Part 1

152K 6.9K 153
                                    

Jangan lupa komen dan votenya❣❣

📑📑📑

Naya sudah siap dengan seragam lengkapnya, hari ini dengan bujukan Rian akhirnya Naya mau juga ikut mos, padahal ia sama sekali tidak ingin ikut karena ia yakin pasti seniornya nanti pada galak semua.

Naya kembali memperhatikan dirinya di balik cermin, senyum indah dengan lesung pipi terbit di bibirnya. Membuat siapa saja akan pangling jika melihatnya.

"Nay, Ayah udah tunggu di bawah" ucap Satria lalu melenggang pergi meninggalkan kamar adiknya. Satria adalah kakak pertama dari Naya, kakak yang sangat-sangat menyebalkan menurutnya, walaupun begitu Naya juga sangat menyayangi kakaknya itu.

Kemarin malam Satria tidur di kamar Naya, siapa lagi jika bukan Naya yang meminta dengan rengekan yang membuat Satria pusing mendengarnya dan alhasil mau tak mau Satria juga harus menuruti keinginan adik kecilnya, kalau tidak ayahnya akan marah besar karena setelah itu pasti Naya akan menangis jika keinginannya tidak di turuti.

"Iya Bang, entar Naya nyusul" ucap Naya sedikit berteriak agar Satria bisa mendengarnya. Setelah di rasa semuanya sudah siap Naya pun bergegas turun ke bawah menginjaki anak tangga menuju ruang makan.

"Pagi" ucap Naya dengan wajah sumringah lalu menghampiri kedua lelaki itu dan mengecup pipi Rian dan Satria bergantian.

"Morning princess" ucap Rian tersenyum lalu mengecup kening Naya. Satria yang melihat itu memutar bola matanya malas dan melanjutkan sarapannya.

"Ya udah kamu sarapan dulu" ucap Rian dan di balas anggukan kepala dari Naya. Naya pun mengambil nasi goreng yang sudah tersedia di atas meja, setelah itu mereka pun makan dengan tenang, hanya suara sendok dan garpu yang bertautan di sana.

Setelah semuanya selesai dengan makanan masing-masing, Satria dan Naya berpamitan pada Rian.

"Ayah, Naya berangkat ke sekolah dulu ya" ucap Naya tersenyum dengan lesung pipinya. Rian mengusap pelan rambut Naya.

"Nanti sampe di sekolah Naya jangan lupa cari temen yang banyak, biar Naya nggak kesepian lagi" ucap Rian dengan tangan yang terulur mengusap rambut Naya.

"Siap ayah" ucap Naya sambil menghormat pada Rian dan membuat Rian terkekeh melihatnya.

"Ya udah kalian berangkat aja, entar telat loh" ucap Rian yang di balas anggukan kepala dari Naya dan Satria.

"Iya. Assalamualaikum" ucap Satria dan Naya bersamaan.

"Waalaikumsalam" jawab Rian. Setelah itu, mereka pun pergi keluar rumah menuju ke arah mobil yang sudah terparkir rapi di halaman rumahnya. Tak menunggu lama, Naya dan Satria pun langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil tersebut membelah jalanan yang sudah sangat ramai.

"Bang, Naya takut" cicit Naya dan membuat Satria menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Percaya sama Abang, kamu nggak bakalan di apa-apain kok, asal nurut sama perkataan senior kamu dan jangan bandel" ucap Satria dengan tangan yang terulur mengelus pelan rambut Naya.

"Iya Bang, Naya janji" ucap Naya tersenyum menatap ke arah Satria, sedangkan Satria hanya geleng-geleng kepala saja menatap tingkah adiknya yang menggemaskan itu.

Asik berbincang-bincang tak terasa Naya sudah sampai di parkiran sekolah, dan melihat sudah banyak sekali murid-murid berseragam SMP di sana. Naya turun dari mobil dengan takut-takut.

"Abang" cicit Naya yang sudah bergelayut manja di lengan Satria.

"Masih ingat kata Abang tadi?" Tanya Satria yang di balas anggukan kepala dari Naya.

ARANAYA (END)Where stories live. Discover now