Part 40

65.3K 3K 89
                                    

Sudah 2 hari berlalu semenjak kejadian Naya terkunci di toilet waktu itu, Naya berhasil membujuk Aran agar cowok itu tidak memberi pelajaran yang menyakitkan pada Amel. Aran pun menurutinya, ia tidak sanggup melihat wajah Naya yang terus-terusan merengek padanya dan berakhir Aran menuruti keinginan gadis itu.

Hari ini adalah weekend, Naya dan Zoya sudah berencana untuk jalan-jalan di sore hari walaupun hanya sekedar keliling kompleks ataupun taman yang berada dekat kompleks.

"Nay, hari ini jadi kan?" tanya Zoya yang baru saja datang dan duduk di samping Naya.

"Jadi dong, Naya males tau di rumah terus. Pengen keluar cari udara seger, hehe" ucap Naya dengan cengiran khasnya.

"Ya udah, Nay siap-siap gih" ucap Zoya yang di balas anggukkan kepala dari Naya. Setelah mengatakan itu, Zoya pun pergi meninggalkan kamar Naya.

Naya tidak langsung bersiap-siap, gadis itu masih termenung memikirkan kejadian waktu di toilet. Naya benar-benar takut hal itu akan terjadi lagi, pasalnya Amel selalu saja mengganggunya, dan kejadian terakhir sungguh membuatnya takut untuk sekedar berpapasan atau bertatap muka dengan Amel.

Naya menghembuskan nafasnya dengan kasar, dari pada pusing memikirkan hal itu, ia pun bangkit dari ranjangnya dan bersiap-siap untuk pergi bersama Zoya hari ini. Naya berjalan memasuki kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

Setelah 10 menit lamanya berada di kamar mandi, Naya pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh dari sebelumnya, gadis itu berjalan ke meja rias nya dan mengeringkan rambutnya, setelah rambutnya kering Naya pun menguncir rambutnya, tak lupa memakai bedak tipis dan sedikit liptint di wajahnya.

"Nay, udah selesai?" Tanya Zoya yang sudah berdiri di ambang pintu kamar Naya.

"Udah dong, Naya udah siap" ucap Naya tersenyum manis sehingga memperlihatkan lesung pipinya.

"Ya udah, kita ke bawah yuk izin sama Bunda" ucap Zoya dan di balas anggukan kepala dari Naya.

Mereka pun melangkahkan kaki mereka turun ke bawah menginjaki anak tangga. Sesampainya di bawah, Naya melihat Divia sedang duduk di depan Tv sambil memakan cemilan.

"Bunda, Joy mau pergi ke taman sama Naya, boleh kan?" Tanya Zoya dengan puppy eyes nya.

"Ya udah, perginya jangan lama-lama" ucap Divia membuat Naya dan Zoya tersenyum senang mendengarnya.

"Makasih, Mi" ucap Naya sambil memeluk leher Divia.

"Sama-sama, sayang" ucap Divia tersenyum menatap kedua gadis itu.

"Ya udah, Joy sama Naya berangkat dulu ya Bun" ucap Zoya yang di balas anggukan kepala dari Divia.

"Hati-hati di jalan" ucap Divia.

"Iya Mi"

"Iya Bun"

Mereka pun pergi meninggalkan rumah dan berjalan menuju ke arah taman yang berada dekat kompleks, selama perjalanan mereka saling melempar canda dan tawa, sampai tak terasa mereka sudah sampai di taman dekat kompleks. Naya dan Zoya mendaratkan bokong mereka di bangku yang sudah tersedia di sana Naya tersenyum senang menatap anak-anak kecil yang sedang berlarian di sana.

"Jarang-jarang kita kayak gini, Nay" ucap Zoya memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Ya abisnya pulang sekolah, mau keluar tapi udah keburu capek jadi nggak sempet-sempet deh keluarnya" ucap Naya yang dibalas anggukan kepala dari Zoya.

"Ya mumpung lagi weekend juga sih" ucap Zoya yang dibalas anggukan kepala dari Naya.

Naya menatap seorang gadis kecil yang tengah menangis di sana, Naya berdiri dan menghampiri anak itu sambil berjongkok menyampai tinggi anak itu.

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now