Part 34

62.8K 3.1K 60
                                    

Saat pulang sekolah nanti Naya akan pergi bersama Azila dan Tanisa, Naya juga sudah meminta izin pada Satria dan Satria mengizinkannya asal jangan terlalu lama berada diluar dan harus ingat waktu. Naya pun fine-fine saja, yang penting ia bisa pergi bersama kedua sahabatnya.

Bel pulang yang sedari tadi ditunggu Naya, Azila dan Tanisa akhirnya berbunyi juga. Mereka saling tatap dan tersenyum senang.

"Baik anak-anak kalian boleh pulang" ucap Bu Ayu lalu pergi meninggalkan kelas dan membuat murid-murid di sana bersorak senang.

Naya, Azila dan Tanisa merapikan buku-buku mereka dan memasukannya ke dalam tas.

"Yuk, mumpung hari ini gue bawa mobil" ucap Tanisa yang di balas anggukan kepala dari Naya dan Azila.

Mereka pun keluar dari kelas dan melangkahkan kaki mereka melewati koridor sekolah. Ketiga gadis itu saling melempar candaan dan tertawa tanpa beban hingga tak terasa mereka sampai di parkiran. Tanisa langsung memasuki mobilnya di ikuti Naya dan Azila yang duduk di bangku belakang.

"Kalian kira gue supir kalian apa? Nay pindah" ucap Tanisa yang sudah mengerucutkan bibirnya kesal, sedangkan Naya yang mendengar itu langsung pindah dan duduk di samping Tanisa tanpa berkata apa-apa lagi.

"Nah, gitu dong" ucap Tanisa tersenyum lalu melajukan mobilnya membelah jalanan padat sore hari ini.

"Naya, puter lagunya ya" ucap Naya yang di balas anggukkan kepala dari Tanisa, Naya pun memutar musiknya. Lagu BTS yang berjudul life goes on mengalun indah di pendengaran mereka. Naya, Tanisa dan Azila juga ikut menyanyikan lagu itu.

Like an echo in the forest

Haruga doraogetji

Amu ildo eopdan deusi

Yeah life goes on

Like an arrow in the blue sky

Tto haru deo naragaji

On my pillow, on my table

Yeah life goes on

Like this again

Mereka bertiga bernyanyi sambil mengangkat satu tangan mereka dan di ayunkan ke kiri dan ke kanan, sampai lagu yang diputar pun selesai. Naya menatap kedua sahabatnya dan tersenyum.

"Naya seneng banget" ucap Naya tersenyum senang, Azila dan Tanisa yang melihat itu pun juga ikut tersenyum.

Hari ini mereka sengaja mengajak gadis itu jalan-jalan, karena selama ini mereka tau apa yang di alami Naya. Ya, Risa sudah menceritakan semuanya pada Tanisa dan Azila, mereka pun terkejut mendengar itu dan tidak menyangka Naya akan melakukan hal bodoh seperti itu.

Tanisa dan Azila hanya bisa berpura-pura tak tau apa yang terjadi dan tidak bisa berbuat apa-apa juga karena mungkin gadis itu takut menceritakan hal ini pada Azila dan Tanisa, kedua gadis itu hanya bisa mendukung Naya dari belakang agar gadis itu tidak melakukan hal itu untuk yang kedua kalinya.

"Oh iya, kita mau kemana?" tanya Naya pada kedua sahabatnya.

"Ke mall aja, Tan" ucap Azila pada Tanisa.

"Iya boleh tuh"

"Ya udah" ucap Tanisa dan menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai di tujuan.

Dan tak terasa 10 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di tujuan. Tanisa langsung memarkirkan mobilnya.

Setelah selesai, mereka bertiga pun keluar dari mobil dan memasuki mall. Azila dan Tanisa melangkahkan kakinya mereka menuju tempat baju-baju yang ada di sana. Mereka membulatkan matanya saat melihat baju itu yang ternyata ada diskon 30%.

"Auto borong nih" ucap Azila lalu memilih beberapa baju untuknya. Sedangkan Naya, pandangannya tak sengaja melihat boneka teddy bear yang berukuran sedang di sana, gadis itu melangkahkan kakinya mendekati tempat itu.

