Bagian 7. Gadis Bernama Amelia

1.3K 353 47
                                    

Doakan aku pulih segalanya ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Doakan aku pulih segalanya ya. Biar bisa bantu Arrasid lebih banyak lagi. Mungkin hari ini giliran kalian membantunya.

Melangkah bersama teman, pergi bekerja, piknik atau sekedar ngopi-ngopi santai, menyenangkan bukan?

Membersamai langkah kecilnya yang sering kali bahkan tidak kuat sama sekali dan harus ditopang kedua orang tuanya, mungkin terasa berat dibanding membayar 30rb untuk secangkir kopi di tempat nongkrong yang sedikit wow.

Sangat berarti 10rb dari kalian untuk membuatnya bertahan hingga di penghujung hari dan menjalani hari berikutnya walaupun tidak selalu menyenangkan.

Donasi yuk.

[ BCA 6281263649 a/n NIKEN ARUM DHATI ]

Selamat pagi teman-teman. Selamat membaca. Semoga kalian semua sehat selalu. ♥️

*

Di mata Gempar Merapi Pramoedya

Tuan Caleb William Leandro adalah pria baik-baik dengan kehidupan yang tenang. Dia adalah pria hangat dengan banyak tawa dan salah satu pria yang sudah berhasil menertawakan bagian dari masa lalu nya yang memalukan menurut versinya. Pria itu juga pria yang berhasil menyikapi banyak kegagalan dalam berbisnis yang dialaminya dan seseorang yang mengakui bahwa kekayaan orang tuanya, mempermudah jalannya. Dia terlihat mensyukuri semuanya.

Tuan Leandro tidak bercerita banyak tentang keluarganya. Dia jelas sudah bisa menebak, dua anak muda di depannya itu tentu sudah mengulik informasi tentang dirinya dari banyak sumber dan mesin pencarian.

Dan bagi Gempar dan Mark, secara packaging, pria itu adalah pria baik-baik dengan kehidupan yang hangat dan masa pensiun yang menyenangkan. Gempar bahkan berpikir dia ingin melihat kedua orang tuanya kelak menikmati masa pensiun sebagaimana pria itu dan istrinya. Dia bahkan tersenyum ketika menyaksikan Tuan Leandro itu begitu mesra pada istrinya. Kemesraan dalam setiap kata-kata tenangnya yang diucapkan tanpa nada penekanan yang berlebihan. Juga gesture tubuh pria itu. Tatapan memujanya pada Nyonya Amelia Leandro yang cantik di usia senjanya.

Dan seperti seseorang yang bertemu dengan orang dari negara asalnya, Nyonya Amelia terlihat begitu bahagia dan berbicara dengan Gempar dan Mark dengan wajah yang cerah. Mereka segera klik satu sama lain.

Semua berjalan seperti tidak ada hal penting yang terjadi. Namun pada kenyataannya, sejam selanjutnya setelah kedatangan mereka di rumah itu, informasi-informasi penting mulai bermunculan. Ruang kerja memiliki atmosfer serius yang menebal perlahan.

Gempar dan Mark segera menarik benang merah dari permasalahan Tuan Leandro dengan gerombolan Los Macheteros. Itu seperti sebuah hubungan tidak baik yang berlangsung bertahun-tahun dan terlihat seperti sebuah penyakit kronis. Tentang bagaimana teror berkesinambungan yang dilakukan oleh Los Macheteros sangat mengganggu dan menempatkan Tuan Leandro dan keluarga nya dalam ketidaknyamanan.

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Where stories live. Discover now