Part 50

34.5K 990 3
                                    

Hari itu adalah hari yang sangat dinantikan oleh Naya. Setelah berhari-hari berdiam diri dirumah, dia akhirnya diperbolehkan untuk kembali ke sekolah. Aran selalu menjadi sumber dukungan yang tak tergantikan selama perjalanan pemulihannya, dan Naya sangat berterima kasih atas semua yang telah dilakukan oleh Aran.

Pagi itu, Naya bersiap-siap dengan antusiasme yang tinggi. Dia memakai seragam yang selalu ia rindukan dan mengecek apakah semua perlengkapan sekolahnya sudah lengkap. Aran sudah menunggu dengan sabar di depan rumah Naya, tersenyum saat melihat kekasihnya yang semangat.

"Seneng banget ya bisa sekolah lagi?" Ucap Aran yang dibalas anggukan kepala Naya. Gadis itu tersenyum dengan tulus, merasa sangat senang bisa kembali ke sekolah bersama Aran.

"Seneng banget dong, akhirnya Naya bisa sekolah lagi, bisa ketemu sama Tanisa sama Azila juga, heheh" ucap Naya dengan cengiran khasnya. Aran tersenyum tipis melihat tingkah gadis itu lalu mengacak puncak kepala Naya.

"Ihh rambut Naya berantakan" ucap Naya sambil merapihkan rambutnya sendiri dengan bibir yang sudah maju beberapa senti.

"Tetep cantik kok" ucap Aran membantu Naya merapihkan rambut gadis itu. Tanpa menunggu lama mereka berdua berangkat bersama ke sekolah. Di dalam mobil, suasana begitu hangat dan nyaman. Naya terus bercerita dengan Aran yang selalu mendengarkan gadis itu.

Setelah tiba di sekolah, Aran membantu Naya membawa tasnya dan mengantar Naya ke kelasnya. Teman-teman sekelasnya begitu senang melihat Naya kembali dan menyambut gadis itu. Naya merasa sangat bahagia bisa kembali bersama teman-temannya.

Ketika pelajaran dimulai, Naya duduk dengan tenang di kelasnya, menatap buku pelajaran, dan bersiap untuk menyerap pengetahuan baru. Aran mengirimkan pesan singkat padanya.

Aran: "Belajar yang bener!"

Naya: "Siap bosku"

Naya tersenyum melihat pesan tersebut dan merasa begitu beruntung memiliki seseorang seperti Aran yang selalu ada untuknya. Ketika bel sekolah berbunyi untuk istirahat, Naya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aran di luar kelas.

Saat istirahat tiba, Aran sudah menunggu di luar kelas Naya dengan senyum tipisnya. Mereka berdua pergi bersama menuju kantin untuk makan siang, dan diikuti Tanisa, Azila, Satria, Dhio, Genta dan Fino.

Aran berdiri di depan kantin, siap untuk memesan makanan untuk Naya. Namun, seorang perempuan cantik yang terburu-buru menabraknya dengan cukup keras. Mereka hampir saja jatuh, tetapi Aran dengan cepat menahan perempuan tersebut agar tidak terjatuh. Ekspresi wajah Aran yang biasanya serius sedikit terkejut oleh insiden tiba-tiba ini.

"Eh maaf kak, gue gak sengaja" ucap Violet perempuan cantik yang menabrak Aran barusan. Aran langsung cepat-cepat melepas gadis itu dan merapihkan bajunya.

"Ck! Makanya jalan pake mata" ucap Aran ketus membuat gadis itu menunduk.

"Maaf kak" ucap gadis itu, dan langsung membalikkan badannya karena pesanannya sudah tiba.

Dari kejauhan Naya melihat insiden itu, entah mengapa ada rasa tidak suka saat melihat Aran kekasihnya membantu Violet. Violet adalah teman sekelas Naya, Naya belum terlalu mengenal Violet tapi Naya tau bahwa gadis itu adalah teman sekelasnya. Dikarenakan mereka baru naik kelas dengan teman-teman yang baru, untung saja Naya tetap sekelas dengan Azila dan Tanisa.

Aran duduk disamping Naya dengan nasi goreng pesanan Naya, lelaki itu meletakkan piring dan es teh didepan meja Naya, gadis itu hanya melirik sekilas namun tak kunjung memakan makanannya. Aran yang melihat itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" Tanya Aran yang sama sekali tidak di respon oleh Naya. Gadis itu hanya sibuk mengaduk makanan dihadapannya tanpa ada niat menghabiskan makanan itu.

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now