Bertemu Ayah Kandung

326 3 0
                                    

Ayaka dan Rendy duduk di meja tunggu. Tidak lama, Bayu datang dan duduk di hadapan Ayaka serta Rendy.

Bayu memandang Rendy dari ujung kepala hingga kaki, sedangkan Rendy membalas tatapan Bayu dengan wajah datar tanpa ekspresi.

“Siapa kamu? Kenapa kamu datang bersama anak saya?” tanya Bayu.

“Dia Rendy, mantan suami Ibu.” Ayaka memperkenalkan Rendy.

“Jadi, dia suami baru Ibu?” tanya Bayu.

Ayaka mengangguk. Seketika suasana menjadi hening. Bayu menatap Rendy dengan wajah sinis, dan Rendy membuang mukanya ke arah lain.

“Apa tujuan kamu datang ke sini? Kamu mau menertawakan saya?” tanya Bayu.

“Saya datang ke sini ingin meminta izin padamu. Saya mau melamar Ayaka,” jawab Rendy terus terang.

“Melamar? Kamu gila? Ayaka itu anak tiri kamu! Kalian tidak bisa menikah!” pekik Bayu.

“Saya tahu tapi saya akan tetap menikahi Ayaka dan saya tidak butuh persetujuan darimu. Saya cuman mau kamu menjadi wali,” ucap Rendy santai.

“Saya tidak mau! Sampai kapan pun anak saya tidak akan menikah dengan kamu!” tolak Bayu.

Rendy tersenyum seringai. Dia melirik Bayu dengan wajah merendahkan.

“Kalau kamu mau menjadi wali Ayaka, saya akan membebaskan kamu dari penjara,” ungkap Rendy.

“Membebaskan? Bagaimana caranya?” tanya Bayu bingung.

“Saya akan menebus kamu dengan uang. Tapi kamu harus bersedia menjadi wali di pernikahan kami,” jawab Rendy.

Bayu pun diam, ia bingung harus menjawab apa. Dia ingin bebas tapi dia tidak mau mengorbankan anaknya lagi.

“Gimana? Kamu mau?” tanya Rendy.

Bayu memandang Ayaka dengan wajah penuh tanda tanya, Ayaka memandang Bayu dengan mata berbinar. Dia mencoba meyakini Bayu bahwa dirinya baik-baik saja walaupun menikah dengan Rendy.

“Ayah jangan khawatir. Kak Ren itu baik. Dia sayang sama Ayaka dan Ayaka yakin dia bisa jadi suami yang baik,” kata Ayaka.

“Tapi cowok kayak dia biasanya punya banyak pacar. Ayah takut kamu hanya dipermainkan olehnya,” tutur Bayu.

“Kamu tenang saja ... Saya tidak gila perempuan seperti kamu,” sahut Rendy.

Bayu menghela napas berat, berusaha merilekskan pikiran sebelum memberi keputusan terkait restunya.

“Baik, saya merestui hubungan kalian. Tapi dengan satu syarat, kamu tidak boleh berpoligami,” ujar Bayu.

“Itu pasti,” sahut Rendy.

Rendy beranjak dari kursi dan melangkah menuju luar, Ayaka menggeleng melihat sikap Rendy yang tidak sopan.

“Ayah, maafin Kak Rendy ya. Kak Rendy memang begitu orangnya,” tutur Ayaka.

“Iya, enggak masalah. Kamu hati-hati ya, sayang. Jaga diri kamu baik-baik,” ujar Bayu sambil membelai rambut Ayaka.

Ayaka tersenyum, lalu mencium punggung tangan Bayu. Setelah itu, Ayaka menyusul Rendy yang berjalan menuju parkiran.

“Kamu kenapa kayak gitu sih sama Ayahku? Dia baik loh tapi sikap kamu enggak sopan,” gerutu Ayaka.

“Ngapain sopan ke dia? Ayah kamu kurang ajar sama aku,” sahut Rendy.

Rendy mengabaikan Ayaka, lalu masuk ke mobil. Ayaka menghela napas dan ikut masuk ke dalam mobil, Ayaka duduk di samping Rendy yang masih mematung.

Rendy menancapkan pegas mobil dan pergi meninggalkan kantor polisi tersebut. Sepanjang perjalanan, Rendy hanya diam dan mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan.

“Jadi, Ayahnya Ayaka adalah tangan kanannya Bagas Nugroho. Pantas namanya terdengar familier di telingaku,” batin Rendy.

Mata Rendy melotot tajam. Emosinya memuncak setelah mengetahui siapa Ayah kandung Ayaka. Dia tidak menyangka akan kembali berurusan dengan anak buah Bagas. Dahulu dia dan Ayahnya menyingkirkan Bagas beserta seluruh anak buahnya tapi ternyata ada satu orang yang selamat dan orang tersebut adalah Bayu.

Terjebak Gairah Ayah TiriWhere stories live. Discover now