Bagian 39.

1.3K 173 7
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Mohon maaf ini bukan update terbaru ya. Tapi masih seperti kemarin-kemarin, saya sedang diburu semua yang bersifat urgent terkait kelanjutan pengobatan Arrasid.

Mohon maaf sekali teman-teman, bila harus terganggu dengan permohonan donasi dari kalian. Ini adalah salah satu yang bisa saya lakukan selain menjual aset pribadi dan meminta bantuan dari kesatuan suami. Karena terus terang untuk mengajukan bantuan dana ke beberapa instansi atau badan amal, tidak bisa dilakukan terus menerus.

Alhamdulillah keadaan Arrasid relatif stabil walaupun belum ada perkembangan yang berarti. Dan kami memang sudah diberitahu bahwa ini akan memakan banyak waktu, tenaga dan biaya yang sangat banyak. Berkali-kali orang tuanya ingin menyerah namun saya dan suami berusaha menguatkan. Sudah sejauh ini, menyerah rasanya tidak adil untuk Arrasid.

Teman-teman, dari 67 juta kekurangan, itu terhitung tunggakan bersama tunggakan pembayaran ruang ICU per minggu, obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Saya memikirkannya secara terpisah mendahulukan tindakan medis yang bersifat urgent.

Alhamdulillah siang tadi saya memasukkan 30 juta bantuan dari teman-teman sejawat saya juga dari pengajian bapak-bapak di mana suami saya bergabung. Alhamdulillah.

27 juta lagi teman-teman dan saya sudah full. Penuh isi kepala saya. Sudah sakit seluruh badan saya karena mobilitas ke sana sini. Saya akan sedikit beristirahat malam ini dan besok pagi akan melihat rincian tunggakan biaya ruang ICU dst.

Jangan menutup mata teman-teman. Kalian memang tidak mengenal Arrasid tapi kalian mengenal saya. Tolong bantu saya. Saya ingin keluar dari semua ini sebentar saja. Ingin membersamai anak-anak asuh saya yang sudah sibuk dengan pendaftaran UTBK. Terlebih ingin melaksanakan puasa dengan baik.

Besok saya pulang ke Yogya untuk mengurus segala sesuatunya terkait jual beli yang kemarin saya katakan. Doakan saya selamat pulang dan pergi ya.

Saya juga masih ingin mengetuk pintu hati Mbak Atun Wasilatun sekali lagi. Mudah-mudahan dirimu masih berkenan menolong kami ya Mbak. Sebisa dirimu. Bersamai kami sekali lagi ya Mbak. Tolong kami menutup kekurangan biaya pengobatan ini.

Doa saya agar kalian semua yang membantu materi maupun doa, semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan di dunia dan akhirat.

Saya lelah sekali teman-teman. Tapi meninggalkan dua orang tua yang tidak berdaya sama sekali dan benar-benar hanya berdua saja di Jakarta ini, saya tidak sanggup untuk melakukannya. Terlebih meninggalkan seorang anak yang berjuang untuk hidup...

Maafkan saya teman-teman. Benar-benar maafkan saya. Tolong bantu kami sekali lagi🙏

Note : 10 juta akan dibantu oleh pembaca Karyakarsa yang tidak mau disebutkan namanya. Terima kasih Mbak bila dirimu membaca tulisan ini [ Maaf hampir lupa ]. Saya menunggu dirimu ke rumah besok. Terima kasih banyak ♥️

27 juta lagi teman-teman. Terkadang di bagian akhir memang sedikit lebih sulit mungkin karena ketergesaan...

Mbak Atun Wasilatun Mbak...genapkan Mbaaaak.........

🌸

GEMPAR AND THE COFFEE THEORY Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt