Rendy Kembali

2.7K 15 2
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ayaka dan Rehan bergegas menuju mobil yang terletak di parkiran sekolah.

“Kamu serius mau ke sana?” tanya Rehan meyakini Ayaka.

“Iya. Kalau kamu enggak mau antar biar aku sendiri saja,” jawab Ayaka.

Ayaka hendak pergi meninggalkan Rehan. Namun, Rehan mencengkeram tangannya dan berdiri di depannya.

“Biar aku antar,” ucap Rehan.

Ayaka dan Rehan kembali berjalan menuju mobil. Sesampainya di depan mobil, Rehan membuka pintu untuk Ayaka. Kemudian Rehan masuk dan duduk di samping Ayaka.

Rehan menjalankan mobil, lalu pergi meninggalkan sekolah. Mobil Rehan melaju dengan kecepatan sedang sebab Rehan ingin berduaan lebih lama bersama Ayaka.

Rehan menyalakan radio, memutar lagu kesukaan Ayaka. Namun, Ayaka hanya diam dan pandangan terus tertuju ke luar.

“Kamu kenapa?” tanya Rehan.

Ayaka melirik sekilas. “Enggak papa,” jawab Ayaka lalu kembali memalingkan wajah.

Rehan menghela napas, ia mencoba mengerti sikap Ayaka. Mungkin dia sedang tidak mood atau ada suatu masalah yang membuat Ayaka menjadi seperti ini.

***

50 menit kemudian.

Ayaka dan Rehan sampai di kediaman keluarga Yokohama. Rehan memarkirkan mobil, kemudian membuka pintu untuk Ayaka.

Ayaka keluar dan berjalan menuju pintu masuk, sedangkan Rehan berusaha menjajarkan posisinya dengan Ayaka.

Rehan tidak mau Ayaka terluka dan ia akan selalu berada di samping Ayaka, melindunginya dari Rendy.

Ayaka mengetuk pintu, kemudian seorang pembantu membukakan pintu dan menyuruh Ayaka masuk.

Ayaka berjalan menuju halaman belakang, dari kejauhan ia melihat ibunya sedang berkumpul bersama kakek dan nenek serta satu laki-laki yang tampak asing untuknya.

“Siapa pria itu?” batin Ayaka.

Ayaka terus berjalan hingga sampai di halaman belakang. Sesampainya di sana, Ayaka disambut oleh kakek dan nenek yang menyuruhnya duduk di hadapan pria asing yang mengenakan jas berwarna hitam.

“Kenapa nenek menyuruh aku ke sini?” tanya Ayaka bingung.

“Kami ingin mengenalkan kamu dengan ayah tirimu,” jawab Lisa seraya tersenyum.

“Dia adalah Ayah Tirimu. Rendy Yokohama, selama ini dia pergi ke Jepang untuk melanjutkan studi belajar yang tertunda.” Yokohama menjelaskan, sedangkan Ayaka hanya diam seraya menatap Rendy.

Rendy membalas tatapan Ayaka, lalu tersenyum seringai. “Mulai sekarang saya adalah Ayahmu dan kamu harus mematuhi semua perintah saya!” tegas Rendy.

“I-iya,” jawab Ayaka gugup.

Ayaka memalingkan tatapannya ke Rehan yang berdiri di belakangnya, lalu Ayaka memberikan isyarat untuk Rehan membawanya pergi dari tempat terkutuk ini.

“Aku mau kerja kelompok jadi aku izin pamit dulu,” ungkap Ayaka.

Ayaka bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Rehan.

“Tunggu!” seru Rendy membuat langkah Ayaka terhenti.

“Ada apa?” tanya Ayaka tanpa menoleh ke Rendy.

“Kalian pacaran?” tanya Rendy menatap Ayaka dan Rehan bergantian.

“Iya,” jawab Rehan menampilkan wajah sinis.

“Hmmm, bukankah kamu putra dari keluarga Nugroho? Berani sekali kamu mendekati putriku,” kata Rendy lalu berjalan mendekati Rehan.

“Memangnya kamu siapa? Kamu cuman ayah tirinya dan kamu tidak berhak untuk mengatur Ayaka!” tegas Rehan tidak terima.

“Tugas seorang Ayah adalah melindungi putrinya dan saya harus melindungi Ayaka dari pria bajingan seperti kamu,” sahut Rendy tidak mau kalah.

Rendy berdiri di samping Ayaka namun tiba-tiba Rendy merangkul Ayaka dan mencengkeram bahunya.

Ayaka terkejut, ia menatap Rendy dengan mata terbelalak. Sedangkan Rendy membalasnya dengan sebuah senyuman.

“Kamu sangat seksi. Kamu lebih cocok menjadi istriku, ketimbang menjadi anak tiriku.” Rendy berbisik di telinga Ayaka.

Seketika Ayaka merinding. Ayaka menelan saliva dan menyingkirkan tangan Rendy dari bahunya, lalu Ayaka berlari menuju Rehan dan berdiri di belakang Rehan.

“Ayo kita pergi.”

Ayaka menarik tangan Rehan dan membawanya pergi dari tempat itu, sedangkan Rendy meratapi kepergian Ayaka sembari tersenyum licik.

“Aku pastikan kamu akan menjadi milikku dan aku akan mengejar mu hingga ke ujung dunia sekalipun!” seru Rendy dalam hatinya.

Rendy berbalik dan berjalan mendekati keluarganya yang menatap dengan wajah heran.

“Ada apa?” tanya Lisa.

“Enggak papa,” jawab bohong Rendy.

Rendy duduk di samping Rasta, lalu meraih tangan Rasta.

“Aku minta maaf karena telah meninggalkanmu. Biarkan aku menebus kesalahanku,” tutur Rendy.

Rendy menatap pupil mata Rasta, kemudian Rendy menggenggam jari-jemarinya.

“I-iya, aku mengerti.”

Rasta menunduk malu, ia tidak sanggup menyembunyikan kebahagiaannya. Selama ini dia selalu menunggu Rendy meskipun ia tidak yakin Rendy akan kembali dan memperbaiki rumah tangganya.

Tapi penantiannya tidak sia-sia karena Rendy kembali dan berjanji untuk menebus kesalahannya 10 tahun lalu.

Terjebak Gairah Ayah TiriWhere stories live. Discover now