5. Naira dan Geo

8K 192 8
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen 💚🥰

***

Diam-diam Naira mengikuti Geo pergi ke parkiran. Ia berniat mengajaknya jalan-jalan sekaligus untuk menghiburnya.

Ketika Geo sudah memasukkan kunci motor, Naira mempercepat langkahnya. Kemudian menepuk bahu Geo pelan.

"Lu ngapain disini?" tanya Geo berbalik badan, ia terkejut mendapati Naira yang sedang tersenyum polos.

"Jalan-jalan yuk," ucap Naira sambil duduk di jok motor Geo tanpa permisi.

Geo menatapnya malas. "Turun Nai, gue mau nongkrong."

"Nongkrong dimana? Gue ikut ya," balas Naira dengan mata berbinar-binar.

"Enggak! turun cepat," titah Geo.

"Mau ikut titik," kata Naira memegangi jok motor.

"Mau turun sendiri atau gue seret?"

"Ini seret saja," balas Naira mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar.

Tingkah Naira membuat Geo menggaruk kepalanya frustasi. "Awas saja ya kalau rese terus minta pulang." Geo memilih mengalah.

"Pakai helm dulu," timpal Geo memberikan Helm kepada Naira.

"Pakein," ucap Naira dengan manja. Untung saja di parkiran ada CCTV, jika tidak mungkin Geo sudah benar-benar menyeret Naira yang berlagak imut itu.

Geo menurutinya sambil menghela nafas panjang. Naira hanya tertawa kecil melihat Geo yang tampaknya tersiksa. Biarlah ia lebih menyukai wajah Geo yang seperti itu dibandingkan wajahnya semalam.

***

Tongkrongan Geo sangat tidak asyik. Pantas saja Geo mengingatkan Naira untuk tidak meminta pulang. Ia kira teman-teman Geo akan membicarakan hal menyenangkan namun mereka hanya sekelompok budak proker dari berbagai jurusan yang sama-sama menjadi koordinator seksi acara ospek.

Pertemuan mereka di cafe dengan menu utama ramen itu lebih terasa seperti rapat. Sepanjang mereka mengobrol, Naira hanya bisa menopang dagu sambil mangut-mangut berpura-pura paham.

"Sumpah muka lu familiar banget deh." Perkataan salah satu teman Geo menjadi pusat perhatian. Semua orang di meja mereka menengok kepada sang pemilik suara. Dia Boby, mahasiswa semester 4 jurusan manajemen.

"Muka dia memang pasaran," sambar Geo dengan nada meledek. Naira memelototi Geo sambil mengepalkan tangan.

"Lu yang punya akun MessyHer bukan si?" celetuk Boby membuat wajah Naira mendadak pucat pasi. Geo yang sebelumnya tertawa mengatupkan bibirnya seketika. Mereka berdua sama-sama berfirasat tidak enak.

"MessyHer? Yang Akun 21+ itu?" balas lelaki yang duduk di samping Naira. Seluruh teman Geo mulai paham apa yang dimaksudkan Boby. Mereka mulai mengamati Naira dari ujung rambut dan sukses membuatnya risih. Naira gugup, jangan-jangan semua orang di sana mengikuti akunnya.

"Gila ya lu?" Suara Naira sedikit meninggi. Ia ikut-ikutan nimbrung berpura-pura tidak terima agar tidak ketahuan. Mengapa bisa Boby mengenali dirinya. Padahal semua foto di akun tersebut hanya memperlihatkan badan Naira saja, kecuali jika mereka membeli link khusus darinya.

"Cewek gue enggak main twitter sama sekali. Mata lu buram kali Bob kebanyakan nonton bokep." Naira terkejut mendengar Geo yang membelanya sekaligus mengaku-ngaku sebagai pacar.

"Maaf saja ni kalau gue buat kalian berdua tersinggung. Tapi muka lu mirip banget. Gue pernah beli kontennya, bentar gue cari dulu," ucap Boby sambil sibuk mencari sesuatu di ponselnya. Kecuali Geo dan Naira, mereka menunggu Boby dengan wajah berseri-seri. Pikir mereka, lumayan dapat konten gratis.

Positif!Where stories live. Discover now