"Ih lucu banget" ucap Naya tersenyum gemas sambil memegang boneka itu. Namun senyum gadis itu seketika luntur saat mengingat uang yang ia tidak cukup untuk membeli boneka itu, karena tadi Satria sempat meminjam uangnya dan sekarang dompet Naya pun menipis.

Ya walaupun uangnya masih ada di rumah, tetapi gadis itu hanya membawa uang seperlunya saja. Naya termasuk orang yang tidak boros, tidak seperti gadis-gadis diluar sana. Naya bahkan punya tabungan sendiri yang sudah mencapai jutaan dan itupun tanpa sepengetahuan Rian dan Satria.

Naya kembali meletakkan boneka itu di tempatnya semula. Gadis itu kembali melangkahkan kakinya hingga matanya tertuju pada penjual aksesoris di sana. Gadis itu melangkahkan kakinya mendekati tempat aksesoris itu.

"Ih lucu-lucu banget" ucap Naya tersenyum saat melihat jepitan rambut yang bergambar teddy bear.

"Mbak, Naya mau beli ini" ucap Naya.

"Oh iya, 10 ribu aja mbak" ucap penjual itu. Naya mengeluarkan dompetnya namun pergerakan gadis itu terhenti saat melihat sudah ada seseorang yang membayarkan jepitan rambut itu untuk Naya. Naya menatap orang itu dan membulatkan matanya.

"Kak Aran?" ucap Naya yang terkejut melihat kedatangan Aran di sini.

"Ambil" ucap Aran lalu memberikan jepitan rambut itu pada Naya, Naya pun menerimanya. Namun, Aran kembali menjauhi Naya dan mendekati penjual boneka yang di datangi Naya tadi.

Naya mengernyitkan dahinya saat Aran membeli boneka yang ada di sana dan terlebih lagi Aran membeli boneka teddy bear yang tadinya ingin Naya beli.

Aran pun langsung membayar boneka itu dan berjalan mendekati Naya.

"Joy pasti suka sama bonekanya" ucap Naya tersenyum.

"Buat lo" ucap Aran lalu memberikan boneka itu pada Naya. Naya kembali membulatkan matanya. Gadis itu mengira boneka teddy bear yang di beli Aran tadi untuk Zoya tetapi Naya salah, ternyata boneka itu untuk Naya. Gadis itu tersenyum manis sehingga memperlihatkan lesung pipinya.

"Makasih ya kak" ucap Naya dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibir gadis itu, membuat Aran ikut tersenyum tipis melihat gadis itu, sangat tipis sehingga hanya Aran lah yang menyadarinya.

"Naya ih, di cariin juga ternyata di sini" ucap Azila yang baru saja datang bersama Tanisa.

"Hehe, maaf" ucap dengan cengiran khasnya.

"Udah? Sekarang pulang" ucap Aran pada Naya membuat gadis itu refleks mendongakkan kepalanya menatap Aran.

"Ih, Naya masih pengen main di timezone kak" ucap Naya yang sudah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Nanti. Bareng Joy" ucap Aran membuat Naya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kalau seperti ini, Naya hanya bisa pasrah saja dan perlahan menganggukkan kepalanya. Sedangkan Aran langsung menarik lengan Naya untuk mengikutinya.

"Zila, Tani. Naya balik duluan ya" ucap Naya berpamitan dengan Azila dan Tanisa.

"Iya Nay, hati-hati di jalan" ucap Tanisa tersenyum jahil menatap Naya. Sedangkan Naya mengerucutkan bibirnya kesal melihat Tanisa yang seperti itu.

"Iya, Naya pulang. Bye" ucap Naya lalu pergi meninggalkan Azila dan Tanisa di sana.

Aran terus menggenggam tangan Naya dan berjalan keluar mall.

"Ih, kak jangan cepet-cepet jalannya" ucap Naya dengan wajah yang sudah di tekuk, gadis itu terlihat kesusahan saat menyamai langkah lebar Aran. Sedangkan Aran yang menyadari itu langsung memelankan langkahnya dan berjalan di samping Naya.

Naya tersenyum melihat itu dan ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi Naya.

ARANAYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang