12. Pelanggan Gila (18+)

14.8K 186 11
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen 

!!WARNING!!

Beberapa adegan mungkin akan membuat sebagian orang tidak nyaman 

****

Seharusnya Naira tahu jika Boby bukan orang biasa. Dari gaya berpakaiannya saja harusnya Naira tau jika Boby ini orang kaya yang tidak boleh diremehkan.

Sial sekali, disaat-saat genting seperti ini tidak ada yang bisa menolongnya. Naira tidak memberitahu perintah Boby kepada Mark atau Geo. Ia putuskan untuk menderita sendirian agar masalah itu cepat selesai.

Boby benar benar menepati janjinya, ia menjemput Naira tepat jam 7 di depan kosan.

Sekarang Naira  terjebak di dalam ruang karoke besar bersama Boby.

Awalnya Naira tidak menaruh curiga saat Boby mengajaknya masuk ke sebuah karoke dan bar di daerah Senopati. Tempat itu tampak biasa saja dari luar. Setelah ia masuk semakin dalam ke koridor, ia mulai merasa aneh.

Ternyata firasatnya benar. Ini bukan ruang karoke biasa. Naira sudah menyapu pandang seluruh ruangan yang ternyata di balik tembok ada sebuah kamar. Sudah bisa dipastikan pasti karoke ini adalah karoke plus plus.

"Kok mukanya tegang gitu si? Biar rileks kita nyanyi dulu gimana?" tanya Boby mengambil remot di meja lalu memencet tombol menu.

"Sorry Kak, langsung aja ke intinya. Kakak mau ganti rugi berapa?" balas Naira dengan ketus. Ia risih lama lama disini.

Boby tersenyum, kemudian menyender ke sofa sambil menghela nafas. "Gue mau jadi partner konten lu," ucap Boby penuh percaya diri.

Naira membuang muka sejenak, ia tidak bisa lagi menahan kesalnya.
"Udah gue bilang gue bukan akun bokep yang lu curigain itu!" bentak Naira muak dan murka. Jika ada sutrada disini, mungkin ia sudah di rekrut langsung untuk main film. Aktingnya sangat natural.

Boby bangkit, membenarkan posisi agar sejajar dengan Naira. Kemudian ia mencengkram pipi Naira dengan satu tangan saja. Naira sangat syok akan perlakuan agresif Kakak tingkatnya itu. Mental Naira langsung ciut serta badannya melemas. Otaknya menyuruh lawan dan lari segera mungkin darisana tapi anehnya kakinya tidak mau bekerja sama sekali.

Cengkraman Boby makin kuat, ia juga menggerakkan kepala Naira ke kanan dan kiri, sedang fokus menganalisis wajahnya.

"Gue gak salah! Lu itu MessyHer!Semua video lu udah gue tonton. Gue itu penggemar sejati lu. Mungkin 7O persen penjualan lu itu gue yang beli."

Naira terbelalak, ia coba mengingat setiap pelanggan loyalnya. Ia memang memiliki beberapa pelanggan yang bisa dibilang fanatik. Mereka bahkan rela meminta konten eksklusif dan membayarnya dengan sejumlah uang yang banyak.

"Naira...aku senang banget bisa ketemu kamu," ucap Boby melepaskan cengkramannya kemudian memeluk Naira erat. Gaya berbicara Boby berubah drastis.

Tentu saja hal itu lebih membuat Naira takut. Boby seperti orang yang berbeda dari sebelumnya. Ia mirip sosiopat gila layaknya di film film.

"Kamu gak usah takut. Aku itu orang baik dan pastinya bisa muasin hasrat kamu selama ini. Emang kamu gak bosan main pakai jari mulu?" tanya Boby sambil tersenyum. Naira masih sibuk mengatur nafas, ia berusaha berpikir untuk kabur.

"Sekarang kamu bisa lepasin semua hasrat kamu ke aku. Aku gak keberatan kok kalau gak dibayar. Semua uang penjualan konten tetap masuk ke dompet kamu," sambar Boby  lagi makin membuat mata Naira melebar.

"Kak! Saya Naira adik tingkat Kakak. Sadar dong Kak!" seru Naira. Ia bangkit mengambil tasnya dimeja. Lalu berjalan ke arah pintu. Sialnya, pintu itu terkunci. Naira menengok ke belakang mendapati Boby yang tengah tersenyum penuh kemenangan. 

Positif!Where stories live. Discover now