Part 14

86.4K 3.9K 48
                                    

Jangan lupa komen dan vote nya😊
Happy reading

📑📑📑

Malam ini Aran sudah siap dengan pakaian serba hitamnya dan tak lupa jaket bomber yang berlogo Black Wolf. Cowok itu kembali melihat jamnya yang sudah menunjukan pukul 23.30, ini saatnya ia pergi ke arena balapan.

Aran mengambil kunci motornya, setelah itu keluar dari kamarnya dan berjalan keluar rumah, di sana sudah ada motor kesayangannya yang sudah terparkir rapi di halaman rumahnya. Tanpa menunggu lama Aran menaiki motornya dan melajukan motor itu menuju arena balap.

Ternyata di sana sudah banyak anggota Black Wolf dan anggota Ravloska. Aran tersenyum miring melihat ketua dari Ravloska dan mendekatinya.

"Eits yang di tunggu-tunggu udah dateng juga" ucap Marco ketua dari Ravloska.

"Mau lo apa?" tanya Aran to the point.

"Kita balapan, gimana kalo gue ambil motor kesayangan lo itu kalo gue menang?" ucap Marco dengan seringaian yang muncul di bibirnya.

"Deal, tapi kalo gue menang jangan pernah ganggu kehidupan anggota Black Wolf lagi" ucap Aran dengan nada dinginnya, Aran sudah bisa menebak siapa yang akan menang di arena balap ini dan menatap Marco dengan seringaiannya.

"Deal" ucap Marco tersenyum remeh lalu pergi mendekati motornya.

"Gimana? Kalian udah siap?" tanya Dhio pada Aran dan Marco.

"Oh tentu" ucap Marco dengan tampang songongnya, membuat Dhio muak melihatnya.

"Kalian udah tau rute nya kan?" tanya Dhio sekali lagi.

"Hm" ucap Aran lalu menaiki motornya dan mendekati Marco. Di tengah mereka berdua sudah berdiri wanita yang berpakaian kurang bahan, saat wanita itu mengibarkan bendera Aran dan Marco langsung melajukan motor mereka.

Untuk saat ini Aran selalu memimpin barisan pertama. Marco yang melihat itu tak tinggal diam, Marco kembali menambah kecepatan motornya sehingga Marco lah yang memimpin di barisan pertama. Aran membiarkan Marco memimpin barisan, saat garis finish di depan mata, Aran pun langsung menambah kecepatan motornya dan kembali memimpin barisan pertama hingga mencapai garis finish. Cowok itu membuka helmnya dan tersenyum remeh menatap ketua Ravloska itu.

"Shit" umpat Marco lalu melepas helmnya dengan kasar.

"Kalah lagi lo? Nggak malu apa setiap ngajak balapan selalu kalah" ucap Genta meremehkan Marco, Marco yang mendengar itu pun tersulut emosi, ia mengepalkan tangannya sampai buku-buku jarinya memutih dan memberi bogeman mentah pada Genta. Aran dan anggota Black Wolf lainnya terkejut melihat itu, Aran mengepalkan tangannya.

"Bangsat"

Bugh

Aran memberi bogeman tepat di rahang Marco sehingga membuat cowok itu jatuh tersungkur di tanah. Emosi Aran sudah mencapai ubun-ubun, Aran terus memukul Marco membabi buta.

Bugh

Bugh

Bugh

"Ran udah" ucap Genta melerai, namun tidak di dengarkan oleh Aran. Dhio dan Fino pun maju melerai Aran dan segera membawa cowok itu menjauhi Marco.

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now