Ayaka Lulus

373 5 0
                                    

Beberapa hari kemudian.
Ayaka memakai baju toga dan duduk di barisan murid-murid yang juga memakai baju toga. Hari ini hari kelulusan serta perpisahan dengan para guru dan murid satu angkatan.

Ayaka menunggu acara penyerahan penghargaan kepada murid yang berhasil memperoleh nilai tertinggi satu angkatan.

“Acara berikutnya penyerahan penghargaan kepada para siswa dan siswi yang berprestasi. Kepada saudari Ayaka Vidyanata dari kelas dua belas IPA harap naik ke atas panggung,” panggil pembawa acara.

Seluruh mata tertuju pada Ayaka, mereka memandang Ayaka sambil tepuk tangan. Ayaka mengukir senyuman dan melangkah menaiki panggung. Ayaka bersalaman dengan para guru yang berbaris di atas panggung, lalu Ayaka berdiri di antara kepala sekolah dan wali kelasnya.

“Selamat atas penghargaannya ya, semoga kamu semakin pintar. Jangan kendor belajarnya,” ujar kepala sekolah.

“Iya, Bu.” Ayaka mengangguk, kemudian menerima piala dan medali dengan senang hati. Setelah itu, Ayaka berfoto bersama kepala sekolah dan para guru.

Ayaka mengukir senyuman paling bahagia di depan kamera. Setelah selesai berfoto, Ayaka turun dari panggung dan berlari menuju Rendy yang berdiri di dekat panggung.

Saat berada di hadapan Rendy, Ayaka lompat dan mendekap Rendy dengan erat. Rendy menangkap tubuh Ayaka supaya tidak jatuh ke aspal. Rendy membelai rambut Ayaka dan mencium rambut harumnya.

“Selamat atas kelulusannya, sayang. Sebentar lagi kamu akan masuk ke dunia yang sesungguhnya. Kamu jangan menyerah! Kamu masih punya aku yang siap mendukung kamu menggapai cita-cita!” ujar Rendy.

Ayaka mengangguk kecil. “Iya, aku akan semangat demi Ibu.”

Ayaka melepas pelukannya, memandang Rendy serta Kakek dan Neneknya secara bergantian. Dia bersyukur memiliki keluarga tiri yang sayang padanya, bahkan kasih sayang mereka lebih besar dari kasih sayang dari keluarga Ayah kandungnya.

“Selamat atas penghargaannya ya, Nak. Nenek bangga punya cucu pintar kayak kamu,” ungkap Lisa sambil tersenyum.

“Iya, Nek. Makasih atas dukungan yang telah kalian berikan. Tanpa bantuan dana dari kalian, aku pasti putus sekolah.” Ayaka berkata lirih, ia tidak bisa membayangkan nasibnya jika tidak masuk ke keluarga Yokohama. Mungkin dia sudah hidup luntang-lantung sekarang karena tidak ada satu pun kerabat kandung yang baik.

“Selama kami masih hidup, kami akan menjaga kamu. Pokoknya kamu enggak boleh menyerah dalam hal apa pun!” seru Lisa.

Lisa merangkul Ayaka, membelai kepalanya dengan lembut. Sedangkan Rendy dan Yokohama ikut terharu melihat kedekatan Lisa dengan Ayaka.

“Permisi, maaf ganggu. Bapak mau saya foto?” tanya seorang fotografer.

“Boleh,” jawab Rendy.

“Baik, Pak. Silakan atur posisi ya,” ucap fotografer keliling tersebut.

Rendy merangkul Ayaka dan memusatkan tatapannya ke wajah cantik Ayaka, sedangkan Yokohama juga merangkul Lisa dan mengukir senyuman paling bahagia.

“Satu, dua, tiga.”

Fotografer memotret keluarga Yokohama yang terlihat begitu mesra membuat semua orang iri melihatnya termasuk Rehan yang memantau Ayaka dari kejauhan. Rehan tidak bisa mendekati Ayaka karena ada Yokohama yang mengawasi gerak-geriknya.

“Kamu masih cinta sama Ayaka?” tanya Raina yang muncul secara tiba-tiba.

Rehan melirik Raina sekilas, kembali memandang Ayaka dengan wajah sendu. Rehan cemburu melihat Ayaka dirangkul mesra oleh Rendy, dan seharusnya dia yang berada diposisi Rendy saat ini.

“Sudahlah, Ayaka juga sudah bahagia. Sekarang saatnya kamu move-on dari Ayaka. Mau sampai kapan kamu gamon sama dia? Dia juga enggak peduli sama perasaan kamu,” tutur Raina menasihati Rehan.

“Lo enggak tahu apa-apa tentang perasaan gua! Berhenti ganggu hidup gua karena hati gua cuman milik Ayaka!” seru Rehan.

Rehan melangkah menuju mobil, sedangkan Raina mengejar Rehan serta mencengkeram tangannya. Namun, Rehan menepis tangan Raina dan kembali melangkah.

“Rehan!” Raina memanggil Rehan tapi Rehan mengabaikannya. Rehan masuk ke mobil, lalu dia menjalankan mobilnya dan pergi dari sekolah.

Terjebak Gairah Ayah TiriWhere stories live. Discover now