaan, lab, ruang ekskul, toilet, taman belakang sekolah, rooftop dan yang terakhir adalah kantin. Mereka berdua berjalan memasuki kantin, di sana Naya celingak-celinguk mencari keberadaan Azila dan Tanisa.

"Ke sana yuk" ucap Naya pada Kevin saat melihat keberadaan Azila dan Tanisa. Sedangkan Kevin hanya mengangguk dan mengikuti Naya tanpa bersuara.

Naya menarik lengan Kevin dan membawa cowok itu duduk di tempat Azila dan Tanisa, dan tanpa Naya sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan kedekatan Naya dan Kevin dari meja pojok.

"Zila, Tani. Kevin boleh duduk di sini kan?" tanya Naya pada kedua sahabatnya.

"Oh iya, duduk aja" ucap Azila pada Kevin.

"Thanks ya" ucap Kevin lalu duduk di samping Naya.

"Gimana? Udah selesai?" tanya Tanisa pada Naya. Naya mengernyitkan dahinya saat mendengar pertanyaan dari Tanisa.

"Apanya?" tanya Naya membuat Tanisa memutar bola matanya malas.

"Keliling sekolah" ucap Tanisa, membuat Naya menganggukkan kepalanya.

"Udah dong" ucap Naya dengan senyum manisnya. Namun pandangannya tak sengaja menatap Aran yang juga menatapnya, senyum di bibir Naya seketika luntur saat melihat Aran bersama Amel di sana, seperti biasa Amel sedang bergelayut manja di lengan Aran dan yang membuat Naya heran, tak ada perlawanan dari cowok itu membuat hati Naya semakin sakit saat melihatnya. Namun, Naya juga sadar diri, ia bukan siapa-siapanya Aran.

Naya harus membuang jauh-jauh perasaannya pada Aran karena cowok itu sudah punya Amel, dan Naya tidak ingin jika dirinya di cap sebagai pelakor sama murid-murid SMA Tunas Bangsa.

"Naya" ucap Azila meninggikan suaranya.

"Eh, i..iya kenapa?" ucap Naya yang tersentak kaget saat mendengar suara nyaring Azila.

"Dari tadi di panggil cuma bengong aja, lo mikirin apa sih Nay? Ini udah mah bel dan lo belum makan apa-apa" ucap Azila membuat Naya tersadar bahwa ia belum memesan makanan biar satu pun.

"Hehe, Naya lupa" ucap Naya dengan cengiran khasnya membuat Azila menghembuskan nafasnya dengan kasar saat mendengar itu.

📑📑📑

Next?

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now