Kasih Sayang

655 10 0
                                    

Rendy membaringkan Ayaka di tempat tidur, lalu menarik selimut dan menutup setengah badan Ayaka.

“Kamu istirahat,” ujar Rendy.

Ayaka mengangguk pelan, bola matanya menatap Rendy dengan nanar. Kemudian ia tersenyum dan menggenggam jari-jemari Rendy.

“Maafin aku,” ucap Ayaka.

“Kamu gak salah. Ini semua gara-gara obsesi aku,” sahut Rendy.

Rendy mengusap tangan Ayaka, lalu melepaskannya perlahan. Rendy pergi meninggalkan kamar dan berjalan menuruni anak tangga.

Rendy menuju dapur, mengambil kain dan mangkok berisi air dingin. Kemudian Rendy kembali menaiki anak tangga dan masuk ke kamar.

Rendy duduk di samping Ayaka, kemudian ia membasahi kain tersebut menggunakan air dingin dan meletakkannya di kening Ayaka.

“Kita ke dokter aja ya? Aku takut kamu kenapa-napa,” usul Rendy.

Ayaka menggeleng kecil. “Gak mau. Aku cuman mau dirawat sama kamu,” jawab Ayaka.

Rendy menghela napas, mau tak mau dia terpaksa mengikuti keinginan Ayaka. Rendy baring di samping Ayaka dan melingkarkan kedua tangannya di perut Ayaka.

“Tidur ya, sayang. Biar aku yang jagain kamu dan calon anak kita,” tutur Rendy.

“Aku mau tidur di tangan kamu,” ungkap Ayaka dengan mata berbinar.

Rendy merentangkan tangan, lalu Ayaka meletakkan kepalanya di atas tangan Rendy. Kemudian Ayaka memeluk Rendy dan mengendus aroma tubuh Rendy.

“Kenapa, sayang?” tanya Rendy sambil mengusap rambut Ayaka.

“Badan kamu bau. Belum mandi ya?” tanya balik Ayaka.

“Hehe, aku gak sempet mandi. Dari tadi sibuk cari kamu,” jawab Rendy.

“Maaf kalo aku nyusahin kamu. Seharusnya kamu gak usah cari aku,” ucap Ayaka.

“Kamu lagi hamil. Keselamatan kamu dan calon anak kita adalah yang terpenting bagi aku,” sahut Rendy.

“Kamu sayang sama aku?” tanya Ayaka.

“Kalo aku gak sayang, ngapain aku sampai bunuh Ibu kamu? Aku beneran sayang dan cinta sama kamu,” jawab Rendy.

Ayaka pun terdiam. Ia kembali teringat dengan mendiang Ibunya. Ia merasa jadi anak paling durhaka karena menikahi Ayah Tirinya sendiri. Sebenarnya ia mau benci Rendy tapi hatinya tidak bisa dan anaknya pun butuh sosok Ayah. Dia tak mau anaknya juga kehilangan figur seorang Ayah, sepertinya.

“Maafin aku, Bu ...”

Ayaka berkata dalam hati. Tidak lama, matanya pun terpejam dan Rendy mengusap rambut Ayaka dengan lembut. Rendy juga memeluk Ayaka dan membiarkan Ayaka semakin nyaman di pelukannya.

***

Cahaya matahari menusuk kedua bola mata. Ayaka mengerjap dan membuka mata perlahan. Malam yang gelap kini berubah jadi terang. Ayaka terbangun dan mencari Rendy yang tidak ada di sampingnya.

“Kak Ren ke mana ya? Tumben dia gak bangunin aku,” ucap Ayaka.

Ayaka beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, lalu memperlihatkan Rendy diri di ambang pintu bertelanjang dada dan tanpa mengenakan handuk.

“Argh!!” Ayaka berteriak. Kedua tangannya menutup mata dan berbalik membelakangi Rendy.

Rendy memandang Ayaka sambil tersenyum seringai, kemudian Rendy mendekati Ayaka dan sengaja berdiri di hadapannya.

“Gimana tubuh aku? Seksi kan?” tanya Rendy sambil berusaha menyingkirkan tangan yang menutup kedua mata Ayaka.

“Apa-apaan sih kamu! Ini masih pagi tapi kelakuan kamu kayak malam hari,” gerutu Ayaka.

“Loh, aku habis mandi. Wajar dong kalo gak pake baju,” timpal Rendy.

“Minimal pake handuk biar si kecil gak keliatan,” jawab Ayaka.

“Punya aku besar kali. Udah besar, perkasa pula. Buktinya kamu langsung isi,” ucap Rendy.

“Tapi selama kita bulan madu kan kamu selalu minta jatah. Setiap hari dan beberapa ronde jadi wajarlah kalau aku hamil,” sahut Ayaka.

Ayaka masih menutup matanya, sedangkan Rendy terus menggoda Ayaka dan berusaha menepis tangan yang menutup mata Ayaka.

“Kamu gak mau makan es krim?” tanya Rendy.

“Gak mau!” ketus Ayaka.

“Kenapa?” tanya Rendy lagi.

“Gak enak. Rasanya amis dan bau pandan,” jawab Ayaka.

Ayaka meninggalkan Rendy lalu keluar kamar, sedangkan Rendy hanya menggeleng melihat kelakuan istrinya. Padahal Ayaka sudah sering merasakan keperkasaan si kecilnya tapi Ayaka masih sungkan melihat dirinya tanpa memakai busana.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Apr 05 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Terjebak Gairah Ayah TiriWo Geschichten leben. Entdecke jetzt