Rehan & Ayaka

2.5K 14 1
                                    

Ayaka dan Rehan berada di dalam mobil, mereka bergegas meninggalkan kediaman Yokohama karena takut Rendy mengejarnya.

Ayaka terdiam meratapi jalan, sedangkan Rehan fokus mengemudi dan sesekali melirik Ayaka yang membisu setelah bertemu Rendy.

“Kamu kenapa? Semenjak ketemu sama Ayah Tirimu jadi diem aja,” tanya Rehan membuyarkan Ayaka dari lamunannya.

“Enggak papa,” jawab Ayaka.

Ayaka berbohong, ia tidak mungkin memberitahu Rehan tentang ucapan Rendy. Ia tidak menyangka jika Rendy akan mengucapkan hal yang membuat bulu kuduknya merinding hingga detik ini.

“Bagaimana bisa laki-laki sepertinya menjadi Ayahku? Kenapa Ibu mau balikan dengannya?”Ada berbagai pertanyaan yang memenuhi otaknya. Namun, Ayaka enggan mengutarakan pertanyaannya karena takut mengganggu kebahagiaan Ibunya.

“Kamu mau ke mana? Balik ke rumah atau gimana?” tanya Rehan lagi.

Ayaka melirik dan menatap Rehan dengan nanar. “Aku boleh nginep di rumah kamu?” tanya Ayaka membuat Rehan terdiam sejenak.

“Boleh, apa sih yang enggak boleh buat pacarku ini.” Rehan tersenyum menggoda, lalu meraih tangan Ayaka.

Rehan mencium punggung tangan Ayaka, kemudian menggenggam jari-jemarinya dengan erat.

“Kamu tau? Aku cinta sama kamu dan sampai kapanpun aku akan memperjuangkan hubungan kita,” tutur Rehan.

Sebuah senyuman tipis terukir di bibir Ayaka, ia bersyukur memiliki pacar seperti Rehan. Tidak hanya tampan, Rehan juga memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Bahkan keluarganya menjadi penyumbang dana terbesar untuk sekolah mereka.

Sesampainya di kediaman Nugroho, Rehan memberhentikan mobilnya lalu bergegas keluar dan membuka pintu mobil untuk Ayaka.

“Silakan turun tuan puteri.” Rehan membungkuk seraya mengulurkan tangan, Ayaka menerima uluran Rehan dan menggenggamnya.

Ayaka turun dari mobil, lalu berjalan menuju rumah yang sangat elegan dan di desain khusus oleh arsitektur terkenal asal Belanda.

“Assalamualaikum, Bunda.” Rehan mengetuk, kemudian masuk ke dalam dan mencari keberadaan Bunda. Sedangkan Ayaka mengikuti Rehan dengan langkah sedikit berat, ia takut Bunda tidak merestui hubungannya.

“Waalaikumsalam,” jawab Bunda.

Bunda muncul dari arah dapur, berjalan mendekati Rehan dan Ayaka yang berada di ruang tamu.

“Ini Ayaka ya?” tanya Bunda menatap Ayaka dari ujung kepala hingga kaki.

“Iya, Bunda. Ini Ayaka, pacar aku.” Rehan mengenalkan Ayaka yang terlihat canggung.

“Kamu cantik. Pantas Rehan jatuh cinta sama kamu,” puji Bunda seraya melontarkan senyuman.

“Bunda juga cantik,” puji balik Ayaka.

Ayaka mencoba tenang walaupun jantungnya berdetak kencang. Untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Bunda karena biasanya setiap Ayaka main, Bunda sedang pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnisnya.

“Aya mau nginep di sini, Bun. Boleh?” tanya Rehan to the point.

“Asal tidurnya enggak berdua sama kamu,” jawab Bunda.

“Yah bunda ... Padahal Rehan mau kasih cucu buat bunda,” sahut Rehan.

“Belajar dulu yang benar baru boleh kasih cucu!” tegas Bunda.

“Belajar bikin anak ya?” Rehan tersenyum jahil. Seketika Rehan mendapatkan tatapan tajam dari Bunda dan Ayaka.

“Daripada kamu bawel, mending bantu bunda bikin kue.” Bunda menarik Rehan dan membawanya menuju dapur, sedangkan Ayaka terpaku melihat kelakuan Rehan yang tidak berbeda jauh saat bersamanya.

“Ayaka, kenapa diem aja? Ayo bantu juga!” titah bunda membuyarkan lamunan Ayaka.

“Iya, Bunda.”

Ayaka bergegas menyusul Rehan, lalu Ayaka memakai celemek yang telah bunda sediakan. Setelah itu, Ayaka memasukkan beberapa adonan ke dalam wadah yang telah disediakan.

“Ngapain sih bikin kue? Kenapa enggak beli aja?” tanya Rehan.

“Kalau kamu enggak ikhlas, enggak usah bantu. Lagi pula, Ayaka juga enggak keberatan membantu bunda di dapur.” Bunda menjawab seraya melirik Ayaka, sedangkan Ayaka membalasnya dengan senyuman.

“Ah bunda, aku kan mau berduaan sama Ayaka. Bunda engga peka deh!” seru Rehan jengkel.

Rehan memonyongkan bibirnya hingga lima cm, sedangkan Bunda menghela napas dan menggeleng melihat kelakuan putranya.

Bunda memang sengaja ingin menguji Ayaka karena bagaimanapun ia harus memilih calon terbaik untuk putranya, ia tidak mau Rehan jatuh ke tangan perempuan yang salah.

Terjebak Gairah Ayah TiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang