Ziarah Ke Makam

355 4 0
                                    

Setelah selesai berfoto, Ayaka dan Rendy memilih masuk ke mobil. Mereka sengaja berpencar dengan Yokohama dan Lisa karena Ayaka mau berkunjung ke makam Rasta serta Bayu yang berada di penjara.

Rendy mengemudikan mobilnya menuju tempat pemakaman umum, Ayaka fokus melihat foto Ibunya dalam dompet.

“Seandainya Ibu masih ada, kebahagiaan Aya lebih lengkap.”

Ayaka mengusap foto Rasta, sedangkan Rendy melirik Ayaka yang menampilkan wajah sedih saat menatap foto Rasta. Sejujurnya Rendy ingin jujur tentang kejahatannya bahwa dialah yang telah meracuni minuman Rasta, tapi Rendy tidak mau Ayaka membencinya.

Sampai saat ini Rendy masih bersembunyi dari kejahatannya dan semua orang mengira bahwa pembantunya yang telah memberikan racun pada Rasta.

Rendy memberhentikan mobilnya di depan pemakaman umum. Rendy keluar dan membukakan Ayaka pintu. Ayaka keluar dari mobil sambil menggenggam tangan Rendy.

Ayaka dan Rendy memasuki pemakaman. Mereka berjalan menuju makam Rasta yang terletak tidak jauh dari pintu makam.

Sesampainya di depan makam Rasta, Ayaka dan Rendy berjongkok. Ayaka memegang batu nisan Rasta, sedangkan Rendy membersihkan kuburan Rasta dan mencabut rumput liar yang tumbuh di kuburan Rasta.

“Ibu ... Ayaka berhasil lulus dengan nilai tertinggi,” ucap Ayaka.

“Ayo, kita bacakan surah Yasin untuk Ibumu,” ajak Rendy.

Ayaka mengangguk. Setelah itu, Ayaka dan Rendy membacakan surah Yasin. Ayaka mencoba menahan isak tangisnya dan melafalkan surah Yasin dengan lugas.

Setelah selesai membaca surah Yasin, Rendy dan Ayaka menaburkan bunga serta menyiramkan air mawar ke kuburan Rasta.

“Ibu, Aya pamit ya. Semoga Ibu tenang di sana. Habis ini Ayaka mau berkunjung ke lapas Ayah,” ungkap Ayaka.

Ayaka tersenyum, kembali mengusap batu nisan. Matanya berkaca-kaca dan air mata mengalir membasahi pipinya.

“Jangan nangis, sayang. Ibu pasti enggak suka lihat kamu menangis,” ujar Rendy.

Rendy mengusap pipi Ayaka dan menghapus air matanya. Ayaka hanya diam dan meratapi kuburan Rasta.

“Bu, sebenarnya siapa yang sudah kasih racun di minuman Ibu? Aku masih butuh Ibu tapi Ibu meninggalkan aku begitu cepat.” Ayaka berkata lirih, air matanya semakin mengalir dengan deras. Ayaka mencium nisan Rasta dan terus mengusapnya.

Rendy mematung menatap Ayaka. Dia semakin merasa bersalah karena telah membunuh Rasta, tapi dia tidak punya cara lain untuk mendapatkan Ayaka.

“Maafkan aku, Ta. Aku berjanji akan menjaga Ayaka sampai akhir hayat. Aku tidak akan mengulangi kesalahan aku untuk kedua kalinya,” batin Rendy.

Rendy menunduk, menghela napas berat. Dia tersenyum kecil dan berdiri tegak.

“Ayo, kita pulang. Katanya mau menjenguk Ayahmu jadi jangan sampai terlalu sore,” ujar Rendy pada Ayaka.

Ayaka mengangguk, ia kembali berdiri dan tersenyum kecil.

“Aku pamit ya, Bu. Assalamualaikum,” ucap Ayaka.

Ayaka berbalik dan berjalan menjauhi kuburan Rasta, sedangkan Rendy mengikuti Ayaka dan keluar dari pemakaman.

Rendy dan Ayaka masuk ke mobil, lalu Rendy menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan pemakaman tersebut.

Ayaka bersandar di kursi mobil, ia tidak memiliki tenaga karena begitu merindukan Ibunya. Ayaka ingin melihat Ibunya sekali saja walaupun hanya dalam mimpi.

“Kenapa ya Tuhan selalu ambil orang yang aku sayang?” tanya Ayaka.

Ayaka termenung, air matanya kembali mengalir. Rendy melirik Ayaka dan memberikan tisu untuknya.

“Kamu enggak boleh menyalahkan Tuhan. Itu semua sudah takdir dan enggak ada manusia yang bisa melewati garis yang sudah Tuhan berikan,” ujar Rendy.

“Aku tahu tapi kenapa harus secepat ini? Aku masih butuh kasih sayang Ibu. Aku mau memenuhi keinginannya,” kata Ayaka.

“Kamu masih bisa memenuhinya meskipun dia sudah ada di sampingmu. Sekarang kamu cukup mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Rendy bijak.

Ayaka terdiam dan menatap Rendy sejenak, lalu Ayaka memalingkan pandangannya ke jendela mobil. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang tapi keramaian Jakarta tidak mampu mengusir kesepian hatinya. Hidupnya memang jauh lebih baik setelah kepergian Ibu tapi dunianya tetap hancur.

Terjebak Gairah Ayah TiriWhere stories live. Discover now